15th august. 15.03
"kak yoonbin!"
yoonbin yang lagi jalan noleh.
"maaf ya lama. tadi aku bantuin temen dulu," kata adena.
yoonbin ngangguk sekali, mengisyaratkan bahwa itu sama sekali nggak masalah.
adena mengulum bibir. udah seminggu sejak mereka jadian dan yoonbin masih aja irit bicara.
bahkan, hari ini yoonbin perdana banget baru mau nganterin adena pulang. karena jadwal pulang mereka hampir selalu beda, jadi agak susah buat bisa pulang bareng. apalagi biasanya adena yang pulangnya lebih awal.
"eh kakak tau kak hyunsuk ga?" tanya adena.
"tau, kenapa?"
"masa tadi kak hyunsuk sama pacarnya berantem di perpus," kata adena.
yoonbin diam aja, seolah nggak peduli.
adena menghela napas panjang. lagi-lagi dia nggak dihiraukan yoonbin.
adena jadi membayangkan, gimana kalau semisal dia dan yoonbin tiba-tiba berselisih pendapat. kira-kira bakal bertengkar parah atau malah saling ngalah?
"ya udah kak. ayo pulang," ajak adena.
yoonbin ngangguk. lalu mereka berdua jalan bersebelahan ke parkiran.
lama kelamaan langkah adena memelan, dia benar-benar kikuk harus berjalan dengan yoonbin. belum lagi suasananya jadi canggung.
tiba-tiba aja, yoonbin ikut memperlambat langkahnya. dia sadar kalau adena makin lama makin jauh di belakang.
"kenapa?" tanya yoonbin tanpa menoleh dan tetap memandang ke depan.
"gak pa-pa," jawab adena. anak itu nunduk.
rasanya kayak deja vu, sewaktu tangan yoonbin tiba-tiba menggamit tangan adena. cewek itu kaget, pipinya memerah perlahan.
"santai aja," kata yoonbin walau pipinya sama-sama memerah.
keduanya berjalan terus hingga sampai di parkiran, masih dengan tangan yang saling menggenggam.
"helm," kata yoonbin. cowok itu sengaja membawa dua helm karena tau adena akan pulang bersamanya.
bukannya langsung diberikan, ia malah membuka pengaman helm tersebut.
"sini," katanya lagi.
adena mengerjap sekali. dengan hati-hati, yoonbin memakaikan helm pada adena.
cklek.
begitu pengamannya sudah dipastikan terpasang, yoonbin bergegas memakai helm untuk dirinya sendiri.
"ayo," ajaknya. "pegangan," katanya.
adena segera naik dan berpegangan ke seragam yoonbin.
"yang kenceng." yoonbin mengingatkan. cowok itu refleks menyentuh tangan adena, memastikan bahwa ceweknya benar-benar berpegangan dengan kuat.
adena meremas seragam yoonbin gugup. lantas yoonbin bergegas menancap gas, menjauhi area sekolah.
•••
"rumahku yang warna biru kak," kata adena. kini mereka berdua sudah hampir sampai di rumah adena.
yoonbin mengerem motornya begitu mereka sudah berada di depan rumah adena.
adena turun dari motor. "makasih, kak."
yoonbin mengangguk.
"mau mampir dulu?" tawar adena seraya memberikan helm.
yoonbin menggeleng. "lain kali aja," katanya.
"oh, oke. makasih ya kak." cewek itu bingung harus bilang apalagi.
namun tiba-tiba yoonbin mendekat, tangannya terulur. adena refleks menutup mata.
puk, puk.
yoonbin menepuk-nepuk rambut adena.
"debunya nempel," kata yoonbin datar.
"em, makasih."
yoonbin mengangguk.
"...aku masuk ya dulu kak?" pamit adena.
yoonbin kembali mengangguk seolah cuma itu yang bisa dia ekspresikan.
lalu adena membuka pagar rumahnya, lantas berjalan ke teras dan membuka sepatu serta kaus kaki. tangan cekatannya menaruh sepatu yang telah diselipkan kaus kaki di dalamnya ke rak sepatu.
dan selama adena melakukan itu yoonbin masih duduk di motornya, menunggu adena segera masuk seraya menikmati bagaimana cara gadisnya melakukan hal sederhana tersebut.
tepat sebelum membuka kenop pintu, yoonbin memanggil adena.
"na!"
adena menoleh.
"besok pagi kakak jemput ya!" seru yoonbin. bibirnya membentuk senyum manis yang memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
"ha?"
"gak ada penolakan," ia memberi jeda. "kakak pamit dulu," katanya. "dadah!" seru yoonbin seraya melambaikan tangan.
"dah, kak," balas adena ikut melambaikan tangan pelan. cewek itu masih kaget, ia belum berhasil sepenuhnya mencerna ucapan yoonbin yang akan menjemputnya besok pagi.
tanpa menunggu apapun lagi, yoonbin pun menancap gas dan melaju menjauhi area rumah adena.
hingga keberadaannya pun segera lenyap dari pandangan adena setelah yoonbin melewati satu belokan.
"hmmm, adek pacaran yaa?"
"HUA MAMAH!" latah adena begitu mamahnya muncul dari balik pintu.
"besok calon menantu mamah mau dateng lagi, kan? kenalin dong dekk."
"HIH MAMAH APAAN SIHHH???"
mamah adena tertawa, puas menggoda anak bungsunya.
"udah, ayo cepet masuk."
adena mengangguk. lantas mereka berdua masuk ke rumah.
•••
a.n.
tanganku gatel bgt pingin buat extra beginian WKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
chat | ha yoonbin ✓
Fiksi Penggemarwritten in bahasa. ☘ si es batu yang selalu diganggu adik kelas bawel. started: sunday, 28th july 2019 finish: sunday, 2nd february 2020