AM 1

3.4K 188 17
                                    

Musim dingin harusnya di nikmati bersama keluarga di dalam rumah dengan perapian yang menyala hangat di ruang tamu sambil bercanda ria, tapi itu tidak dilakukan seorang pria mungil kita.
Dengan rambut berwarna hitam mengkilap dan baju musim dingin yang membalut tubuh mungilnya Ia berjalan pelan sambil melihat beberapa lukisan di depannya.

Ia menikmati waktu liburannya setelah lembur beberapa hari di hotel yang dimana ia mencari pundi-pundi dunia.
Park Jimin nama pria mungil itu, ia hidup sendirian di kota besar Seoul orang tuanya di pulau terpencil bekerja sebagai petani.

Jimin merantau agar bisa menaikkan taraf hidup keluarganya di kampung dengan mencari pekerjaan di kota besar. Ia tak mau sama seperti orang tuanya yang hidup kepayahan dengan menanam padi di tengah terik sawah, Ia ingin berbeda karena jika tidak keluar dari zona kepayahannya yang di alami selama hidup di pulau terpencil tersebut Ia tidak akan mendapatkan pengalaman apa-apa.

" Lukisan ini mengingatkan ku pada desa... sawah.. gunu...."

Getaran di saku mantelnya membuyarkan lamunannya, ia mengangkat panggilan tersebut

" Halo, Jimin kau dimana? Acara 30 menit lagi akan segera dimulai bersiaplah ke tempat ku "

" Ya, hyung aku berada di museum pinggiran kota, baik aku akan segera ke sana "

" Makanan mu jangan lupa "

Panggilan terputus Jimin pun berjalan keluar menuju parkiran mobilnya, pada saat hendak membuka pintu Jimin tak sengaja menabrakkan pintu tersebut ke hidung seorang pria jangkung nan bongsor

" Ya Tuhan, maafkan aku maafkan aku aku tak melihat mu "

" Aww yaa tak apa aku..." perkataan pria itu terhenti kala melihat mata Jimin "..cantiknya.."

" Ya cantik? Astaga hidung mu Tuan berdarah! "
Jimin menahan laju darah pria tadi menggunakan sapu tangannya yang Ia ambil dari mantelnya

" Astaga 20 menit lagi!! maafkan aku Tuan aku harus segera pergi ini kartu namaku dan uang, hidung anda harus segera di obati ke rumah sakit mohon maaf sekali lagi Tuan " Jimin bergegas menuju mobilnya " Aku Jeon Jungkook " tiba-tiba Jungkook menyebutkan namanya entah mendengar atau tidak Jimin pun hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Jungkook tadi di tempat

" Park Jimin... Divisi Pemasaran dan Accounting Hotel Midtown?  Wow... Aku tak pernah tau Jika salah satu hotel ku ada pegawai secantik dia... dan seorang pria? Wow Jeon menarik " Ucap Jungkook sambil tersenyum dan ia lupa bahwa sedari tadi darah hidungnya terus merembes mengenai bajunya

" Owh shit aku lupa hidung ku " Jungkook pun kembali menuju mobilnya dan pergi ke Rumah Sakit.

🌲

Senin pagi memang sangat membuat semua orang sibuk tanpa terkecuali Jimin yang sekarang sedang sibuk menyiapkan sarapan dan bajunya Ia kesiangan sebab malam sebelumnya Ia bergadang mengerjakan laporan pemasukkan hotel

" Aisshh sepertinya aku harus mencari pasangan agar hidup ku setiap pagi senin tidak selalu seperti ini "

Jimin pun bergegas keluar rumah, sebelum menutup pintu Jimin berdoa di depan pintu rumahnya dan mencium sebuah Talisman dari seorang shaman yang tertempel di pintu apartement lalu turun menuju basement.

" Selalu ya senin pagi kau telat, bagaimana rasanya hidup sendiri hm? Makanya carilah cepat pasangan mu "

" Diam Kim Taehyung-ssi aku sedang tidak mood, mana laporan mu apakah sudah selesai? "

Taehyung hanya melihat Jimin sambil menghisap gingseng merah yang Ia beli tadi

" Yak kenapa kau hanya memandang ku mana laporannya?! "

Accidental MeetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang