"Fa kantin yuk!"ajak Rasya
"Males. Gue nggak mood"ucap refa. Baru aja pagi tadi Refa seneng seneng. Dan sekarang Refa kembali tidak mood karena tadi pagi ia merasa diganggu.
"Ya udah kita ke kantin dulu ya. Yuk Za"ajak Rizka
"Gue juga nggak ke kantin deh. Gue di sini aja. Gue juga nggak laper"ucap Renza
Refa menatap Renza. Kenapa Renza juga ikutan tidak ke kantin? Menyebalkan sekali. "Kalian duluan aja ke kantin. Gue nitip nasi goreng aja satu"ucap Renza. "Oh ya udah,gue sama Rizka duluan ya"Renza mengangguk.
Refa tidak suka dengan Renza. Ia benci di temani. Ia lebih suka menghabiskan banyak waktunya untuk sendiri. Renza mengambil tempat duduk di sebelah Refa. Tak lama kemudian Raffa datang. Raffa menghampiri Refa dan Renza.
Sampai di sana,Raffa menatap Renza tak suka. Ia tidak ingin jika gadis yang ia cintai duduk dengan laki-laki lain. Raffa menatap Renza tajam. "Fa,dia siapa?"tanya Raffa
"Nggak tau. Nggak penting juga"jawab Refa. Raffa tersenyum meremehkan. Raffa tahu jika Refa tidak akan mengenal seseorang yang baru,meskipun seseorang itu sudah memperkenalkan dirinya. Renza merasa sedikit kesal.
"Fa,ayo kita ke kantin. Kita makan bakso?"Refa mengangguk lalu tersenyum tipis. Ini juga Refa sudah kenal siapa Raffa. Entah kenapa Refa selalu mau jika di ajak oleh Raffa. Hal itu membuat Raffa merasa sangat senang. Raffa tersenyum sinis kepada Renza. Renza membalasnya senyuman juga. Namun di balik senyumannya terselip kekecewaan.
Kini Refa dan Raffa berjalan beriringan keluar kelas untuk ke kantin. Tapi Refa mengajak Raffa untuk ke taman belakang sekolah saja. Refa ingin merilekskan pikirannya.
"Fa,tadi dia tuh siapa sih?"tanya Raffa heran
"Murid baru"jawab Refa
"O"
"Bulat"
Refa yang mengatakannya tertawa. Raffa juga ikut tertawa. Refa kini sudah kembali. Namun belum semuanya. Refa hanya ingin menghibur diri saja. "Fa,Lo sekarang sedikit berbeda ya"ungkap Raffa. Refa berhenti tertawa. Menatap Raffa tajam.
"Gue cuek salah!! Sekarang gue sedikit baik salah juga!! Maksud Lo apa?!"kesal Refa
"Eh,iya iya. Bagus juga dong kalo Lo nggak galak lagi"ucap Raffa. Refa hanya berdehem saja. Refa sekarang sedikit terbuka kepada sekitar. Namun akan bersikap seperti biasa di sekolah.
"Fa,gue mau balik"ucap Refa
"Ayo"balas Raffa lalu menarik tangan Refa agar gadis itu berdiri lalu menggandengnya sampai depan kelas Refa. Karena Raffa berbeda kelas. Raffa berada di kelas XI-IPS 2.
Renza melihat Refa dan Raffa di depan kelas melalui jendela kaca. Renza merasa kesal sekaligus marah kepada Refa. Karena Refa mengacuhkannya dan tidak menganggap dirinya ada.
Sampai bel berbunyi,Refa tetap acuh kepada Renza. Walau Renza sering kali mengajaknya berbicara. Namun gadis itu tidak mood berbicara dengan orang baru dan selalu mengganggunya. Refa benci peganggu seperti Renza.
Pulang sekolah,Refa langsung berjalan cepat menuju parkiran sekolah. Karena mulai hari ini Refa akan pulang bersama dengan Raffa. Sampai di parkiran saja Renza masih mengajaknya berbicara,dan lagi lagi Refa mengacuhkannya.
"Fa,ayo pulang. Gue laper"ucap Refa
Raffa mengangguk. Ia melihat cowok itu lagi yang masih saja mengajak berbicara Refa. Refa saja tidak peduli. Kenapa cowok itu malah memaksa Refa untuk berbicara dengannya? "Minggir Lo!! Mau gue tabrak hah?!"bentak Raffa kepada Renza
KAMU SEDANG MEMBACA
Raffa, My Bad Boy
Teen FictionRefa adalah gadis cantik yang baik. Namun entah kenapa dia selalu cuek dan galak. Mempunyai dua seorang sahabat yang setia dengan sikap ataupun sifat Refa. Raffa adalah cowok bad boy disekolahnya. Pemilik dari sekolah SMA Garuda. Memiliki tipekal ce...