" Hei hei tuan pemarah sudah balik rupanya, kemana saja kau berkencan seharian ini hmm? " Ucap Taehyung ketika Jimin membuka ruangannya
" Kami hanya sarapan "
Taehyung melirik jam dinding kantor menunjukkan pukul 13:56
" Kau sedang mabuk abu gosok apa bagaimana? Ini sudah jam makan siang lihatlah itu benda di atas pintu "
" Ck kami hanya makan sarapan dan sekaligus makan siang sembari membicarakan proyek yang memakan biaya besar "
" Harusnya itu tugas Kwajang-nim, dan itu juga kenapa kancing baju mu tak terlihat baik, leher mu apa habis di cumbu bekicot? Kenapa agak ruam " Taehyung berbicara sembari membuat laporannya
Jimin yg duduk terkejut dan melihat lehernya di cermin dan memperbaiki kancing bajunya yang tak rapi
" Astaga kenapa sangat kentara " bisik Jimin yg masih bisa di dengar Taehyung
" Spill atau mati? " Ujar Taehyung sambil menodongkan Hairdry ke arah wajah Jimin
"OMO! Tae kau membuat ku terkejut! Dan darimana hairdry ini! "
"Hahaha Setelah ini kau harus bertobat Jimin, atau kau akan di kutuk Dewa jadi rayap bangku warteg " Ucap Taehyung dia keluar ruangannya. Hape Jimin berbunyi sms masuk
**Jungkook**
Kau sudah sampai?**Jimin**
Tuan! Leher ku ini tanggung jawab kentara sekali ruamnya**Jungkook**
Tanggung jawab? Ayo kita ke KUA sekarang aku siap!!Jimin melihat sms Jungkook mendecih kesal dan memakaikan salep di sekitar lehernya
**Jungkook**
Heii beib jangan marah, nanti aku akan lebih kebawah lagi menghisapnya biar tak terlihat ruamnya**Jimin**
Mesum Gila!Jimin meletakkan hapenya dengan kasar ke atas meja lalu melanjutkan kegiatannya, Jungkook hanya tertawa melihat balasan Jimin.
🌲
Sekarang Jimin makin di buat kesal karena mobilnya tiba2 tidak mau menyala, Jimin keluar sambil menghentak2an kakinya menuju halte bus. Sesampai disana Jimin di kejutkan dengan mobil Jungkook yg tiba2 berhenti di depan halte bus, Jungkook datang dengan mobil hitamnya lalu keluar dan membukakan pintu untuk Jimin.
" Silahkan masuk "
Jimin dan orang2 di sekitarnya melirik satu sama lain, karena Jimin pun tak merasa jika ia yang di maksud Jungkook untuk masuk ke dalam mobil.
Jungkook melirik ke arah halte bus karena tidak ada pergerakan dari Jimin,
" Ya Tuhan.. kau Jimin, mana mungkin nenek2 peyot di sebelah mu itu yg kusuruh masuk ke dalam mobil "
" HEI Dajjal! Siapa yg kau sebut nenek2 peyot! Anak muda tak tahu sopan santun sini kau! " si Nenek mendatangi Jungkook dengan menodongkan payungnya
" Nek nek sudah maafkan bos saya nek " ujar Jimin sambil menenangkan sang nenek
" Ups! Ralat saya suaminya nek " ujar Jungkook santai, Jimin mendelik tajam ke arah Jungkook, Jungkook hanya bersiul dan mengedarkan matanya ke arah lain
" Hei kau! Ajarkan kepada suami mu sopan santun! Mungkin ibunya waktu itu mengidam kabel kulkas sampai bisa melahirkan anak kurang ajar seperti itu "
" Hei! Nek- "
" Jungkook sudah! Masuk ke mobilmu! "
" Tapi Jim- "
" SEKARANG! " perintah Ibu Negara segera di laksanakan, Jungkook pun memasuki mobilnya
Jungkook melihat Jimin dari dalam mobil sambil menundukkan badannya berkali2 di hadapan nenek tua yang sedang mengomel2, Jimin pun memasuki mobil dan membanting pintu mobil.
