CHAPTER 1

45 4 1
                                    

Happy reading and enjoy guys:)
================================

---
TERTARIK
Sebuah kejadian tidak terduga, tetapi membuat suatu ketertarikan.
---

Singapura, Januari 2032

Seorang perempuan dengan seragam pilot tengah duduk termenung di sebuah ruangan. Beberapa jam lagi dia akan terbang menuju Jakarta, penerbangan pertamanya sebagai pilot.

Hiruk piruk di sekitarnya tidak bisa menghentikan kenangan yang tiba-tiba saja menyeruak mengambil alih kesadarannya. Satu persatu kenangan itu tereka ulang dalam ingatannya.

Tentang dia, laki-laki yang membuatnya bisa mengenakan seragamnya sekarang, laki-laki yang memberinya pelajaran kehidupan yang sangat berharga, juga laki-laki yang membuatnya tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa-siapa lagi.

Perempuan itu adalah Theresia, perempuan manis, ceria, dan sensitif yang kerap disapa Tere.

•••

Jakarta, Januari 2021

Tere berjalan menghentak-hentakkan kakinya sambil menggerutu di lorong sekolah yang sudah sangat sepi, tidak ada seorang pun lagi.

Dia berjanji akan mengamuk pada Sofia yang berani-beraninya mengurung dia di ruang janitor saat dia sedang meletakkan sapu dan pel setelah piket. Parahnya lagi, Tere meninggalkan ponselnya dalam tas di kelas. Dia hanya bisa berteriak dan menggedor pintu hingga tenggorokan dan tangannya terasa sakit. Untungnya, penjaga sekolah yang sedang lewat mendengarnya, kalau tidak, benar-benar habis Sofia besok.

Tere terus berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya sambil sesekali menyumpahi sahabatnya itu. Siapa sih yang tidak kesal terkunci di ruangan kecil dan pengap selama hampir satu jam?

Tiba-tiba, hentakan dan sumpahannya terhenti karena samar-samar dia mendengar suara piano. Tere jadi takut. Aduh, kok ada suara piano sih? Siapa yang mainin coba? Mana udah sepi gini lagi.

Tere berjalan cepat sepanjang koridor, bahkan hampir berlari. Saat berbelok dan mendekati ruang musik, suara piano tersebut terdengar semakin jelas. Tere terdiam menatap ruangan itu. Apa jangan-jangan dari ruangan musik?

Dia mengintip dari celah kecil dari pintu yang tidak tertutup rapat. "Anjir, benaran ada yang lagi main piano."

Tanpa ragu, Tere membuka pintu itu lebar-lebar dan masuk. Kedatangannya yang tiba-tiba membuat laki-laki yang sedang memainkan piano itu terkejut.

"Siapa lo? Kenapa bisa di sini?" Laki-laki itu berdiri dari kursinya.

"Permainan lo indah, gue suka. Yah, meski gue cuma dengar sedikit," jawab Tere sembari mendekati laki-laki itu. Semakin Tere mendekat, semakin dia mundur menjauh.

"Gue tanya kenapa lo bisa di sini." Laki-laki itu masih saja menjauh dari Tere yang berusaha mendekat. "Berhenti di sana!"

"Well, ini masih lingkungan sekolah dan gue murid di sini." Tere mengabaikan perintah cowok dan terus mendekat sampai laki-laki itu terpojok di sudut ruangan. Melihat laki-laki itu sedikit ketakutan, Tere akhirnya berhenti. "Ga usah takut gitu sama gue, gue ga gigit kok. Lagian, lo kan cowok."

Laki-laki itu mendengus. Mood-nya langsung turun drastis melihat perempuan di depannya ini. Tak mau berlama-lama dengan lawan jenis, laki-laki itu segera menggendong tasnya di bahu dan berjalan keluar.

"Eh, tunggu!" Tere menahan lengan laki-laki itu saat melewatinya. Laki-laki itu gelisah dan ketakutan saat menyadari dia disentuh. Refleks, menghempaskan tangan Tere kasar.

TRUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang