"Dek,kamu tadi pulang sama siapa?"tanya Rafi
"Sama Rizka kak"jawab Refa
"Kakak kan udah bilang. Kalo kamu pulang sama Raffa. Kok malah sama Rizka?"tanya Rafi
"Ngeselin"jawab Refa singkat
"Ya udah kalo gitu besok kamu harus bareng sama Raffa"pinta Rafi
"Enggak ah kak! Dia itu nyebelin! Suka ganggu aku disekolah!"tolak Refa dengan nada kesalnya
"Nggak ada penolakan!"tegas Rafi
"Sampek kakak tau kamu nggak pulang bareng Raffa,kakak bakal pergi kerumahnya Tante Alexa. Agar kamu diurus sama Tante Alexa!!"ancam Rafi
"Ya udah iya!"ucap Refa pasrah
Lalu mereka mulai makan malam. Malam ini suasana terasa dingin. Angin berhembus kencang. Membuat Refa kedinginan.
Kini Refa berada di balkon kamarnya,melihat pemandangan bintang bintang di malam hari.
Kini hatinya merasa sedikit tenang dengan melihat bintang di malam hari. Refa sangat suka pemandangan alam seperti ini. Rasanya ia ingin sekali berteriak sekencang mungkin.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar. Refa segera membuka pintu dan melihat siapa yang mengetuk tadi.
"Kakak"ucap Refa
"Dek,kakak minta maaf ya yang tadi. Kakak bukan bermaksud untuk mengancam kamu"sesal Rafi
"Nggak papa kok kak. Mungkin tadi kakak lagi ada masalah lain. Jadi kakak tadi sampek ngancem aku"ungkap Refa
"Sekali lagi kakak minta maaf ya"ucap Rafi
"Iya kak"balas Refa
Mereka saling berpelukan. Refa rasanya ingin sekali berteriak sekencang mungkin sekarang juga. Ia tidak tahan dengan keadaan seperti ini.
Tante dan om mereka tidak pernah ke rumahnya. Bahkan menelpon saja mungkin hanya sekali dua kali. Entah bagaimana mereka di sana. Mereka tidak peduli dengan keponakannya yang ada di Jakarta sini.
Refa terlihat ingin menagis. Rafi merasakan bahwa tubuh Refa sedikit bergetar karena menahan tangis. Lalu Rafi melepaskan pelukannya. Ia melihat adiknya yang sedang berkaca kaca.
"Menangis sepuasnya. Sini kakak peluk biar sedikit enak kan"ucap Rafi lembut
"Hikss....kak, kenapa tuhan tidak adil kepada kita kak? Hikss...aku pengen kayak dulu lagi. Bahkan Tante sama om aja hikss nggak pernah kesini hikss...hikss..."ucap Refa di sela sela isaknya
Sedangkan Rafi hanya mengelus punggung Refa berusaha menenangkan. Entah mengapa,setiap ada masalah kecil,Refa selalu ingin sekali menangis dan berteriak sekencang mungkin.
Dengan keadaan seperti ini membuat Rafi semakin khawatir. Rafi tahu jika Refa tadi pingsan. Namun ia hanya memaklumi saja. Wajar jika anak gadis pingsan karena kecapekan. Rafi juga tidak mau memarahi Refa lagi.
"Nanti kalo udah waktunya liburan kita kerumah Tante Alexa"ucap Rafi
"Janji?"tanya Refa
"Janji"jawab Rafi
Lalu perlahan Refa tertidur diperlukan Rafi. Rafi juga ikut sedih dengan keadaan Refa yang seperti ini. Tidak ada keceriaan seperti dulu lagi. Bahkan canda tawa sudah musnah dari sifat Refa.
🦄🦄🦄🦄🦄🦄
Refa mulai membuka matanya perlahan. Terlihat ia sangat kacau. Matanya bengkak akibat menangis tadi malam. Dan rambut sedikit acak acakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raffa, My Bad Boy
Teen FictionRefa adalah gadis cantik yang baik. Namun entah kenapa dia selalu cuek dan galak. Mempunyai dua seorang sahabat yang setia dengan sikap ataupun sifat Refa. Raffa adalah cowok bad boy disekolahnya. Pemilik dari sekolah SMA Garuda. Memiliki tipekal ce...