Mon maap ceritanya gajelas:>
🦔🦔🦔
Asyilla POV
Sekarang aku sudah ada di sekolah, ku lihat sekolah masih sepi, ku alihkan tatapan ku pada benda yang berada di lengan ku, jarum pendek mengarah angka enam dan jarum panjang mengarah angka dua
Ya pantas saja sekolah masih sepi kan masih pagi pikir syilla
Aku berjalan menuju lapangan indoor yang terletak di tengah tengah sekola ku, aku berjalan sambil menunduk, karna disini aku berpenampilan nerd baju yang kebesaran, rok yang dibawah lutut dan kacamata bulat yang ada di hidungku. Walaupun masih sepi aku takut ada yang melihat ku.
Aku sengaja berpenampilan seperti ini agar tidak ada teman yang pura pura ingin berteman dengan ku hanya karena harta yang ku miliki
Tak terasa aku sudah sampai di lapangan, aku melihat ada bola basket di sana aku nengambilnya dan mendribblenya.
Tapi sebelum itu aku meletakan tas kesayangan ku di pinggir lapangan
Aku dulu cukup mahir memainkan bola ini tepatnya saat sekolah menengah pertama, aku kapten dari tim basket putri.
Aku terus mendribllenya dan meshooting ke arah ring basket.
Author POV
Syilla terus meshooting hingga tak sadar ada seseorang yang melihatnya dari jauh, dengan tatapan sedikit kagum, Ingat hany sedikit
Hingga Bola yang di shooting pun masuk kearah lingkran itu, bola itu memantul jauh dari tempat syilla berdiri
Hap
Bola itu di tangkap oleh seseorang siswa, berpenampilan sedikit berantakan seperti ala badboy sekolah, sepertinya dia mostwanted di sekolah ini.
Tapi kenapa pagi pagi sudah ada di sekolah? Apakah ini tidak kepagian? Pikir syilla
Syilla langsung menunduk dan pergi mengambil tasnya yang berada di pinggir lapangan. Syilla merutuki dirinya kenapa tidak mengingat waktu, dan terlalu asik dengan bola itu.
Ah sudahlah lebih baik syilla melupakan kejadian tadi dan segera pergi dari sana
Disisi lain Gibran menatap siswi yang pergi meninggalkannya di lapangan, Gibran di buat penasaran, dia belum pernah terlihat di sekolahnya, ataukah dia murid baru? Atau Gibran saja yang tidak tau?.
Kalau di lihat lihat siswi tadi bukan anak basket, ia tidak pernah melihatnya, tapi seperti sudah mahir memainkannya
Ah sudahlah ia tak mau memikirkannya, lebih baik sekarang Gibran kekantin, karna cacing cacing yang ada di perutnya sudah meminta jatah pada Gibran
☁️☁️☁️
Bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu, tapi gibran dkk masih anteng di kantin, rencananya mereka akan membolos hari ini
"Ceilahhh banyak beut dah itu makanan, buat apa ntu?" Tanya Rama
"Buat di jadiin prekedel tahu tempe, ya nga lah, buat di makan lah bego" jawab Radit tangannya terulur untuk menjitak kepala Rama
Rama yang di jitak hanya mengerang kesakitan
"Heyooo wasapp guysss gua kambek" ucap Dion yang baru datang dari pintu kantin dengan suara yang menggelegar
"Berisik bego, gua tampol ni" ucap Radit dengan suara yang tak kalah nyaring dengan suara Dion
"Yamaap, roftoof yok tadi gua liat si boleng udah otw mau kesini" ucap Dion sembari mendudukkan bokongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran
Teen Fiction"Babang Gibran mau pilih mana? Truth or Dare bang?" Ucap Radit yang tengah menatap gjbran "Dare" Balas Gibran tenang tanpa ada paksaan "Uwuuu kasih yang menantang dong ya? masa iya pentolan seantero pelita di kasih yang gampang kan ga cucok " Ucap...