" Jalan " suara dingin dan datar Jimin membuat Jungkook cepat2 menjalankan mobilnya
" Kelakuan mu seperti anak kecil aku tidak suka, dimana sopan santun mu di hadapan orang yang lebih tua? "
Jungkook hanya diam dan tetap menjalankan mobilnya ke arah restoran, tapi terlihat butiran keringat mengalir dari dahinya
" Kemana arah mobil ini? Pulang, aku tak mau makan "
" J--jimin kita mak- "
" Pulang "
Jungkook hanya menghela nafas dan mengarahkan mobilnya menuju apartement Jimin. Sesampainya di sana Jimin langsung turun Jungkook pun ikut turun juga
" Maaf... " langkah Jimin terhenti dan berbalik melihat Jungkook menundukkan kepalanya
" Kenapa kau minta maaf? Minta maaf kepada nenek tadi bukan kepada ku " nada datar masih menghiasi telinga Jungkook
Jungkook tetap menundukkan kepalanya tak berani mengadahkan kepalanya ke arah Jimin,
" Angkat kepala mu, kau seorang bos besar seperti itukah kelakuan mu ketika menghadapi masalah? "
Jungkook menatap Jimin dan bibirnya melengkung kebawah
'Astaga imutnya! Jimin fokus jimin'
" Kenapa kau melakukan itu tadi? "
" A--ku hanya.... iseng.. hanya mencari perhatian mu"
" untuk apa mencari perhatian ku? "
" Karena aku merasa kau tak menyukaiku " ucap Jungkook dan kembali menundukkan
Jimin pun menghela nafasnya dan melebarkan kedua tangannya
" Kemari kau tuan tak tahu sopan santun "
Jungkook mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Jimin, Jungkook pun memeluk Jimin dengar erat. Jimin mengelus kepala Jungkook
" Jika kau ingin perhatian ku bukan begitu caranya, dan apa kau bilang tadi? Tak menyukaimu? Jika aku tak menyukaimu buat apa ada ruam di leherku? "
Jungkook pun semakin menenggelamkan kepalanya di leher Jimin
" Besok cari nenek itu dan minta maaf padanya biar dia di ujung pulau jeju pun kau harus datang dan minta maaf, aku tidak mau tahu oke? "
Jungkook hanya mengangguk di leher Jimin,
" Uu bayi besarnya Jimin "
Jungkook kaget mendengar perkataan Jimin ia pun mengangkat kepalanya dan memberikan senyumnya yg terlihat aneh di mata Jimin.
" Bayi lagi haus... ingin menyusu boleh? "
Ucap Jungkook sambil mengelus permukaan dada JiminJimin menggeplak kepala Jungkook dengan keras
"Aw Jimin sakit! Kemarin aku menyusu di dadamu juga kau biarkan kenapa sekarang malah di pukul kepala ku! "" Mesum Gila! Pergi kau "
" Aku ingin merasakan lagi kenyal enyoy puting mu sayang~ "
" Jungkook! "
Jimin berbalik ke arah apartementnya namun di cegat Jungkook
" Ciuman selamat malamnya mana sayang " Jungkook memanyunkan bibirnya ke arah Jimin, bukan bibir di dapat malah gayung mendarat di bibir Jungkook
" Makan tu gayung! " Jimin pun memasuki lobi apartementnya
" Ck gayung? Darimana ia dapatkan gayung " Jungkook pun membuang gayung tersebut dan berjalan menuju mobilnya.
Maafkan aku yg lambat up kupikir ceritanya kaga bagus... lah ternyata banyak yg suka dan juga aku lupa dengan arah ceritaku sendiri wkwk
Semoga bagus aja karena ane bukan penulis ini cuma iseng aje, kalau ga bagus silahkan angkat tangan mu shaggy dari ceritaku, Terima Kasih :)
