Senja dibelantara Sumatera, kasih yang tak sampai jua, sebab raga kita tak direstui semesta
Temaram mengoyak sepi, siratkan rindu yang tak bertepi.
Sepoi Rindu menyapa peratapan, menyeruak di pepohonan, sembunyi dirimbun Bukit Barisan .
Macam apa aku sekarang? digantung tiada tali ? Sosok ku punah enggan mati.Kaki terus melangkah, menapaki bukit yang begitu mewah, dan ya ; Kepemilikan atasmu jua tak kalah mewah.
Dihadapan mu aku tiada marwah,
macam jasad yang tak ber-arwahAku selalu saja Berang, kenapa sesosok rindu yang terusan datang.
tidakkah dia merasa menang? kepadaku ; yang dikoyaknya hingga pincang .kemana hulu akan bermuara? menyusuri Batanghari dan musi?,
Oh dasar rindu yang tak tau diri.-rw-
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Swarnadwipa
PoetrySebuah kerinduan untuk bumi, langit dan kamu di Sumatera ~ -Puisi dan sajak, yang siap membawa kalian keliling Pulau sumatera , sembari menikmati senja dan tertawakan Luka -Ditulis secara bertahap dan bergantian oleh dua Bujang Minangkabau, dari tan...