Author Pov
Malam masih baru dimulai ketika Dome keluar kamarnya seusai menidurkan Cloud. Bayi berusia tiga bulan itu sepertinya kelelahan setelah seharian tadi bermain bersama sang kakak.
Langkah Dome langsung tertuju pada ruang keluarga dimana Sky dan papanya berada. Si kakak baru itu sedang berjoget ria sambil memegang microphone, karaoke dengan bantuan laptop papanya.
Pavel duduk bersandar di sofa sambil mengotak-atik handphone di tangannya.
"Game lagi?" Tanya Dome setelah duduk di samping suaminya.
Pavel hanya nyengir setelah mematikan tiba-tiba game yang dimainkannya. Takut istrinya marah.
"Hei Tayo, hei Tayo, he's a friendly little bus..." Suara nyanyian Sky masih terdengar meski tak begitu keras. Sepertinya masalah volume sudah diatur papanya. Takut adiknya bangun.
"Baby finger, baby finger where are you? Here I am, here I am how do you do." Kali ini dengan mengangkat jari-jari pendeknya.
"Kak, makan dulu, ya.." ajak Dome pada anak sulungnya. Pasalnya tadi saat ia dan sang suami makan malam, Sky bilang masih kenyang.
Sky menoleh. Menghentikan nyanyiannya. "Pakai chiken stick drum?" Maksudnya paha ayam.
Dome mengangguk. "Okay. Mama ambilkan dulu. Makan sendiri kan?"
Wajah si kecil nampak cemberut. Pipinya menggembung dan kepala menggeleng keras.
"No... Mau suapi saja."
"Masa sudah sekolah masih disuapi." Ejek papanya.
Sekarang hidung Sky sudah kembang kempis. Wajahnya merah hendak menangis.
"Maa..." Merengek pada mamanya.
"Apa? Makan sendiri?" Malah makin digoda mamanya.
"Hiks.. "
"Iya, iya disuapi." Potong Dome sebelum Sky menangis. Bisa gawat nanti kalau adiknya mendengar dan bangun.
"Yeiii.."
Dome pergi ke dapur sejenak mengambilkan makanan untuk si sulung. Sepiring nasi dengan lauk ayam goreng dan sayur brokoli. Jangan lupakan botol tumblrnya yang bergambar Naruto. Sky tak mau minum kalau bukan dengan tumblr favoritnya itu.
"Ayo buka mulutnya." Sang mama menyodorkan sendok di depan Sky, tapi si kecil tak jua membuka mulut kecilnya.
Sky menggeleng. "Mau sama papa." Cicitnya.
Dome menghembuskan nafas kasar. Melirik suaminya yang sedang mengotak-atik laptopnya mengganti lagu.
"Suapi dulu anaknya, pa." Menyerahkan piring Sky pada Pavel.
Pavel pasrah saja. Sedang tak mau cari masalah. Masih untung anaknya mau disuapi papanya. Biasanya ingat punya papa saja tidak.
Satu persatu suapan diterima Sky dari papanya.
"Ihh.. janan bannak-bannak pa.. muyyutnya penyuuhh !! (Ih.. jangan banyak-banyak pa.. mulutnya penuh)" Sky menolak suapan Pavel karena mulutnya yang sudah kepayahan menampung nasi.
Dome mendengus melihatnya. Dasar suaminya tak sabaran. Dikiranya mulut Sky selebar miliknya apa?
Si istri yang menganggur gantian mengotak-atik laptop mengganti playlist lagu. Intro lagu Perfect milik penyanyi Inggis Ed Sheran mulai terputar.
Bait pertama mulai terlantun. Dome hanya menggumam mengikuti iringan lagu sambil menikmati pemandangan anak dan suaminya yang adu mulut kecil masalah suap-menyuapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & Cloud (PavelDome)
FanfictionTentang Sky, papanya, mamanya, dan Cloud. Siapa Cloud? Note: Saya memutuskan buat book sendiri tentang Sky. Cerita di book One Shot tidak akan dihapus atau dipindah ke sini. Tapi semua cerita baru tentang Sky akan di upload di sini.