Si gadis yang mempunyai pipi chubby,mata yang sipit dan tatapan tajam. Berjalan dengan aura dingin menuju kelasnya sambil mengunyah permen karet. Setelah sampai ,ia langsung menuju bangkunya tanpa menghiraukan keadaan kelas yang mendadak hening karna kedatangannya. Suasana kelas pun kembali seperti biasa setelah sang gadis duduk di kursinya.
Gadis tersebut, Jeon Jiwoo tak punya teman satupun di sekolahnya, setiap hari ia hanya sendiri, begitupun di rumahnya. Ia yatim piatu,tepatnya sejak musibah 2 tahun lalu. Sekarang ia hanya tinggal sendiri di rumahnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia dapat dari penghasilan kaffe milik orang tuanya.
Di kelasnya, bu guru datang siap untuk mengajar. Jiwoo hanya diam dengan kepala di telungkupkan di atas meja dengan earphone di telinganya,ia terlalu malas untuk mendengarkan ibu guru yang menjelaskan pelajaran.
_Setelah bel istirahat berbunyi,jiwoo langsung menuju kantin. Ia hanya memesan es teh, saat akan menuju bangku di kantin, ada siswa lain yang menabraknya.
Brugh
Jiwoo terdorong sedikit ,namun es teh di tangannya tumpah mengenai baju seragam nya. Ia menggeram kesal ,lalu melihat laki-laki yang menabraknya.
"Ma-.." belum sempat laki-laki tersebut bicara ,jiwoo sudah memotong ucapan nya.
"Lari-larian kaya bocah" lalu jiwoo pun pergi meninggalkan kantin setelah menaruh gelas dengan es teh tinggal setengah di meja kantin.
Dan laki-laki tadi pun lalu mengejarnya.
_Jiwoo lalu menuju toilet untuk membersihkan seragam nya. Setelah selesai ia pun keluar dengan baju sedikit basah,dan menemukan laki-laki tadi yang menabraknya berada di depan toilet. Ia pun hanya melewatinya.
"Ehh ... tunggu!" laki-laki tersebut sambil mencekal tangan jiwoo.
Jiwoo hanya diam sambil menatap datar.
"Soal tadi,gue minta maaf" ucap laki-laki tersebut sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Hm" jiwoo hanya bergumam lalu berniat pergi.
"Eh...nama loe siapa?nama gue ja-"lagi-lagi ucapannya di potong oleh jiwoo.
" gak perlu,gak penting"lalu akhirnya jiwoo pun benar-benar pergi.
Laki-laki tersebut hanya menghela nafas. Dingin amat ,batinnya.
_Bel pulang pun berbunyi.
Jiwoo hanya pergi ke luar kelas. Lalu menuju halaman dan keluar gerbang sekolahnya menuju halte.
"Lho,cewe es?" jiwoo pun menengok ke sebelah kirinya. Lalu menggerutu pelan menyadari laki-laki yang di sebelahnya adalah yang menabraknya tadi.
"Gak nyangka bakal ketemu lagi" ucapnya sambil tersenyum. Jiwoo hanya diam malas menanggapi.
"Sekarang kayaknya kita harus kenalan. Siapa tau bakal ketemu lagi. Nama gue jae,kelas XI murid pindahan 1 minggu yang lalu."
Jiwoo sedikit kaget mengetahui bahwa laki-laki di sampingnya adalah adik kelasnya dan pantas saja ia tak pernah melihatnya walaupun sudah 1 minggu sekolah di sekolahnya ,entahlah mungkin ia yang terlalu cuek pada lingkungannya.
"Sekarang nama loe siapa?" tanya lagi jae.
"Jiwoo" ia menjawab dengan malas.
Dan jae hanya ber'oh' saja.
Setelah bus sampai , jiwoo langsung masuk kedalam bus, tanpa menghiraukan .
Sebelum bus berjalan, sempat berteriak.
"Gue yakin besok kita bakal ketemu lagi" ucapnya yakin sambil tersenyum dan jiwoo hanya nendengus, tentu saja mereka akan bertemu lagi , mereka satu sekolah.
Jae melambaikan tangannya saat bus melaju meninggalkan halte.
_Setelah sampai di gerbang rumahnya, jiwoo menghela nafas. Walaupun rumah yang cukup besar,tapi tetap saja ia merasa kesepian karna hanya tinggal sendiri.
Jiwoo membuka gerbang lalu masuk dan menutup nya kembali. Ia masuk rumah dan langsung menuju kamarnya.
