[13]

206 19 31
                                    

"Hah? Apa?" Sophie tidak percaya apa yang baru saja didengarnya. "Kita pacaran?"

Leo mengangguk.

"Tapi ... tapi gue nggak cinta sama lu!" ujar Sophie.

"Gue juga enggak," sahut Leo enteng.

"Lalu gimana ceritanya dua orang yang nggak saling cinta malah pacaran?"

Leo mengedikkan bahu. "Gue cuma nggak suka lihat lu sedih, Sop. Si Extra Joss itu mungkin bahkan nggak pernah mikirin elu. Nggak adil kalau lu nangisin dia kayak begini."

Sophie mengerucutkan bibirnya. "Iya, sih. Tapi ...."

Air matanya mulai berlinang lagi, membuat Leo cepat-cepat menimpali, "Makanya kita pacaran aja, Sop. Kali aja gue bisa menghibur lu. Nggak usah lama-lama, sebulan aja. Pokoknya sampai lu bisa move on dari si Extra Joss."

Sophie terdiam sejenak. "Tapi ... cowok gue harus ganteng, Yo."

"Ouch."

"Maaf, Yo." Sophie meringis. "Tapiiii ...." Ia memandangi wajah dan tubuh bulat Leo, lalu berusaha mencari kata-kata yang tidak menyinggung sahabatnya. "Kayaknya kalau lu kurus bisa ganteng dikit, sih."

Lagi-lagi Leo mengangkat bahu. "Dari kecil gue emang gemuk, sih."

Sophie mengangguk.

"Gini, Sop. Kita nggak usah sebarin ke siapapun kalau kita pacaran. Gimana?"

***

Pada akhirnya Sophie setuju. Mereka sepakat untuk berpacaran selama tiga bulan dengan syarat tidak boleh baper dan kembali berteman setelah putus. Tidak sulit, karena keduanya memang tidak saling cinta.

Walaupun Leo kikuk di depan wanita, ia sudah nyaman bersama Sophie, sehingga ia dapat menunjukkan sisi terbaiknya. Sebenarnya tidak banyak yang berubah dari hubungan mereka -- kecuali kini mereka lebih banyak bersentuhan. Ketika Leo pertama kali bergandengan tangan dengan Sophie, ia nyaris melompat saking kagetnya.

"Lu gandeng cewek apa megang kodok, sih?" gerutu Sophie. "Lagian seingat gue, lu pernah gandeng gue pas kita masih TK."

Leo meringis. "Itu udah lebih dari sepuluh tahun yang lalu, Sop. Gue nggak pernah gandeng cewek lagi, makanya gugup."

Harus Sophie akui, walaupun canggung soal sentuhan fisik dan sama sekali tidak romantis, Leo bukan pacar yang buruk. Kadang-kadang, saat Sophie iseng minta ditemani belanja lalu menyuruh Leo membawakan belanjaannya, pemuda itu bersedia meskipun sambil mengomel. Lalu ketika Sophie minta diantar jemput ke mana saja, Leo juga melakukannya.

"Sekarang gue sadar. Pacar itu istilah lain dari kurir, supir, dan bodyguard gratis," ujar Leo di suatu kafe es krim.

"Dompet berjalan juga," tambah Sophie sambil menyengir. "Tapi gue sebenarnya nggak butuh-butuh amat. Bokap gue kan juga tajir."

Leo mengangguk. "Iya, sih."

***

Tiga bulan berlangsung dengan cepat. Sophie tidak mencari kabar tentang Josh dan Melissa sama sekali. Melissa pun jarang menemuinya, hingga suatu hari ia berpamitan kepada keluarga besar Wiratmoko karena akan melanjutkan kuliah di luar negeri.

Sophie mendesah dalam hati. Ia tahu, Melissa dan Josh janjian untuk kuliah bersama di Inggris. Namun mengapa hari itu Josh tidak datang? Mengapa Melissa terlihat muram, walaupun ia berusaha menutupinya?

Sophie memberanikan diri untuk bertanya, "Ci Melissa ... apa kabar Ko Josh?"

Wajah Melissa bertambah muram. Ia menggeleng. "Jangan sebut nama itu lagi di depan gue, Soph. Kami udah putus."

"Hah? Seriusan? Kenapa?" Kata-kata itu terlontar dari mulut Sophie tanpa dipikir.

"Josh nggak jadi kuliah di Inggris. Dia malah mau kuliah di Australia." Melissa menarik napas sejenak. "Ah, udahlah, gue nggak mau inget-inget dia lagi. Bodo amat dia mau ke mana. Dia nggak cinta sama gue, nggak mau perjuangin kami. Kita bahas topik lain aja, Soph."

Demi menghargai perasaan kakak sepupunya, Sophie tidak bertanya lebih lanjut lagi. Namun dalam hati ia penasaran setengah mati.

***

"Lu nggak bakal ngajak gue pacaran lagi, kan?" ujar Sophie sambil tersenyum kecut. "Kan udah ada Zie."

Leo menyengir, mengenang kejadian sepuluh tahun lalu itu, lalu menggeleng. "Tapi gue akan selalu ada di sisi lu, Sop. Kalau lu butuh gue, bilang aja."

"Makasih, Yo." Sophie menghela napas dan memperhatikan Leo dalam-dalam. "May I?" tanyanya sambil mengangkat kedua tangannya ke wajah sahabatnya.

Leo terperanjat. Apa yang akan Sophie lakukan padanya?

.

.

.

Bersambung.

30 Januari 2020

600++ kata

The Nostalgia ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang