3. Tired..

258 32 23
                                    

Author POV.

"Nuuna, biar aku aja" ucap Kino sambil mengangkat koper yang dibawa oleh Taeyeon.

"Makasi Kino" balas Taeyeon.

Mereka baru saja tiba di dorm setelah menyelesaikan shooting variety show selama tiga hari dua malam.

Shootingnya berjalan lancar, dan para member menikmati proses shootingnya. Walaupun mereka menikmati proses shootingnya.. tapi Taeyeon tidak terlalu bodoh untuk mengenali wajah kelelahan di ke-duabelas laki laki itu.

Terutama pada para maknae, Taeyeon masih merasa mereka terlalu muda untuk proses shooting terbilang.. cukup lama.

"Nuuna gwaenchana?" Tanya Hyojin saat melihat managernya sedang melamun di depan pintu.

"Ah? Gwaenchana.." balas Taeyeon sambil tersenyum.

"Nuuna gak capek?" Tanya Hyojin lagi.

"Eiiii~ yang ada nuuna harusnya nanya kaya gitu ke kalian. Apa kalian gak capek Shooting berhari hari?"

Hyojin menatap datar ke arah managernya. "Nuuna lupa? Kita pernah Shooting satu bulan full cuman buat MV aja"

"Jangan nganggep kita remeh" ucap Hyojin lagi.

Taeyeon terkekeh sebentar, ia kemudian berjinjit dan mengusak rambut Hyojin.

'Kalian emang udah besar, tapi entah kenapa aku masih nganggap kalian kaya anak kecil aja' Batin Taeyeon.

"Nuuna" panggil Hyojin lagi.

"Hm??? Wae?"

"Apa Nuuna gak capek ngurus kita? Maksudkuㅡ"

"Maksudnya Hyojin hyung itu, nuuna disuruh ambil liburan dan nikmatin liburannya nuuna~" potong Subin.

"Eh?? Maksud kalian?" Tanya Taeyeon kebingungan.

"Apa nuuna gak mau liburan?" Ucap Sejun yang bergabung dengan pembicaraan mereka.

"Mau sih... tapi kalian bagaimana? Siapa yang ngawasin kalian kalo nuuna gak ada?" Jawab Taeyeon.

Sejun, Subin, dan Hyojin saling bertatapan. Apa yang dikatakan oleh sang manager ada benarnya.

"Gimana kalau nuuna minta ke PD-nim buat ngerekrut manager baru?"

Sejun, Subin, dan Hyojin menengok ke belakang. Menatap Hwiyoung yang sedang meneguk jus jeruknya.

"Apa? Bagus kan ide gue?"

Taeyeon tampak berpikir sebentar, sepertinya ide Hwiyoung tidak buruk juga. Bukankah itu akan meringankan tugasnya? Jadi ia bisa membagi segala tugasnya.

°•☆●☆●☆•°


Chan sedari tadi hanya melihat ponselnya saja. Ia bahkan tak mengindahkan makan malam yang ada di depannya.

"Gak makan?" Tanya Seungwoo yang ada di hadapan Chan.

"Makan" balas Chan singkat.

Seungwoo kembali menyendok makanannya.

"Kalo lo makan, kenapa yang dilihatin malah HP lo?" Ucap Seungwoo.

Chan diam, ia masih terus memperhatikan ponselnya.

"Liat apaan sih? Lo udah punya pacar?" Tanya Seungwoo lalu mencoba mengintip ke dalam ponsel Chan.

"Apaan dah?" Chan menarik ponselnya lalu dimasukan kedalam saku celana.

"Gue emang udah punya pacar" jawab Chan lalu mulai menyendok makanannya.

"Tch, emangnya siapa yang mau sama lo?"

"Jung Subin" jawab Chan cepat.

"Yak!" Seungwoo kini mendelik kearah Chan.

"Apa?!" Balas Chan berteriak.

"Gue tau lo ngefans sama dia, tapi jangan ngayal ketinggian juga. Mana mau Subin sama lo, kenal aja gak, lama lama gue aduin ke Seungsik nih" ucap Seungwoo lalu menyendok kembali makanannya.

"Seungsik ya.." gumam Chan.

"Gimana keadaan lo sama Seungsik? Beneran udah lost contact?" Tanya Chan.

Seungwoo mengkerutkan alisnya, ia kemudian menatap Chan dengan pandangan tak suka.

'Kenapa jadi ngomongin Seungsik?' Batin Seungwoo.

"Hm" jawab Seungwoo sambil menganggukan kepalanya.

"Ohh.." respon Chan seadanya.

Jujur saja, Chan masih agak tidak terima dengan perubahan dunianya. Ia lebih menyukai Seungwoo yang dulu, Seungwoo yang selalu bucin dengan Seungsik, bahkan saat Seungsik sudah meninggal sekali pun.

Bukannya Seungwoo yang bucin dengan Byungchan.

Chan mengaduk-aduk makanannya, mengingat perubahan dunianya yang 180° berubah, membuatnya tak selera makan.

"Gimana interview lo?" Tanya Seungwoo di sela sela acara mengunyahnya.

'Mati gue..' Batin Chan.

"La-lancar" jawab Chan gugup.

Seungwoo menatap Chan, dan sedetik kemudian ia tau jawaban sebenarnya.

"Gagal kan?" Tanya Seungwoo lagi.

"Ma-mana ada! Bukan gagal! Ta-tapi belum ada jawaban aja.." balas Chan.

Seungwoo menatap Chan datar.

'Gagal pasti' pikir Seungwoo.

"Pantesan lo dari tadi ngelihatin HP, ternyata nunggu balesan dari perusahaan"

"Kalo udah tau, mending diem" ucap Chan dengan senyum yang dipaksakan.

"Udah hampir seminggu lho, dan lo belum dapet jawaban juga. Berarti lo udah gagal namanya" ucap Seungwoo lalu bangkit dari kursinya.

"Jangan patahin harapan gue bisa kali pak" jawab Chan.

Seungwoo tertawa sebentar lalu tersenyum lebar. Yang mana bagi Chan itu sedikit menakutkan.

"Bercanda~"

Bulu kuduk Chan meremang tiba tiba, ia benci jika Seungwoo sudah tersenyum lebar dan berbicara dengan nada lembut. Yang terbesit langsung dipikiran Chan yaitu seorang psychopath yang sedang berbicara dengan mangsanya. Auuhh.. bayangkan saja Seungwoo menjadi seorang psychopath..

"Mengerikan.." gumam Chan.


T B C
?
?
?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halooooooo :")))

Aigooo maap ya author baru update, suka kelupaan kalo punya project yang on going :")

Gimana hari kalian? Baik baik aja kan? Ya author berharapnya sih gitu, jangan ngegalau tengah malem kalian -_- awas aja, ayo happy!

Btw..

Kangen bapak 😭😭😭

Oke sekian kkeut, see u in next chap alices! 💛💙🗝

New World (Sequel from TIMEline)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang