Vote
Pagi hari sebelum Jimin berangkat kerja dan sebelum hujan turun
Jungkook sudah teriak-teriak, mengatakan pusing dan dingin
" kita harus bawa Jungkook kerumah sakit" ucap Jimin setelah memeriksa keadaan sepupu Seulgi ini
Jungkook menggeleng kuat, sambil mengeratkan selimutnya dibadan. Dingin itulah yang dirasakan Jungkook saat ini, padahal matahari terik sekali diluar sana, bahkan cucian baju Yeri sudah kering, padahal baru satu jam setengah yang lalu dijemur
" demam lo gk turun-turun dari semalem Kook, lo harus kerumah sakit!---"
" gu---gue gk mau lewat jalan itu bang, pokoknya gk mau" ucap Jungkook dengan gigi yang gemerutuk ke dinginan
"Emangnya apa sih yang kamu liat semalem? Ada apa dirumah itu Kook" kesal Yeri karena Jungkook tidak ingin memberitahunya sama sekali sejak kepulangan mereka
Lagi-lagi Jungkook menggeleng
"Yaudah kalau gk mau kerumah sakit, ayo kak keluar!gk usah ngerawat orang yang susah untuk diatur" Yeri menarik Jimin keluar kamar
" jangan! Jangan ditutup pintunya" ucap Jungkook
" apa sih," ucap Yeri
" Jangannnn---!" Teriak Jungkook histeris
" iyaa ini gk gue tutup Kook"ucap Jimin dan memilih membuka pintu kamar itu
__________________
Dapur....
" gimana kak sama Jungkook, atau kita telpon aja bang Yoongi, minta tolong sama dia"ucap Yeri sedih dan khawatir
" masalahnya sekarang bang Yoongi gk bisa diganggu, malam ini acara lamaran dia sama Wendy" jawab Jimin "Untuk sementara waktu kita rawat Jungkook dirumah, ntar gue bawa peralatan dirumah sakit kesini" lanjutnya
Yeri mengangguk.
.
.
.
Hujan turun, membuat Seulgi hanya bisa berdiri didepan jendela kamarnya sambil memandangi hujan, dan ditemani dengan lagu 'Forever Rain RM'
Seulgi merasakan kedua tangan memeluknya dan mengelus perutnya, bahu kirinya terasa berat
Cup
Lehernya dikecup"Pagi-pagi jangan ngelamun, gk boleh" ucap Jimin
Seulgi tersenyum " gk kerja?" Tanyanya
"Kan ada pasien dirumah kita"
" Jungkook masih sakit?"tanya Seulgi
Jimin mengangguk sambil tangannya meremas payudara Seulgi. Sungguh ini kesempatan yang sangat langka, diluar hujan siapa pun pasti butuh kehangatan, Jimin sudah mulai melepaskan sabuknya
" Jim aku pengen sesuatu deh" Seulgi berbalik dan mengalungkan lengannya dileher Jimin
"Gk bisa nanti? Aku lagi pengen, kamu lagi hamil makin sexy aja tau"
Seulgi cemberut sambil memasangkan sabuk Jimin kembali, akhirnya Jimin mengalah dengan hasratnya saat ini, agar Seulgi tidak menangis. Biasa ibu hamil sensitif
"Oke apa?" Tanya Jimin
" aku mau makan buah mangga"
Jimin tersenyum "udah mulai ngidam ya?"
" mungkin"jawab Seulgi
" Yaudah aku beliin sekarang"
" aku ikut"cegat Seulgi saat Jimin tengah mengambil jaket
" cepat cari pakaian yang hangat!" Ucap Jimin lalu mematikan musik
___________________
" Yer gue mau berangkat sama Jimin, lo gk ppakan sendiri?"
"Iya kak gk ppa kok"
"Mau nitip?" Tanya Jimin
" hmm cepat aja deh pulang hhee" jawab Yeri yang sedikit takut dirumah Seulmin ini
" pasti Yer. Pergi dulu yaa"
Jimin dan Seulgi sudah pergi meninggalkan kawasan rumah membuat Yeri cepat mengunci pintu dan berniat kembali kekamar
Duk duk duk
Terdengar suara langkah cepat dari belakang" Jungkook" Kaget Yeri
" kita cepat pergi dari sini" Jungkook sudah membawa turun kopernya dan koper Yeri
"Tapi kita belum pamit sama kak Seul dan bang Jim"
" masalah pamit gampang Yer, ini tentang keselamatan kita. Ayo" Jungkook menarik tangan Yeri menuju mobil
Mereka juga pergi meninggalkan rumah itu, tanpa mereka sadari ada sesuatu yang tengah bersedih didalam rumah itu.
.
.
.
" halo Yer"
" hmm maaf kak Seul, aku sama Jungkook harus pulang, soalnya nenek sakit" jawab Yeri disebrang sana
"Nenek?" Kaget Seulgi
"Ma--maksudnya nenek aku, bukan nenek kak Seul"
" ohh astaga Yer, lo hampir buat gue jantungan, tapi nenek lo gk sakit parahkan?"
" eumm gk kok, biasa sakit tua kak. Ini aku sama Jungkook dijalan pulang, kunci rumah ditempat biasa yaa didalam pot bunga"
"Iyaa. Makasih yaa udah main"
"Iyaa kak, ntar aku main lagi deh kesana"
_________________
Di sepanjang jalan, supermarket dan toko-toko buah lainnya tidak ada satupun menjual buah mangga sama sekali
Membuat Seulgi semakin murung dan Jimin semakin pusing menghubungi teman-temannya siapa tau ada memiliki kebun atau pohon mangga
" kalo gk ada pulang aja deh Jim"
" kita keliling sekali lagi yaa"
" kita udah keliling 6 kali Jim, semua toko gk ada yang kita lewatin, kota ini kecil"
" sabar yaa, soalnya aku sudah hubungi Taehyung suruh dia beliin mangga disana"
" gk ngerepotinkan?"
Jimin menggeleng
" apa Irene ikut juga?"
" gk, tuh anak lagi isi juga katanya, gk bisa jauh dari kasur langsung muntah"
"Aku tau rasanya gimana awal-awal hamil"
"Sekarang gimana?"
"Sekarang pengen mangga"
" sabar yaa sayang" Jimin mengelus puncak kepala Seulgi dan mengelus perut Seulgi seolah berbicara dengan anaknya dan menyuruhnya bersabar
"Iyaa papah Jimin" jawab Seulgi membuat Jimin tertawa
Jimin menggenggam tangan Seulgi dan menciumnya
Tbc
Kira-kira Taehyung kena gangguan juga apa gk ya?😆🤭