Jangan-jangan...

1.4K 146 33
                                    

*Spesial buat kalian yang kangen Sky Cloud






Pavel Pov

Malam masih terhitung awal ketika aku membuka pintu rumah selepas pulang dari kantor. Tapi anehnya suasana tampak begitu lengang dan sepi. Anak-anak dan mamanya tak tampak bercengkrama seperti biasa di ruang keluarga.

"Kemana mereka?" Gumamku.

Langkah penasaranku kubawa ke meja makan dan dapur yang ternyata juga kosong. Hanya tersisa piring bekas makan malam yang masih menumpuk di wastafel.

Ngomong-ngomong soal makan malam, gara-gara harus menemui client di restoran tadi aku jadi harus makan malam di sana dan melewatkan makan malam di rumah.

Berlanjut ke kamar anak-anak, pintunya tertutup. Namun samar-samar dapat kudengar suara tawa dan cekikikan milik kedua anakku. Pasti sedang menonton tv.

Cklek..

"Papa !!!" Suara si sulung begitu antusias namun tak merubah posisinya yang masih tiduran tengkurap menghadap tv.

Posisi adiknya juga sama. Di samping sang kakak fokus menonton kartun pinguin kecil berkacamata bulat.

 Di samping sang kakak fokus menonton kartun pinguin kecil berkacamata bulat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, sayang. Ini yang memasang jepit siapa?" Tanyaku setelah duduk mendekat dan memegang kunciran rambut Sky.

"Mama. Soalnya tadi poninya nutupin mata, jadi susah nontonnya." Jelas Sky.

Aku mengangguk seraya memainkan jari-jari kecil Cloud. "Lalu sekarang mamanya mana?"

"Ndak tau. Tadi muntah-muntah di kamar mandi. Mana tadi waktu nonton sama sendirian tiba-tiba nangis lagi mamanya."

Aku mengernyit dengan perkataan Sky. "Nangis kenapa emang?"

"Ndak tau juga. Kakak sama adek ndak nakal padahal, tapi mama tiba-tiba nangis waktu nonton."

"Ditenangin nggak sama kakak?"

Sky menggeleng. "Takut."

Aku makin bingung. "Takut kenapa?"

"Habis nangis mama marah-marah. Kakak sama adek main mobil-mobilan aja berisik sedikit terus kena marah. Serem."

Aku mengangguk, tapi sebenarnya tak begitu mengerti. Istriku kenapa?

"Pa.. tutu, pa.." racau si bungsu. Sepertinya dia sudah mengantuk.

"Adek ngantuk, ya? Mau susu?" Kualihkan pandangan pada si sulung. "Kakak mau susu juga nggak?"

"Mau, pa. Pake gelas tapi. Kakak kan udah gede."

"Sip. Tapi papa ganti baju dulu, ya. Gerah." Negoku.

"Iya deh. Tapi cepet ya, pa."

"Iya, sayang.."




....





Sky & Cloud (PavelDome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang