"Maaf aku terlambat, tadi pasienku sedang banyak sekali" ucap Kai yang datang dengan nafas terengah."Iya tidak apa-apa Kai, aku juga baru sampai"
Kai memperhatikan wajah Krystal yang baginya makin cantik saja.
"Ayo kita masuk ke dalam"
Kai menganggukkan kepalanya. Dia mengikuti langkah kaki Krystal yang berjalan di depannya. Matanya selalu tak melepaskan pandangannya untuk menatap wajah Krystal.
"Ini dekorasi untuk pernikahanmu, kau bebas memilih dekorasi seperti apa yang kau inginkan"
Krystal mengambil sebuah katalog dan memberikannya kepada Kai.
"Itu contoh-contoh fotonya, kau bisa bebas memilih sesuai dengan yang kau suka"
"Jika aku menyukai dirimu bagaimana?"
Krystal menelan ludahnya saat pertanyaan absurd itu keluar dari mulut Kai.
"Sudah Kai jangan bercanda, kau pilih saja dekorasi mana yang kau inginkan"
Krystal lalu menjauh dan terlihat sedang menelepon seseorang.
Kai hanya menatap dari jauh. Dia mendengus kesal.
"Apa aku bisa merubah keputusanku untuk tak menikah dengan Seulgi?"
Kai meremas rambutnya sendiri, dia membolak-balikan katalog dekorasi itu.
Krystal yang telah selesai menelpon kembali menghampiri Kai.
"Bagaimana? Apa ada yang kau suka?"
"Aku bingung Krys. Apa kau bisa bantu pilihkan?"
Krystal duduk di samping Kai, dia mengambil katalog itu dari tangan Kai.
"Katakan seperti apa konsep pernikahan yang kau inginkan?" tanya Krystal tanpa menatap Kai, matanya tertuju pada katalog itu.
"Aku sih maunya yang sederhana dan simple tak perlu banyak hiasan namun terkesan elegant"
Krystal tersenyum.
"Bagaimana kalau yang ini?" Krystal menunjukkan sebuah konsep.
Kai mengangguk.
"Bagus.. Tapi apa warnanya bisa diganti?"
"Boleh.. Kau ingin ganti warna apa?"
"Hitam"
"Hitam? Ini kan acara pernikahan, kenapa hitam?"
"Hahaha. Kalau begitu ganti dengan nuansa putih saja"
"Oh baiklah"
Krystal langsung mencatat di buku kecilnya.
"Kau sudah lama menjadi wedding planner?" tanya Kai.
Krystal mengangguk.
"Sudah berjalan hampir tiga tahun"
"Oh.. Mereka bertiga yang menjadi partnermu?"
"Maksudmu Sehun, Baekhyun dan Chanyeol?"
Kai mengangguk.
"Iya, mereka yang selama ini membantuku"
"Diantara mereka bertiga apa ada yang membuatmu tertarik?"
Krystal menaikkan alisnya.
"Maksudmu?"
"Ya seperti memikat hatimu?"
"Hahahaha. Kau ini ada-ada saja. Hubunganku dengan mereka hanyalah sebatas sahabat saja dan aku tak ingin merusaknya dengan ikatan yang nantinya akan membuat renggang"
"Tapi nampaknya mereka tertarik kepadamu"
"Sudah Kai. Jangan bahas itu"
"Lalu kita bahas apa? Pernikahan kita?" tanya Kai sekenanya.
Krystal hanya melotot dan menggelengkan kepalanya.
Saat Krystal ingin melangkah pergi tangan Kai menarik lengannya.
"Krys, aku mencintaimu"
DEGHH..
Jantung Krystal berdebar sangat cepat saat mendengar ucapan Kai itu. Seolah ada getaran yang menyentuh hatinya.
"Jangan bercanda Kai, tidak lucu"
Kai bangkit dan posisi mereka kini saling berhadapan. Mata mereka saling beradu. Kai menyentuh bahu Krystal.
"Coba kau tatap mataku, apa kau melihat jika aku sedang bercanda?"
Krystal terdiam, lidahnya terasa sangat kelu. Mengeluarkan sepatah katapun rasanya sangat sulit, seakan tersnsgkut di tenggorokan sendiri. Tatapan mata Kai benar-benar menusuk ke dalam hatinya. Entah mengapa Krystal seakan menyukai tatapan itu.
"Lepaskan Kai. Ini tidak benar. Kau adalah klienku dan aku wedding plannermu, berhenti untuk bicara omong kosong"
Kai melepaskan tangannya dari bahu Krystal.
"Baiklah jika kau tidak percaya, aku hanya ingin kau mengetahui perasaanku yang sebenarnya saja"
Krystal lalu memutar tubuhnya dan menjauh dari Kai. Dia masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh wajahnya.
"Sadar Krystal. Apa yang kau pikirkan? Dia milik orang lain, kau tak boleh berpikir untuk mencintainya juga" ucap Krystal pada dirinya sendiri.
Krystal menatap wajahnya di cermin.
Dia melihat wajah Kai yang terpantul di cermin. Senyuman manis milik Kai seolah menyita pikirannya.
"Krystal kau bodoh sekali. Mengapa kau bisa menyukainya juga?"
Krystal mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Tidak boleh. Tidak boleh. Kau harus bisa mengendalikan dirimu sendiri Krystal"
Krystal lalu menarik nafasnya dan memejamkan matanya.
"Aaaa. Kenapa bayangan wajahnya selalu muncul di benakku"
Krystal membasuh kembali wajahnya.
"Rasa yang kau miliki salah Krystal. Kau harus melupakannya"
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WEDDING PLANNER
FanfictionKai yang sedang merencanakan pernikahannya malah jatuh cinta pada wedding plannernya sendiri, Krystal.