Fever

3.2K 241 96
                                    

Dome Pov

Suara gemericik hujan membangunkan anakku yang terlelap dalam tidur siangnya. Dengan senyum merekah Sky menatapku yang berbaring menyandingnya.

"Ma, mau main hujan.." pandangan memohonnya benar-benar menggemaskan.

Aku hanya tersenyum simpul. "Sky ingat aturan mainnya kan?"

"Hanya sebentar. Jangan lupa pakai jas hujan. Setelah itu langsung mandi air hangat. Pakai kayu putih dan pakaian hangat." Ucapnya dengan gaya tegap seolah membacakan peraturan negara.

Kuusap puncak kepalanya. "Bagus. Ayo kita ke luar, mama tunggui di teras rumah."

Dengan semangat Sky keluar kamar setelah sebelumnya mengambil jas hujan birunya yang kusimpan di lemari kecilnya.

Aku memang tak pernah melarang Sky bermain hujan-hujanan. Aku ingin anakku belajar dari self experience-nya. Dengan begini dia bisa belajar apa itu hujan, bagaimana rasanya terkena air hujan, apa yang harus dilakukan agar tidak sakit setelah hujan-hujanan, dan banyak pelajaran lain yang bisa didapatkannya.

Aku mengamati Sky yang kini sedang bermain di bawah rintik hujan dengan sepatu boot dan jas hujannya. Tawanya terdengar riang, mengundang senyumku untuk mengiringinya.

 Tawanya terdengar riang, mengundang senyumku untuk mengiringinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma, mau main sama papa.." ujarnya sambil mendekatiku.

"Tidak bisa sayang.. kan papa belum pulang."

"Sky tunggu sampai papa pulang ya ma.. sambil main hujan.." dia coba nego denganku?

"Eh, lama dong nanti. Kalau Sky sakit bagaimana?"

"Tapi Sky mau main sama papa, maaaa.." jurus andalannya. Merengek.

"Mama telfon papa dulu, ya. Biar cepat pulang. Bagaimana?"

"Iya. Iya. Telfon papa ma. Telfon papa."

Kuambil handphone di kantong celana mencoba menelfon papanya Sky.

Tutt.. tutt..

'Halo.' suara Pavel terdengar oleh Sky setelah ku nyalakan loud speakernya.

"Papa.." ujarnya ceria.

'Sky.. ada apa sayang?'

"Dia minta ditemani main hujan oleh papanya, katanya." Jelasku.

'Wah.. Sky sedang main hujan-hujanan ya?'

"Iya pa. Ayo papa temani Sky main.." pipinya merona merah saat berbicara.

"Kau bisa pulang cepat, pa?" Tanyaku.

'Bisa, ma. Tak ada kerjaan lagi kok. Sky tunggu papa sebentar setelah ini papa langsung pulang. Ok?'

"Ok papa. See you soon."

'See you sayang, see you mama.'

Sambungan sudah terputus olehku.





....



Sky & Cloud (PavelDome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang