[prolog] Dare!

73 6 0
                                    

Happy reading <3
________________________________

Kini keempat pria tampan sedang duduk manis di atas karpet apartemen gibran.

"anjirrr boring banget gua" teriak Dion membuat semua orang Yang berada di situ terkejut tak terkecuali Gibran

"Paansi lu berisik Bangke" Ucap Radit sembari menoyor kepala Dion

"Ih Abang kepala dedek sakit tau" Balas Dion dengan nada yang di unyu unyu kan

"Jijik" Ucap Rama dengan tatapan jijik yang ditunjukn untuk temannya itu

Sedangkan Gibran hanya melihat aksi teman temannya, Setelah obrolan itu selesai Gibran kembali memalingkan wajahnya ke depan benda pipih yang di genggamnya

Gibran tidak sedang berbincang lewat aplikasi. Tidak. Ia sedang menatap sebuah foto yang berada di galeri, tampak seorang wanita yang dulu sempat mengisi hatinya namu sekarang ia telah pergi ntah kemana. Sudahlah Gibran tak mu membahas itu

"ToD yok, ni gua sangat gabut ya tolong" Ucap Radit, sembari berjalan kearah dapur dan mengambil sebuah botol yang sudah tidak berisi,setelah mengambil Radit meletakan botol tersebut ke atas meja yang tidak terlalu tinggi yang tidak jauh dari mereka.

"Gua ikut" ujar gibran yang setelah itu di tatap heran ketiga temannya. Gibran hanya menaikan satu alisnya seolah olah ia bertanya 'kenapa' , naiknya alis Gibran hanya di balas gelengan oleh ketigtemannya

"Tumben lu mau ikut biasanya juga kaga pernah" Ucap Rama, dengan tatapan heran sebab baru hitungan jari Gibran mengikuti permainan truth or dare.

"Serah gualah" Jawab Gibran dengan muka datarnya

"Yaudah gua ya yang muter botolnya" ucap Dion dengan tepukan di tangannya

Kini Dion memutar botol tersebut dannnn berhenti  diii

Jleb!

Bukan Gibran. Botol itu menunjuk Rama yang tengah duduk manis dengan bantal di atas kakinya

"Uwuuu Abang Rama, Abang Rama mau apa? Mau truth apa dare?" Ucap Dion menatap Rama

"Dare"Jawab Rama yang masih menatap botol, seolah bertanya 'lo kenapa berhenti di depan gua anjir'

Sedangkan yang lain hanya diam memikirkan apa yang pantas untuk tantangan rama. Setelah bermenit menit dan berdetik detik kini Radit mendapatkan ide yang bagus dan menguntungkan untuk semuanya

"Gimana kalo darenya selama 3 hari Lo traktir di kantin, sama wardin!" Ucap Radit dengan kehebohannya

"Gua setuju" Ucap Dion heboh

"Ok cuma 3 hari, ga lebih" Ucap Rama sinis dan di angguki oleh ketiga lelaki tersebut

Di dalam hati Rama hanya bisa memdumel, ko bisa gitu temannya ini memanfaatkan nya lewat permainan yang mereka mainkan sekarang ini

"Ok gua puter " Ucap rama, kini botol itu berputar di atas meja, semua menatapnya dengan serius

'mampus' satu kata itu tersebut dalam hati Gibran pasalnya botol itu kini menunjuknya. Gibran menetralkan kembali hati Gibran agar tidak berfikiran yang tidak tidak

Bisa sajakan mereka memikirkan hal aneh yang bisa saja membuat Gibran tidak sanggup dengan tantangannya.

"Babang Gibran mau pilih mana? Truth or Dare bang?" Ucap Radit dengan nada di manja manjakan

"Dare" Balas Gibran tenang tanpa ada paksaan

"Uwuuu kasih yang menantang dong ya? masa iya pentolan seantero pelita di kasih yang gampang kan ga cucok " Ucap Dion sembari bertepuk tangan

"Gimana kalo lo harus deketin plus pacarin si cewe cupu, yang kelas XI 3-IPA?" Putus Radit yang tengah menatap Gibran

Cewe cupu yang di maksud Radit adalah Assyila Angelica S. Yang terkenal cupu, karena selalu di kelas atau perpustakaan, dengan salah satu tangannya memegang buku. Dan jangan lupakan sesuatu yang menjadi ciri khasnya ia memakai kacamata bulat dan baju yang kebesaran di badan mungilnya.

"setuju" Ucap Rama yang sedari tadi diam kini angkat bicara

"Jangan bilang lo gamau? dih ga manly banget cuman gitu doang" Ucap Dion menimpali
Dalam hati Gibran hanya menyumpah serapahi omongan mereka, bisa bisanya saja mereka memberikan tantangan seperti itu

"Ga ada yang lain?" Tanya Gibran dengan mata yang mengarah pada Dion

"Eitttss tenang dulu, ada ko ada" jawab Dion dengan santuy nya, Gibran bersyukur dalam hatinya. Semoga saja tidak sulit!

"Apa?" Tanya Gibran penasaran, Gibran masih penasaran apa yang mereka pikirkan untuknya

"Itu motor sport lo yang item sama yang biru plus BMW yang kemaren Lo baru beli buat kita gimana?" Ucap Dion dengan tenang, pasti temannya ini tak akan membiarkan asetnya di ambil apalagi si jiro yang ia sudah edit sedemikian rupa

"Lo gamaukan motor kesayangan lo itu dii.." Ucapan Rama kembali terpotong oleh Gibran

"Ok gua turutin mau lo" ucap Gibran dengan hawa dingin dan tatapan yang tidak bisa diartikan

~oOo~

Voteee^^

Gibran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang