1

332 46 16
                                    


 Dia berjalan dengan begitu cepat. Suara sepatunya yang bertubrukan dengan lantai bahkan seperti berlomba. Miyawaki Sakura tidak henti-hentinya melafalkan doa dalam hati ketika para petinggi agensi mendadak memanggilnya. Sudah bisa ia pastikan bahwa itu disebabkan karena duet maut kebodohannya dengan Yena kemarin.

Baru saja ia ingin masuk ke dalam ruangan yang dituju, dari arah berlawanan Kim Wooseok berjalan mendekat bersama dengan managernya. Sakura memainkan jarinya gugup. Ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak bertemu pandang dengan seniornya itu.

"Annyeonghaseyo sunbaenim.." ia membungkukkan badannya sebagai salam. Karena tidak mendapatkan balasan, Sakura memberanikan diri untuk mendongak. Kim Wooseok masih berdiri di depannya. Kedua tangannya masuk ke dalam saku. Ia menatap Sakura seolah sedang memikirkan sesuatu, dan tentunya itu benar-benar membuat Sakura merasa tidak nyaman. Beragam spekulasi muncul di kepala gadis itu yang sebagian besar adalah rasa bersalah karena telah menambah masalah pada seniornya itu.

"Sunbae—"

"—Tidak masalah," Wooseok memotong seolah mengetahui apa yang akan diucapkan oleh juniornya itu. "Itu bukan masalah yang besar. Ayo kita masuk dan selesaikan masalah ini," lalu Kim Wooseok membuka pintu lebih dulu meninggalkan Sakura yang masih menghujat dirinya sendiri.

Sakura masuk. Ruangan rapat itu terlihat lengang. Kim Wooseok duduk di samping managernya, laki-laki itu fokus pada ponselnya seolah tidak menghiraukan kehadiran Sakura. Maka Sakura memilih untuk duduk di sebrang, jauh dari pemuda itu.

Ketiganya menoleh pada arah yang sama ketika pintu terbuka dan seorang pria paruh baya masuk dengan ekspresi stagnan. Sakura menggigt bibir bawahnya, takut tentu saja.

"Baik. Aku tidak akan berlama-lama. Kalian pasti sudah tau mengapa kalian dipanggil ke sini," pria itu langsung berkata setelah ia mendudukan diri.

Sakura memainkan jarinya gugup. "Maaf. Itu kesalahan saya. Saya benar-benar tidak sengaja. Saya juga ingin meminta maaf pada Wooseok-sunbaenim­ karena telah menyebabkan masalah ini," cicitnya pelan.

Kim Wooseok tidak berkata apapun. Ia hanya tertarik pada ponselnya, mencari artikel yang menyebut Jung Hana di dalamnya serta membaca komentar-komentar netizen.

"Yah.. tindakan cerobohmu itu memang bisa membuat masalah tapi saat ini aku akan berterima kasih padamu karena telah bertindak ceroboh, Sakura-chan" Pria itu berujar diselingi senyum. Baik Sakura dan Wooseok sama-sama tidak paham. Sampai Wooseok mengingat betapa positifnya respon semua orang terhadap tindakan ceroboh Sakura.

Wooseok mengerling, menatap pria paruh baya yang merupakan pimpinan agensinya itu. "Apa karena tanggapan positif yang kami dapat?"

"Sebagai orang yang suka membuat masalah kau ternyata bisa berpikir cepat ya," Kim Wooseok mendesis tak suka dengan sindiran pria itu.

"Kalau begitu untuk apa kami dipanggil kemari?" Wooseok bertanya, ada kesan tak sabar di kalimat pemuda itu.

"Berkencanlah dengan Sakura"

Baik Sakura dan Wooseok sama-sama dibuat terkejut oleh ucapan pimpinan agensinya itu. Sakura nyaris saja berteriak jika saja perhatiannya tidak dengan cepat terambil alih Kim Wooseok yang lebih dulu telah berteriak sembari menggebrak meja.

"Hah?! Kau sudah gila? Apa rencanamu sebenarnya?!" pemuda itu berteriak, disebelahnya Hangyul berusaha untuk membuatnya tenang.

Sakura mengatur napasnya mencoba tenang "Saya sama sekali tidak mengerti. Untuk ap—maksud saya kenapa kami harus berkencan? Itu bahkan melanggar aturan kan?" ia bertanya, mencoba tidak meninggikan nada suaranya.

Hopeless RomanticWhere stories live. Discover now