Pertemuan

1.5K 84 1
                                    


"Sebentar lagi aku akan sampai, Seulgi kau jangan mengoceh terus, iya sebentar lagi. Tunggu saja"

BRAKKK...

"Astaga!"

"Aku akan menelponmu lagi nanti"

Kai langsung keluar dari mobilnya dengan cepat, dia mengecek seseorang yang barusan dia tabrak.

"Nona, apa kau baik-baik saja?" tanya Kai.

Krystal menatap sinis Kai.

"Baik? Apa kau tak punya mata, hah? Kau lihat ini tuan, proposal dan katalogku jadi berantakan"

Kai hanya melongo.

Sudah jelas Kai melihat jika gadis itu kakinya terluka dan celana jeansnya sobek di bagian lutut karena lututnya tergores tapi dia hanya memarahi Kai karena proposal dan katalog.

"Menyebalkan!"

Krystal langsung pergi dengan mengendari motornya.

Kai menatap heran Krystal.

"Gadis yang aneh.. Kakinya yang terluka tapi dia malah mementingkan proposal dan katalognya. Ckck"

Kai lalu mulai memasuki mobilnya kembali.

Tiba-tiba ponsel Kai berdering, dia langsung mengangkatnya.

"Ya Seulgi? Iya aku akan datang. Bye!"

Kai menaruh ponselnya di dashboard.

***

"Begini nona, ini adalah konsep pernikahan yang nona inginkan. Disini resepsi pernikahan akan digelar secara outdoor, untuk nuansanya nona bisa pilih dulu dan di lihat-lihat siapa tau ada yang cocok, jika mau custom juga bisa" jelas Krystal.

Seulgi mendengarkan penjelasan Krystal dengan seksama.

"Baiklah aku pilih dulu sambil menunggu calon suamiku datang"

"Silakan nona"

Krystal mengelus pelan lututnya yang masih terluka. Seulgi memperhatikannya.

"Ada apa nona? Apa kau baik-baik saja?"

Krystal mengangguk.

"Tidak apa-apa nona, ini hanya luka kecil"

Seulgi mengangguk dan memperhatikan katalog yang diberikan Krystal.

"Sayang" panggil seorang pria.

Seulgi berdiri dan langsung mencium pipi kanan dan kiri Kai.

Krystal terkejut saat melihat Kai, begitupun dengan Kai.

"Kai, kenalkan ini Krystal, dia yang akan menjadi wedding planner kita"

Kai hanya tersenyum, Krystal membalasnya dengan senyuman yang kikuk. Kai memperhatikan luka di lutut Krystal.

"Lukamu harus segera diobati nona, jika tidak akan infeksi"

Kai memanggil pelayanan tak lama pelayanan itu memberikan kotak P3K pada Kai, dia berjongkok dan mulai membersihkan luka Krystal.

Seulgi tak memperdulikan itu, dia terlalu asik melihat katalog untuk acara pernikahannya.

Kai mengobati lutut Krystal dengan sangat lembut dan telaten.

"Sudah selesai,  dengan begini kau tak akan infeksi, aku benar-benar meminta maaf"

Krystal hanya mengangguk.

"Krystal.. Aku tertarik dengan konsep yang ini, bagaimana, Kai? Apa kau juga menyukainya?"

Kai masih melihat wajah Krystal lekat, Seulgi bingung dia lalu mengibaskan telapak tangannya di depan wajah Kai.

"Kai"

"Ehh iyah—"

"Ini Kai.. Aku menyukai konsep ini, kau bagaimana?"

Kai langsung melihat katalog yang ditunjuk Seulgi.

"Iya.. Aku juga menyukainya"

"Krystal.. Aku dan Kai sudah memutuskan untuk memilih konsep yang ini, aku dan Kai apa boleh survei ke tempat ini?"

"Tentu saja, karena kami mengutamakan kepuasan klien"

"Terimakasih, Krys"

Tiba-tiba ponsel Seulgi berdering, dia langsung menjauh. Kai sedari tadi tersenyum memperhatikan Krystal,  Krystal merasa risih dia lalu menundukkan kepalanya dan melihat katalog.

"Sayang.. Maaf sekali.. Aku benar-benar minta maaf kepadamu, temanku ada yang baru saja melahirkan, aku harus segera kesana, kau bisa kan ikut Krystal untuk survei sebentar?"

Kai sejenak berpikir.

"Ayolah"

Kai mengangguk.

"Baiklah.. Aku pergi dulu yah Kai.. Krystal.. Bye"

Kai terus menatap Krystal, Krystal benar-benar merasa sangat risih saat ditatap dengan tatapan seperti itu.

"Ayo Krys, kita mulai survei ke lokasinya"

"Apa harus hari ini?"

"Iya tentu"

Krystal menghela nafasnya kasar.

"Baiklah.. Ayo"

Kai tersenyum penuh kemenangan.

To be continued...

MY WEDDING PLANNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang