a few years later....
数年後。。。Sudah aku duga, Boruto pasti datang. Dia bilang gak akan lewatin hari pentingku ini. Misinya sengaja dia tunda cuma buat dengerin pidatoku di depan semua penduduk desa. Hari ini hari pelantikanku sebagai seorang Hokage. Dan akhirnya aku bisa membuktikan sama Papa, kalau aku tetep kuat walau gak ada dia.
Aku raih jubah di gantungan. Lalu aku keluar ke podium.
"Selamat pagi semua...! Aku harap hal ini tidak mengganggu aktivitas kita. Terimakasih sudah datang untuk mendengarkan pidato singkat saya!" Kataku mengawali.
Terdengar sorakan gembira dari seluruh penduduk desa yang datang. Aku senang.
"Saya ingin menjadikan Konoha sebagai desa yang aman kedepannya. Desa yang selalu menjadi primadona. Oleh karena itu! Maukah kalian semua pinjamkan kekuatan kalian?!" Tanyaku lantang.
"YAAA!!!!!" Sorak semua orang bersamaan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku liat Boruto berlari ke arahku setelah aku turun dari podium.
"Sarada!" Panggilnya.
"Ya. Apa?" Tanyaku.
"Ikut aku!" Boruto menggandeng tanganku.
"Kemana?" Aku bingung.
"Udah ikut aja dulu! Nanti juga tau!" Jawab Boruto ketus.
10 menit kemudian rasa penasaranku hilang. Ternyata Boruto bawa aku ke sebuah taman di tepi danau. Dan ada Mama di sana.
"Mama! Kenapa Mama di sini?" Tanyaku seraya menghampirinya.
"Gak apa-apa kok", jawabnya, seraya menyembunyikan airmatanya.
"Mama kenapa nangis? Apa Mama inget Papa?" Tanyaku sambil menunduk.
"Ehh, gak kok. Mama cuma kelilipan", jawab Mama gugup.
"Mama bohong kan?" Tanyaku lagi.
"Gak Mama bener-bener kelilipan", jawab Mama lagi.
"Kalau gitu... apa Mama butuh waktu sendiri?" Tanyaku akhirnya.
"Iya".
Jawaban itu cukup buat aku ngerti. Mama emang lagi inget sama Papa. Dia selalu ke taman tempat dia pertama kencan sama Papa, kalau lagi inget dia. Dan saat ini lebih baik aku pergi ke desa sama Boruto.
"Ayo!" Ajakku.
"Apa Mamamu gak kedinginan?" Tanya Boruto.
"Ehh... tapi dia bilang dia butuh waktu sendiri", jawabku.
"Ya udah, yok!" Ajak Boruto.
Tapi belum sampai beberapa meter kami pergi, seekor ular melingkar di samping Mama yang sedang menutupi wajahnya.
Blugh!
Aku bener-bener gak nyangka ular itu ternyata Papa. Dia sengaja nyamar jadi ular biar kedatangannya gak dirasakan sama Mama. Disitu ada hal yang buat aku tersenyum lebar.Papa melepas jubah hitamnya, memakaikannya pada Mama. Lalu mengelus kepala Mama lembut. Apa ini mimpi?
Mama sempat kaget waktu dia liat siapa orang yang ada di sampingnya. Tanpa pikir panjang, Mama membenamkan mukanya di dada Papa, dan memeluknya erat. Papa juga.
"Boruto.... apa ini hanya sebuah gambaran perasaanku?" Tanyaku dengan airmata yang meleleh.
"Bukan ini nyata. Semua kembali seperti semula", jawab Boruto, seraya menghapus airmataku.
Aku tak tahan. Aku berlari ke arah mereka. Rasa rindu ini yang membawaku berlari.
"Papa!!!" Panggilku dengan suara isak tangis.
"Sarada", Papa berdiri.
Aku memeluknya erat begitu aku mencapai tubuhnya. Aku menangis di dalam pelukannya. Mama juga memelukku dari belakang. Dan aku lihat waktu itu Boruto ikut tersenyum bahagia.
Benar-benar akhirnya yang bahagia. Tapi, ini belum berakhir, aku pengen tau apa yang terjadi sama Karine.
Stttt.... curi-curi kesempatan update. Sebenarnya sih di suruh belajar 😂
Sumvah, author terhura😣
😂😂😂
![](https://img.wattpad.com/cover/208910163-288-k627819.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara❤ 2✔
Подростковая литератураBUDAYAKAN VOTE SEBELUM / SESUDAH BACA!!! Teman? Tadinya itu iya. Tapi, sekarang dia sudah tidak bisa dibilang teman. Dia sudah makan aku. Teman makan teman! Sumire, kenapa? Kenapa malah kamu yang sekarang deket sama Boruto. Aku bener-bener gak suka...