(14) Cheating? (Jikook)

4.8K 270 45
                                    

🔞.

...

Aku baru ngeh kalo chap 13 raib.


Satu tegukan lagi dan Kak Jimin terkulai di atas ranjang dengan kedua pipi nya yang bersemu.

Aku mabuk. Tapi tidak semabuk kak Jimin.

Benar. Kami meminum Beer karena cuaca di luar sangat dingin. Tepat nya aku yang meminta. Sebenarnya Kak Jimin menyaran kan untuk membuat kan ku susu coklat hangat tapi aku tidak mau. Aku meraung, merengek, dan Kak Jimin tidak tahan dan Ia tidak pernah bisa untuk menolak permintaan ku.

Good guy.

Dan lagipula Aku sudah dewasa, sekali kali mabuk apa salah nya?

"Kak Jimin?..."

Aku bersuara lirih sembari menggoncang tubuh lemas nya yang tengah terbaring dengan kedua mata terpejam.

"Ya Jungkook? Ingin sesuatu?"

Respon nya luar biasa, Ia segera membuka mata, lalu bangkit dan meraih kedua pipi ku menggunakan telapak tangan hangat nya.

"A-aku rindu Kak Taehyung..."

Jawaban tak bermutu yang ku ucapkan dengan nada suara ragu.

Pemuda itu melepaskan kan tangan nya menjauh dari wajah ku, Ia beringsut dengan menghela nafas panjang, kemudian terduduk dengan dagu tersangga di atas kedua lutut nya sendiri.

"Apa yang kau rindu kan dari Kakak mu? katakan Jungkook..."

Demi apapun tatapan Kak Jimin begitu dalam. Aku bisa saja tenggelam di sana, jika saja tak segera ku alihkan atensi ku untuk melihat ke sembarang arah.

"Ayo jawab manis? Apa yang kau rindu kan dari nya"

Pengulangan pertanyaan lengkap dengan tatapan mata yang sama. Juga jari telunjuk yang mencolek dagu ku singkat.

"Aku rindu pelukan nya..." langsung saja ku ucapkan apa yang ada di dalam kepala.

"Baiklah.. "

Kak Jimin tersenyum simpul dan bergerak lebih dekat pada ku.

Dan Ia memeluk ku.

"Ucapkan lagi apa yang kau rindu kan dari nya, biar aku yang gantikan, anggap saja aku Taehyung mu..."

Sedikit tak masuk akal. Namun entah mengapa suara luar biasa soft nya seolah menyihir ku, membuat aku tak berfikir lama untuk mengangguk setuju.

"A-aku rindu sentuhan Kak Taehyung pada tubuh ku..."

Ku ucapkan sembari mematri kan tatapan pada binar teduh milik nya.

"Sentuhan seperti apa? Sentuhan seorang Kakak kepada Adik nya kah?"

Kedua mata Kak Jimin menyipit berat namun di kerjap kan cepat untuk berusaha kembali fokus.

My INCESTORY 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang