3

167 40 3
                                    

Sesuai dengan apa yang diucapkan (Name), kini sepasang kekasih yang tengah melakukan tantangan membuat kreasi dari salju itu tengah mengumpulkan begitu banyak salju untuk di bentuk sesuai apa yang mereka hendak di buat.

(Name) sebenarnya tidak begitu yakin ia bisa membuat kreasi dari salju tapi mengingat ia yang menantang Akashi maka ia harus menang. Meski ia dan Akashi adalah kekasih, mereka berdua selalu melakukan tantangan seolah-olah mereka itu adalah rival. Dan, tidak selamanya (Name) selalu kalah karena sesekali Akashi pasti akan sengaja mengalah atau membuat kesalahan agar (Name) menang tapi (Name) tidak suka kemenangan seperti itu makanya kali ini ia harus bisa menang.

(Name) mulai membuat istana dari salju dengan ukuran sedang. Berjam-jam di luar tentu membuat (Name) kedinginan tapi berkat syal Akashi, rasa dingin itu sedikit berkurang.

Saking fokusnya, (Name) tidak menyadari bahwa Akashi kini tengah memperhatikannya yang masih mengerjakan istana salju.

"Haah... Selesai juga. Sei-kun, bagaimana dengan ... -mu?" Ucapan (Name) langsung berhenti kala melihat Akashi membuat istana yang sama dengan (Name) namun istana itu sedikit lebih besar dan lebih bagus daripada buatan (Name).

"Sepertinya aku menang lagi, (Name)," kata Akashi tenang meski di wajahnya terdapat senyuman tipis karena melihat wajah kesal kekasihnya yang kini tengah menahan kekesalan.

"Kau pasti curang."

"Curang bagaimana?"

"Ya curang pokoknya!"

"Aku tidak cu ..-hachim ...." Ucapan Akashi terputus karena ia tiba-tiba saja bersin.

"S-Sei-kun, apa kau flu?" tanya (Name) yang kini berlari ke arah Akashi yang kini tengah mengusap hidungnya yang tampak merah.

"Sepertinya begitu?" jawabnya tak yakin.

"Bagaimana kalau kita pulang saja? Tapi rumahmu lebih jauh dibandingkan rumahku...," gumam (Name) lalu menggenggam tangan Akashi. "Bagaimana kalau ke rumahku saja? Aku akan membuatkan coklat panas untukmu," ujar (Name).

"Tapi ...."

"Aku tidak ingin kekasihku sekaligus rivalku jatuh sakit jadi ikut saja apa yang kukatakan!"

"(Name) ...."

"Sekali ini saja kau menurut. Perintahku absolute, Sei-kun."

"Baiklah...."

Snowball Fight || Akashi Seijuro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang