Batanghari, menghanyutkan kenangan.
Bermuara pada pelupuk mata.
Terjun bebas di tanah Sumatera.Mengayuh biduk ketidakpastian, pada setiap anak sungai yang berlinang, berharap sosok engkau diketepian, menyeru ku untuk pulang dalam kebahagiaan
Tapi; hendak apa dikata, Biduk ku diterpa riak tinggi, mencampakan badan ke palung Batanghari.
tepian hanyalah nama, tanpa ku tau arti singgah nya.Pada ketepian Batanghari yang beriak, yang muaranya pun turut berteriak.
kenyataan ku ialah pahit,
Kenyataan mu telah pamit.-rw-
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Swarnadwipa
PoetrySebuah kerinduan untuk bumi, langit dan kamu di Sumatera ~ -Puisi dan sajak, yang siap membawa kalian keliling Pulau sumatera , sembari menikmati senja dan tertawakan Luka -Ditulis secara bertahap dan bergantian oleh dua Bujang Minangkabau, dari tan...