(18) Gone

3.3K 266 16
                                    

🔞



Kak Taehyung...
Kau adalah segala nya. Semesta ku. Harta terberharga dari yang paling berharga. Kau adalah bagian terpenting di dalam hidup ku.

Kak Taehyung...
Aku sangat mencintai mu. Aku sangat menyayangi mu. Bisa kah kau membuat semua nya benar-benar menjadi baik-baik saja? Mengapa kau membuat keadaan kita menjadi sesulit ini kakak???

....




Brakkk!

Suara itu lagi. Ini sudah yang ketiga kali. Benda yang seperti nya sengaja di banting ke lantai. Ku rasa asal suara itu berasal dari ruang tamu.

Daddy.

Pasti saat ini, Ia sedang sangat murka menghadapi anak pertama nya itu.

Dan aku, masih di sini. berdiam di kamar. Menuruti perintah Daddy saat Ia mengajak kak taehyung pergi secara paksa.

Ini salah ku atau bagaimana?

Brakk!

Terdengar lagi. Dan rasa khawatir ku semakin menjadi-jadi. Meskipun aku yakin bahwa sesalah apapun kakak. Tidak mungkin seorang Ayah akan melakukan hal kejam kepada anak nya sendiri.

Namun tetap saja. Aku tak mampu menahan pergerakan kaki ku untuk tak berjalan menuju pintu dan keluar kamar kemudian berlari cepat menuruni titian anak tangga.

Berlanjut lagi berjalan ke arah ruang tamu guna memeriksa separah apa keributan yang tengah terjadi antara Kak Taehyung dan Daddy.

Lalu....

Tubuh ku bergetar. Air mata ku luruh seketika saat menyaksikan keadaan pemuda terkasih ku terluka begitu parah.

"J-Jungkook"

Dia menyebut nama ku susah payah, Ia meringis perih akibat luka lebam yang menghuni pelipis juga bengkak di kedua sisi bibir nya.

Di sana juga ada Mommy. Ia tengah meraung dan menghiba, memohon pada Daddy agar suami nya itu bersedia mengampuni Kakak.

"Jungkook Kembali ke kamar mu!"

Daddy menghardik ke arah ku dengan kedua mata nya yang menyalak.

"Aku bilang cepat kembali ke kamar mu!"

Titah Ia lagi saat Ia mendapati ku yang menolak menuruti, justru malah melangkah mantap menuju Kak Taehyung yang tengah terduduk di lantai sembari menatap ku penuh arti.

Hampir saja ketika uluran tangan ku hampir mencapai pundak kak taehyung, tiba-tiba cengkeraman tangan Daddy menyambar lengan ku dan menjauhkan ku dari Kakak.

"Jauhi pemuda tidak waras itu!"

Ucap Daddy sembari terus menarik tubuh ku semakin jauh, dan kemudian menyerah kan ku kepada Mommy.

"Baiklah! Ku beri kau satu kesempatan lagi. Menikahlah dengan Wendy, dengan begitu aku akan memaafkan mu dan kau masih ku anggap sebagai anak ku!" 

Hardik Daddy dengan bertolak pinggang.

"Taehyung!"

"Terserah Daddy menganggap ku anak mu atau tidak. Yang jelas, jika aku harus menikahi seseorang, maka orang itu adalah Jungkook! Aku tidak mau yang lain..."

Dan Kak Taehyung berusaha bangkit dari duduknya, namun usaha nya menjadi sia-sia ketika Daddy terlihat mengangkat telapak lebar nya ke udara, kemudian di darat kan begitu keras tepat pada salah satu pipipKak Taehyung.

Satu tamparan yang Kak Taehyung dapatkan untuk yang kesekian kali. Alhasil. Kak Taehyung terpaksa harus tersungkur kembali. Dan disini jiwa ku hancur lebur telak tak berbentuk lagi.

"Cukup! Dia adalah anak mu!"

Mommy menangis histeris dengan kedua tangan menggocang-goncang lengan Daddy.

"Taehyung sadarlah. Jungkook itu adik mu sayang, jangan seperti ini! Mommy mohon..." Lalu menyorot kan binar penuh air mata nya ke arah Kak Taehyung yang mulai tak berdaya bahkan jika hanya untuk mengangkat tubuh nya.

"Boleh kah aku menyalahkan Tuhan karena menjadi kan Jungkook sebagai adik ku?"

"Taehyung! Ingin Daddy pukul lagi!"

"Tuhan menjadikan Jungkook sebagai adik ku, namun Tuhan malah membuat Aku mencintai dia, lalu mengapa tetap aku yang di anggap salah?"

"Cukup! Pergi dari rumah ku Taehyung!"

Astaga. tega sekali Daddy. Sudah membuat Kakak babak belur, kini pun harus di usir nya pula.

"Dosa apa yang aku lakukan di masa lalu sehingga harus memiliki anak seperti mu?!" 

Daddy bahkan mendecih jijik pada darah daging nya sendiri.

Dan di sini. Entah apa yang terjadi, aku hanya terdiam menatap hampa tak mampu berbuat apa-apa ketika ku lihat Kak Taehyung bersusah payah bangun untuk mengindahkan perintah Daddy agar pergi dari Rumah.

Mungkin karena pesan Kak Taehyung pada ku. Pesan yang Ia kirimkan beberapa menit lalu.

Di sana, ku lihat kak Taehyung terus berusaha, berusaha dan berusaha hingga Ia bisa berdiri. Berjalan menjauh, tertatih menuju pintu meskipun limbung ke kanan ke kiri.

Kak Taehyung jangan pergi....

Namun Ia tetap pergi.

Tanpa perduli suara jerit tangis histeris Mommy. Tanpa perduli pada adik nya yang tengah meremat pegangan tangga dengan rasa sesak di dada.

Dan tanpa perduli....

Pada Daddy...

Yang sejujurnya pun mulai menetes kan bulir bening dari ujung netra nya yang perlahan semakin deras membasahi di pipi nya.

Mengapa jadi begini?

Dan 3 hari berselang...

Meliputi rasa sunyi yang menyakitkan...

Kak Taehyung kau ada dimana? Mengapa meninggalkan aku? Mengapa tak memberi kabar untuk memberi tahu ke bereradaan mu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kak Taehyung kau ada dimana?
Mengapa meninggalkan aku?
Mengapa tak memberi kabar untuk memberi tahu ke bereradaan mu?

Kak Taehyung, tanpa mu hidup ku terasa sulit.
Dunia ku hampa layak nya langit malam tanpa rembulan. Gelap kosong tak ada arti.

Kak Taehyung, harus kemana Aku mencari mu. Ralat. Bukan hanya aku, bahkan Papa pun tak pernah menjeda waktu nya untuk menyusuri kota demi untuk menemukan kembali anak nya.

Kak Taehyung, pulang lah...

Aku butuh pelukan mu sebelum tidur ku...
Aku butuh genggaman tangan mu untuk mengisi sela-sela kosong jari jari ku...
Aku butuh semua nya yang ada pada dirimu, sungguh... Aku butuh.



____









Jadi aku mulai migren klo liat layar pc atau hp trllu lama.

Maaf klo kurang ngena.

Btw gomawo yang udah mampir.

I Purple💜U sayang sayang ku...

My INCESTORY 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang