Seorang laki-laki dengan jaket hitam tebal masuk ke dalam café. Tempat itu sepi seolah tak terjamah, hanya ada satu pengunjung yang duduk di sudut café. Kim Wooseok—laki-laki itu menurunkan masker hitam yang sedari tadi menutupi wajah tampannya. Ia mendudukan diri di depan satu-satunya pengunjung yang ada di sana. Seorang gadis berambut pirang panjang yang kini membuka kaca mata hitamnya.
"Kau sudah memastikan tidak ada wartawan yang mengikutimu 'kan?" gadis itu langsung bertanya, sedetik setelah Wooseok mendudukan diri.
Wooseok mengangguk. "Aku sudah memastikannya. Managerku juga sudah berjaga-jaga di depan," jawabnya. Ia memandang gadis di depannya, ada raut tak nyaman yang ia baca di ekspresi gadis itu. "Hana, kita akan baik-baik saja. Foto-foto itu, agensiku akan berusaha mencari alibi untuk membantah—"
"—walaupun begitu karirku akan tetap hancur." Gadis itu, Jung Hana memotong. Matanya basah karena air mata namun seolah menghardik. "Karir yang susah payah aku bangun akan hancur begitu saja hanya karena foto sialan itu!"
"Hana—"
"—Saat itu kau bilang sudah memastikan bahwa tidak ada yang mengikutimu tapi nyatanya? Kau tau betapa frustasinya aku melihat namaku ada di top pencarian namun semuanya menghujatku, menghinaku . Aku hampir gila Kim Wooseok!"
Wooseok mengangkat tangannya, ingin menggenggam tangan gadis itu namun segera ditepis. "Jangan menyentuhku! Karena hubungan tak jelas ini, karirku akan hancur," Jung Hana tertawa miris. Member sebuah girlgroup itu tertawa getir.
"Aku akan berjanji mencari cara untuk memperbaiki semuanya, Hana. Jadi tolong tunggu seben—"
"—Ayo sudahi hubungan ini. Aku tidak mau mengorbankan mimpiku hanya karena ini,"Kim Wooseok terbelalak. Ia menatap tak percaya gadis di depannya. "Hana.. kau sedang bercanda 'kan?"
"Aku tidak ingin hancur bersamamu Oppa. Agensiku akan membantah berita kencan kita, tolong jangan hubungi atau mengucapkan namaku saat kau berhadapan dengan media. Aku minta tolong. Wooseok Oppa, tolong bantu aku mempertahankan mimpiku—" Jung Hana berdiri. Sebelum benar-benar beranjak ia menatap Kim Wooseok dingin "Selamat tinggal"
.....
"Sakura eonni, kau sedang apa? Ayo makan malam, Eunbi eonni membuatkan kita ramyeon," Choi Yena memanyunkan bibirnya karena tidak digubris oleh gadis cantik bernama bunga itu. Miyawaki Sakura masih fokus pada ponselnya, ia terlihat sangat serius sampai-sampai tidak menyadari keberadaan Yena.
"Ya!! Eonni!!"
Sakura terkesiap, nyaris menjatuhkan ponselnya. "Jangan berteriak seperti itu. Kau mengangetkanku!" keluhnya.
"Habisnya kau tidak menjawabku. Apa sih yang sedang kau lihat?"
"Berita tentang Wooseok sunbaenim," jawab Sakura seadanya. Jarinya masih sibuk menggulir layar di akun media sosialnya.
"Ah.. skandal kencannya dengan Jung Hana? Kenapa kau begitu penasaran?"
Sakura menaikan bahu "Hanya penasaran"
Jawaban sederhana Sakura membangkitkan niat jahil Choi Yena. Gadis cantik itu terkekeh kecil sembari melempar pandangan jahil "Kau menyukainya ya?"
"Hah? Siapa?"
"Wooseok-sunbaenim,"
Sakura membuka mulutnya lebar-lebar, tidak percaya dengan dugaan asal-asalan temannya itu "Jelas tidak! Kau gila ya?!"
Yena tertawa "Kalau begitu kenapa kau terus menatap layar ponselmu? Pasti kau sedang memandangi foto sunbaenim 'kan? Sini coba ku lihat," Yena menarik paksa ponsel Sakura yang tentu saja tidak ia berikan begitu saja.
"Jangan! Hei lepaskan!! Aku hanya penasaran dengannya karena skandal itu makanya aku mencari akunnya!"
"Bohong!!"
Ketika mereka saling menarik ponsel itu, sebuah tanda hati merah muncul di layar. Baik Sakura dan Yena terdiam. Saling tatap sebelum kemudian berteriak histeris.
"YABAI!!!"
.....
Kim Wooseok datang ke gedung agensinya dengan wajah kusut. Ia masih tidak bisa melupakan semua kata-kata Jung Hana padanya namun di satu sisi ia terus memikirkan cara untuk melindungi Jung Hana juga karir gadis itu. Wooseok berhenti ketika melihat Hangyul—managernya berlari dengan wajah sumringah ke arahnya.
"Ada apa? Kenapa kau sumringah begitu?"
Hangyul mengatur napasnya sebelum menatap Wooseok lekat-lekat. "Kau mematikan ponselmu ya?"
Wooseok mengeluarkan ponselnya dari saku. Memperlihatkan bahwa ponsel itu dalam keadaan tidak aktif "Iya. Aku tidak tahan dengan semua notifikasi yang menghujami media sosialku," jawabnya.
"Kau kenal dengan Miyawaki Sakura? Kau dekat dengannya?"
Wooseok menaikan satu alisnya "Sakura? Tentu saja aku tahu dia. Dia juniorku di sini. Ada masalah apa sampai kau menanyakan itu denganku?"
"Kau ada di pencarian paling atas saat ini!"
Wooseok menghela napas, ia memutar bola matanya. "Tentu saja setelah fotoku dengan Hana tersebar—"
"—Bukan! Coba lihat ini!" Hangyul buru-buru menyodorkan ponselnya. Mata bulat Wooseok melebar.
"Lihat? Beritamu dengan Jung Hana seolah tenggelam hanya dalam satu malam—" Wooseok menatap Hangyul yang tersenyum lebar padanya "—hanya karena banyak komentar positif sebab Sakura menyukai fotomu"
...
Halo! Saya iseng membuat fanfiction ini karena gemas dengan "insiden" lucu Sakura-Wooseok beberapa waktu lalu. Saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa SEMUA ALUR DALAM CERITA INI ADALAH FIKTIF BELAKA JADI MOHON UNTUK TIDAK DIANGGAP SERIUS DAN MOHON DINIKMATI SEBAGAI HIBURAN SEMATA. Terima kasih^^Tolong tinggalkan kritik,saran,pesan serta dukungan kalian ya^^ karena itu sangat berarti sebagai penyemangat saya untuk melanjutkan ini. Sampai jumpa~
YOU ARE READING
Hopeless Romantic
FanfictionKim Wooseok seorang idol ternama terjerat skandal kencan dengan member girlgroup, Jung Hana. Untuk melindungi Hana, gadis yang ia cintai, Kim Wooseok menyetujui saran gila agensinya. Membangun hubungan palsu dengan Miyawaki Sakura, juniornya yang ti...