_Sedangkan di rumah yang lain,
"Akhirnya gue nemuin loe lagi." dengan senyum yang mengembang ia mengingat kembali masa lalu nya.
_Esoknya,
Jiwoo sedang menunggu bus di halte dekat rumahnya untuk menuju ke sekolah.
Lalu tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya saat jiwoo sedang fokus pada ponselnya.
"Gue kira salah orang" ucapnya sambil tersenyum.
Jiwoo memerhatikannya ,lalu ingat ia laki-laki kemarin yang bernama Jae. Jiwoo mengabaikan nya dan fokus kembali pada ponselnya.
Dan Jae ikut duduk di sebelah Jiwoo , ia lalu memerhatikan Jiwoo.
Jiwoo menatapnya balik dengan datar, Jae hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Mereka berdua mengalihkan pandangan ke arah bus yang baru saja datang.
Jae kebingungan,tadi niatnya hanya untuk membuktikan penglihatannya bahwa yang dilihatnya benar Jiwoo . Dan Jae mengikuti Jiwoo yang menaiki bus.
_Setibanya disekolah Jiwoo langsung menuju kelas . Sedangkan jae baru saja turun dari bus langsung menuju ke kantin di mana teman-teman nya selalu nongkrong sebelum masuk kelas.
Saat sudah berada di kantin, jae mengedarkan pandangan mencari teman-temannya. Jae melihatnya dan lansung menghampiri dan menyapa teman-temannya. Setelah cukup lama mengobrol,tiba-tiba jae bertanya.
"Kalian tau yang namanya jiwoo?"
"Jiwoo mana?" Devan bertanya dengan mengangkat alis sebelah.
"Mungkin jiwoo kaka kelas yang jutek itu kali ya? Yang rambutnya di cat item putih ya?" tanya Stefan.
Jae hanya mengangguk.
"Kenapa?tumben loe tanya soal cewek" heran Stefan .
"Gak,gue cum-..." ucapan Jae terpotong oleh bel kelas yang berbunyi. Mereka pun pergi meninggalkan kantin menuju kelas.
_
Pulang sekolah jiwoo kebagian piket kelas walaupun malas ia tetap mengerjakan,sedangkan teman-teman nya sudah pulang dari tadi.
Saat sudah selesai dengan piket nya, ia berjalan keluar dari kelas dan langsung di hadang adik-adik kelasnya.
"Loe yang namanya Jeon Jiwoo?"
Kurang ajar!batin Jiwoo.
Jiwoo tetap diam ,berusaha tenang.
"Jawab!!"sentak adik kelasnya yang ia ketahui bernama Arin Karina.
" Urusan kalian apa?"ucap Jiwoo dingin.
"Gue mau loe jauh-jauh dari jae."
Ujar Arin.
"Sekali lagi saya bertanya. Urusan kalian apa? Kenapa saya harus nendengarkan kalian?"Jiwoo dengan nada dingin.
Setelah tidak ada yang menjawab.Ia lalu pergi meninggalkan para adik kelasnya yang menahan marah,ia tahu itu tapi ia tak peduli.
Tiba-tiba ia merasakan punggunya basah. Dan saat ia berbalik ,adik kelasnya tadi yang menyiramkan air ke punggungnya.
Jiwoo berbalik melanjutkan langkahnya untuk pulang. Sungguh ia merasa malas menanggapi kelakuan mereka, jiwoo terlalu lelah hari ini dan ingin segera sampai di rumah untuk istirahat.
_Setelah sampai di halte, jiwoo kemudian duduk menunggu bus yang terasa lama.
" loe gak papa?"tanya nya.
"Emang saya kenapa? Jiwoo lalu memainkan handphone nya.
" muka loe pucet"khawatir nya.
"Saya gak papa" jawab jiwoo.
"Gue anter pulang" ia menarik tangan jiwoo.
"Saya gak papa jae." ujar jiwoo dengan melepaskan tangan jae.
"Duh,ngomongnya jangan formal gitu dong." ujar jae dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hm"gumam jiwoo.
" gue anterin ya?"tanya jae lagi.
"Gak usah,udah ada yang jemput" jawab jiwoo.
"Siapa?"tanya jaehyun .Brumm
Motor ninja berhenti di depan mereka. Jiwoo langsung berdiri menghampiri.
" sa-..gue duluan."ucap jiwoo lalu beranjak naik motor dan meninggalkan jae yang masih berada di halte menatap mereka.
_Maaf baru belajar>_<....