5

146 35 0
                                    

Siapa sangka jika seharian penuh mereka bermain salju membuat sang emperor absolut itu kini tengah terbaring lemah di atas kasur empuknya.

Wajahnya tampak memerah dengan napasnya yang terdengar berat. (Name) yang mendengar bahwa Akashi demam dengan segera pergi ke mansionnya meski sebenarnya ia pun juga demam. Tapi, ia berpikir bahwa Akashi bisa demam pasti karenanya maka ia harus bertanggung jawab.

(Name) yang telah tiba di mansion Akashi tampak terdiam sesaat. Ia takut jika ayah Akashi melarangnya untuk menemui anaknya akan tetapi penjaga gerbang mansion itu mengatakan bahwa ayah Akashi kini tengah berada di Amerika karena urusan bisnis. Dan di saat itu pula (Name) mulai kesal pada ayahnya Akashi.

'Anaknya lagi sakit tapi ayahnya malah pergi. Apa beliau tidak sayang sama anaknya apa?' pikir (Name).

Tapi karena merasa ada kesempatan, (Name) pun mulai menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke dalam mansion. Di tangannya sudah terdapat parsel buah yang sengaja ia beli untuk Akashi.

Memasuki mansion itu, (Name) mulai mengikuti seorang maid yang menjadi penunjuk jalannya menuju kamar Akashi dan di sinilah ia berada. Di depan kamar Akashi.

Menarik napas dalam-dalam, (Name) mencoba menahan debaran jantungnya yang menggila karena ini pertama kalinya ia masuk ke dalam kamar seorang pria, kekasihnya lagi.

Mengetuk pintu tiga kali sampai terdengar suara serak Akashi yang menyuruhnya masuk maka (Name) pun mulai masuk ke dalam kamar Akashi.

"Sei-kun."

"(Name)? Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Akashi setengah kaget.

"Aku khawatir padamu," ujar (Name) yang nada suaranya benar-benar terlihat khawatir, namun bukan itu yang Akashi ingin tahu tetapi ....

"Kenapa kau ke sini di saat kau juga demam, (Name)?" tanya Akashi yang tak habis pikir dengan kekasihnya yang satu ini.

Gadis itu khawatir padanya namun di sisi lain ia lebih khawatir pada gadis itu. Gadis itu tengah demam tapi memaksakan dirinya untuk pergi ke mansionnya. Sungguh gadis yang unik plus nekat.

"Um .. a-aku ...."

"Kemarilah. Aku ingin mendengar semua penjelasanmu. Tanpa bantahan."

"Baiklah...."

Snowball Fight || Akashi Seijuro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang