6. Start

258 31 29
                                    

Author POV.

Subin sudah memakai peralatan menyamarnya, begitu juga dengan Sejun, mereka sudah seperti buronan karena memakai pakaian serba gelap. Mereka hari ini akan pergi ke suatu tempat, tapi hanya Subin saja yang tahu, sedangkan Sejun tidak tahu karena tugasnya hanya menjadi pendamping Subin.

“Hyung.. aku bisa sendiri kok, hyung gak perlu ikut” ucap Subin sambil membuka maskernya.

“Gak apa, lagian gue gak ada acara, gabut juga..”

“Mending ikut lo daripada sendirian di dorm” lanjut Sejun.

Subin menatap Sejun dengan senyuman kecil di wajahnya. Tak apa, ia mengerti kalau ‘Hyung’nya itu tidak ingin sendirian.

Subin menatap seluruh sudut dorm. Benar, dorm terasa sangat hampa karena para member lainnya sedang pergi untuk acara individu mereka.

“Kapan kita berangkat?” tanya Sejun lalu menatap Subin.

“Sekarang!!” balas Subin girang.

°•☆●☆●☆•°


Byungchan menggenggam buket bunga buatannya dengan erat, ia ingin memberi buket bunga itu untuk kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Seungwoo.

Ia tau kalau kekasihnya itu sedang sibuk, jadi karena sekarang sedang jam istirahat kantor, ia ingin menyempatkan dirinya untuk bertemu Seungwoo dan memberinya sedikit semangat.

Byungchan turun dari bus, ia lalu mengecek ponselnya untuk melihat naver maps. Ternyata lokasi cafenya lumayan jauh.

“Ha… harus jalan lagi, tau gitu aku naik taksi aja tadi” ucap Byungchan bermonolog. Ia lalu memasukan ponselnya dan mulai berjalan.

Byungchan berjalan dengan senyuman yang terus mengembang  di wajahnya. Ia sedikit gugup, takut kalau buket buatannya tidak terlalu bagus dan membuat Seungwoo kecewa.

‘Gak, pasti Seungwoo hyung suka, aku yakin!’ Ucap Byungchan dalam hati.

*BRUGH!*

Bahu Byungchan tertabrak oleh bahu orang lain, dan itu membuat buket bunga yang dibawanya terjatuh.

“Ahh.. maafkan aku” ucap Subin lalu mengambil buket bunga milik Byungchan, dan memberikannya pada Byungchan.

“Hmmm~ gak apa” Byungchan menggelengkan kepalanya, ia kemudian menatap orang dihadapannya. Wajahnya ditutupi masker, tapi matanya dan suaranya tampak tak asing.

Sepertinya ia mengenal orang itu.

“Tunggu dulu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Byungchan lalu mengambil buket bunganya.

“Ehh..??” Subin bingung, ia kemudian menatap Sejun yang ada dibelakangnya. Sedangkan Sejun malah diam sambil memperhatikan Byungchan.

“Ehehe.. enggak.. maaf, kayanya anda salah orang” ucap Subin sambil menggaruk lehernya.

Byungchan menganggukan kepalanya paham, ia lalu tersenyum kearah Subin.

“Maaf, tapi saya harus pergi dulu” ucap Subin lagi, dan Byungchan kembali menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Subin menggenggam tangan Sejun lalu menarik orang itu.

Sejun tak melepaskan pandangannya pada Byungchan, dan saat matanya bertemu dengan manik coklat milik Byungchan.. Sejun langsung memalingkan wajahnya, ia lalu menyamakan langkah kakinya dengan Subin.

Byungchan mengkerutkan dahinya, ia seperti mengenal mata dan postur tubuh orang yang ada disamping yang menabraknya tadi.

Byungchan mengindikan bahunya dan membalikkan badannya, ia berniat melupakan kedua orang itu, tapi otaknya tiba tiba menampilkan mata dan postur tubuh milik Sejun.

“Sejun hyung..” gumam Byungchan lalu membalikkan tubuhnya.

Dua orang yang menabraknya tadi sudah hilang.. matanya terus mencari dua sosok itu. Jika benar orang itu adalah Sejun.. ia ingin menanyakan bagaimana kabarnya.. bagaimana kehidupannya.. apakah ia bahagia.. apakah ia lelah.. ia ingin tau.

New World (Sequel from TIMEline)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang