Chapter 8

15 8 0
                                    

"Dek kamu tadi pulang sama Raffa ya?"tanya Rafi

"Kakak kok tau?"tanya Refa balik

"Cuma nebak aja. Kata bibi kamu pulang lebih awal"jawab Rafi

Refa hanya berohria. Mereka melanjutkan makan malam mereka.

"Kak"panggil Refa

"Iya?"balas Rafi

"Kapan kita bisa ke rumah Tante Alexa? Aku pingin ketemu sama Tante Alexa. Kenapa Tante Alexa nggak pernah ke sini?"ucap Refa lirih

Rafi bungkam. Bingung harus menjawab apa. Kenapa adiknya begitu ingin ketemu tantenya? Padahal dia tidak pernah menjenguk mereka. Tapi di dalam hati Refa yang dalam,Refa merasa jika keluarga mereka sangat khawatir kepada kedua cucunya itu.

Mereka selalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Walau mereka khawatir,tapi mereka lebih memilih untuk fokus bekerja. Rafi tetap tidak menjawab. Ia menatap adiknya sendu.

"Kapan kak? Dan kenapa? Apa alasannya?"tanya Refa lagi

Rafi masih bungkam. Lalu ia tersenyum menatap adik tersayangnya.

"Kapan kapan aja ya dek. Kakak juga lagi ada banyak tugas di kampus. Mungkin mereka akan sadar apa yang mereka lakukan. Kalo kakak ada waktu aja ya dek kita kesana"ucap Rafi sendu. Refa mengangguk.

Perlahan mata Refa tertutup dan menuju alam mumpinya. "Sabar ya dek. Suatu saat kamu akan tau semua kebenaran yang akan terjadi. Sabar ya dek"ucap Rafi lirih. Perlahan matanya juga ikut tertutup dan menyusul refa kedalam mimpinya. Mereka tidur sangat pulas.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00.30 malam. Rafi terbangun. Ia turun menuju dapur untuk mengambil segelas air putih. Tanpa di sadari oleh Rafi,ada wanita paruh baya berdiri tepat dibelakang Rafi.

"Nak"ucap wanita itu

"Mama?"

"Iya nak ini Mama. Kamu sama Refa gimana kabarnya?"tanya Ratna, Mama Rafi. Rafi menggeleng. Ia langsung menumpahkan isi hatinya kepasa sang Ibu. Betapa sakitnya melihat adik tersayangnya tersakiti.

"Kenapa Mama Papa ninggalin Rafi sama Refa Ma? Kenapa?"

"Ini bukan kemauan Mama sama Papa nak. Kamu sabar ya nak?"

Rafi menatap sosok Mamanya yang menggunakan pakaian serba putih dengan ribut digerai rapi. Ia sangat merindukannya. Tapi kemana Papanya? Kenapa dia tidak melihat anaknya?Rafi juga merindukan sosok Papanya.

"Ma,Refa tiap hari selalu nangis kalo inget sama kalian. Kenapa kalian tega? Rafi udah nggak tau lagi harus gimana agar Refa nggak nangis lagi"

Ratna menangkap wajah putranya. Ia melihat Rafi dalam. "Tuhan akan mengirim seseorang buat Refa dan kamu. Untuk menggantikan Mama sama Papa. Kamu sabar ya nak"ucap Ratna sambil mengusap lembut pipi Rafi.

Rafi melihat cahaya putih tepat di belakang tubuh sang Mama. Cahaya itu sangat terang. Membuat mata Rafi menjadi silau. "Mama pergi dulu ya nak. Jaga adik kamu baik baik disini. Mama sama Papa akan selalu ada di sisi kalian untuk menjaga kalian. Mama sayang sama Rafi dan Refa. Mama pergi dulu ya nak"

Pelukan mereka mulai merenggang. Ratna berjalan mundur menuju cahaya tersebut. Ratna melambaikan tangannya sembari tersenyum kepada Rafi. Sebenarnya ia belum siap meninggalkan Rafi dan Refa lagi. Tapi ini keputusan Tuhan.

"Mama!! Jangan pergi!!"teriak Rafi. Detik kemudian cahaya itu menghilang begitu juga dengan Ratna. Rafie mengusap wajahnya. Ia belum puas bersama Ratna. Ia ingin menceritakan betapa terpuruknya mereka.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄

Keesokan harinya,Rafi bangun terlebih dahulu. Berikutnya di susul dengan Refa. Rafi kembali ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Begitu juga dengan Refa. Setelah itu mereka turun dan makan bersama.

Raffa, My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang