15

529 80 58
                                    

9th august. 17:08

seminggu, kiranya adena berusaha biar ngga ketemu yoonbin.

cewek itu berangkat paling awal dan pulang paling telat. dia terus berada di dalam kelas dan ngga jajan. sampai-sampai harus absen ngga ikut ekskul dengan berpura-pura lagi sakit.

semuanya benar-benar demi menghindari yoonbin.

hingga hari ini adena belum ada keberanian buat ketemu yoonbin barang sedetik pun.

tapi, kayaknya usaha adena bakal sia-sia deh. soalnya---

"adena?"

suara khas yang berat itu berhasil bikin adena terkejut. pasalnya cewek itu lagi santai-santai nunggu sampai sekiranya yoonbin pulang, tapi ternyata orangnya... datang.

hadeh.

di pintu kelas, ada yoonbin yang lagi berdiri sambil masukin tangannya ke saku celana.

"e-eh kak yoonbin?" adena senyum gugup lihat yoonbin yang mulai berjalan mendekat ke mejanya.

"lo hindarin gua?" tanya yoonbin to the point. terlalu to the point buat adena yang lagi dag-dig-dug der.

ngga mau ngelak, adena cuma ngeringis.

"kenapa?" yoonbin duduk berhadapan dengan adena.

"ya... malu lah kak," jawab adena lirih.

"ngapain malu?"

hadeh, lama-lama ini kayak wawancara.

"lo nyatain perasaan, bukannya ngelakuin kesalahan super besar. kenapa harus malu?"

fix yoonbin kesambet. sejak kapan dia mau ngomong panjang begitu?

adena cuma diam sambil liatin yoonbin dari jarak sedekat ini.

"tapi, sekarang lo udah salah," kata yoonbin.

adena mengernyit.

"menghindari orang yang baru lo tembak, menurut gue itu salah."

"kenapa salah?" tanya adena.

"soalnya lo nyusahin gue."

"eh? maafin... aku? tapi, nyusahin gimana kak?"

"ya pokonya nyusahin lah," kata yoonbin. cowok itu males jelasin, tapi entah kenapa malah kelihatan kayak salting.

"sekarang gue mau jawab hal yang gak lo minta waktu itu," lanjutnya.

"jawab hal yang gak aku minta? maksudnya--"

yoonbin memotong perkataan adena. "gue," jedanya.

yoonbin menatap adena lama. cowok itu menggantungkan ucapannya, alhasil jantung adena menjadi berdegup kencang ngga karuan.

"gue punya perasaan yang sama," katanya.

yoonbin menarik napas. "adena, aku suka kamu," ucapnya penuh penekanan.

pipi keduanya sama-sama memerah.

adena mengerjap beberapa kali, masih ngga percaya seorang ha yoonbin bakal berkata demikian.

yoonbin berdeham. "pacaran, mau?" tanyanya.

adena mengangguk malu.

dan sore itu disudahi dengan sepasang tangan yang saling terpaut.

•••

an:

SELESAI WOEEE!

chat | ha yoonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang