-Basqiza 1-

88 12 10
                                    

🌵Dinosaurus🌵


Tunggu tunggu, tadi pria dingin ini bilang apa padanya? "Berisik kunti" Itu artinya dia manggil Qiza KUNTI?! Kenapa dirinya baru nyadar sekarang? Dia tidak terima dipanggil 'seperti' itu. Emangnya dirinya cocok apa dinamai seperti itu? Tidak! Enak saja. Bukan berarti dirinya menangis sendirian, dirinya bisa disebut Kunti.

Sejak pria ini menariknya tadi, air matanya sudah berhenti keluar ia benci terlihat lemah didepan orang lain. Hidungnya memerah dan sesengukan akibat acara menangisnya tadi kini mulai mereda.

"STOP dan lepasin tangan gue!" Entah keberanian dari mana Qiza dengan beraninya berteriak sambil memutar-mutar tangannya yang berada digenggaman hangat pria ini. Eh apa-apaan sih Qiza! Fokus Za! Fokus!

Dan salah satu usahanya membuahkan hasil. Pria dingin ini berhenti. Tetapi tidak dengan tangannya, bukannya melepasnya pria dingin ini malah mempererat genggamannya agar Qiza berhenti meronta untuk dilepaskan.

Pria didepannnya ini berbalik dan menatap tajam Qiza, itu membuat Qiza takut dan menundukkan kepalanya. Oh ayolah, kemana keberaniannya tadi yang dengan lantangnya meneriaki pria dingin ini? Qiza hanya menundukkan kepalanya, tidak berani menatap pria ini, dia hanya menunggu apa yang akan pria ini ucapkan.

1 detik

2 detik

3 detik

Karena tinggi dirinya hanya sebatas bahu pria ini, dengan ragu Qiza mendongak keatas dan melihat sedang apa pria didepannya ini. Ternyata pria ini sedari tadi hanya diam dengan menatapinya tajam.

Mereka sempat bertatapan tapi tidak lama karena tatapan tajam pria itu membuat Qiza takut.  Dari jarak dekat Qiza dapat melihat muka pria ini dengan jelas, alis yang tebal, bulu mata yang lentik tak lupa tatapan tajam miliknya dan kulitnya yang mulus dan putih. Entah disadari pria ini atau tidak tetapi genggaman yang tadinya erat kini mulai mengendur. Ini merupakan peluang baik untuk melepas diri dari pria ini.

Dengan gerakan cepat ia menghempas tangannya dari pria ini. Bukannya terlepas tetapi pria ini malah manerik tangannya kuat yang sekarang berada tepat didada pria itu mencengkram erat tangannya. Pria ini mungkin sudah menyadari aksinya terlebih dahulu. Ia sedikit kecewa usahanya berakhir sia-sia.

Pria ini kini menatapnya tajam-tajam seperti ingin mengulitinya habis-habis. Hal ini membuat Qiza takut. Perlahan air matanya mulai luruh kembali, pria ini sungguh membuatnya ketakutan

"Diam" Ujar pria didepannya ini dengan melepaskan cengkramannya dengan beralih menggenggam tangan Qiza yang keringatan.

Itu membuat Qiza berhenti mengeluarkan air matanya. Jangan cengeng dong Qiza! Masa gini aja lo nangis sih? Batinnya menyemangati.

Pria ini kini menariknya kembali, entah kemana pria ini akan membawanya ia sudah pasrah, toh juga ia akan buang-buang tenaga untuk lepas dari pria ini, bukannya terlepas tetapi malah membuat pria didepannya ini semakin marah padanya.

Kini mereka menuju kearah motor ninja hitam yang mungkin milik pria ini, setelah sampai didepan motor itu. Pria itu melepas genggamannya, dan satu tangannya terangkat dan menunjuk dirinya. Qiza paham maksud dari pria ini, telunjuk itu sudah menjelaskan apa yang pria itu mau 'tetap disitu, dan jangan coba-coba untuk lari' mungkin itu yang bisa dicernanya.

Qiza hanya diam dan mengikuti perintah pria otoriter didepannya ini. Dia tidak ingin membantah apalagi kabur, lagian dirinya juga tidak tahu daerah sini. Pria ini mengambil topi hitam diatas spidometer motornya dan memakainya dan langsung mengambil helm fullface miliknya serta mengancingkannya disiku tangan kirinya. Qiza hanya diam menunggu kapan pria ini menyuruhnya naik keatas motor dan membawanya pergi dari sini.

BASQIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang