Sheryl memilih keluar dari zona nyamannya
Meninggalkan semua apa yang dia punya
Apakah dia bisa bertahan dengan kehidupan barunya?
Sebenarnya apa yang menjadi alasan sheryl berubah?
Setelah tiba dirumah, aku bergegas membersihkan diri.
*** TINGGG
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sherlly Sheinafia Dirgantara Kembaranku yang super duper baik, perhatian, bawel, galak dan masih banyak lagi sikap dia yang 90% beda dari aku. Dari segi fisik, kita memang kayak pinang dibelah dua. Mirip banget. Tapi dari segi sikap, kita saling bertolak belakang. Kita emang kembar, tapi bukan berarti kita saling bergantung satu sama lain. Dari kecil, aku sama lili disekolahin ditempat yang beda sama mama papaku. Katanya sih biar temenku bisa jadi temen lili dan temen lili bisa juga jadi temenku. Dan kita gak mempermasalahkan itu.
Oiya, soal saras aku mutusin buat temenan sama dia. Gak ada salahnya juga kasih kesempatan ke saras. Menurut ku dia orang baik dan punya pengalaman yang sama juga denganku. “Semoga ini jadi awal yang baik.” batinku.
TOKTOKTOK “Ada apa oma?” “Bibi dah siapin makan siang, makan dulu ya ri.” “Iya oma.” “Gimana hari pertama kamu sekolah?” “Lancar oma.” “Syukurlah, kalo ada apa apa. Jangan sungkan buat cerita ke oma ya ri. Oma turun dulu.” lirih oma sebelum meninggalkanku. “Omaaaa, sebenernya.......”
