4

93 9 3
                                    

Setelah sampai di depan sebuah pintu berwarna biru tua, Jiwoo mengetuk nya.
Lalu ada suara dari dalam kamar  yang menyuruh nya masuk.

Jiwoo membukanya perlahan lalu berjalan masuk, ia melihat Jaehyun tidur di atas kasur memunggunginya.
Lalu Jiwoo duduk di atas sofa yang ada di kamar tersebut.

Lagi pula ia hanya di suruh untuk menjaganya sampai bi Yati tiba ,itu juga karna tak tega kepada bi Yati yang memintanya.

"Ada apa bi?" suara Jaehyun terdengar serak, Jaehyun lalu beranjak duduk lalu meminum air di gelas yang ada di nakas.

Setelah menyadari ada seseorang di kamar  nya, ia melihat ke arah sofa di dekat pintu.
Jaehyun kaget ketika melihat Jiwoo yang sedang duduk menatapnya dari sofa.

"Lho Jiwoo?"kaget Jaehyun.
" hm."Jiwoo hanya bergumam malas.
"Loe ngapain di sini?"tanya Jaehyun.
" Jagain loe."ujar Jiwoo santai.
"Hah?" lalu kemudian Jaehyun memegang kepalanya yang terasa sakit.

Jiwoo menghampirinya,lalu berdiri di sebelah ranjang tempat Jaehyun duduk.
"Loe kenapa?" tanya Jiwoo sedikit khawatir.
"Kepala gue pusing." jelas Jaehyun masih memegang kepalanya.

"Kita ke rumah sakit sekarang." ajak Jiwoo dengan menggandeng tangan Jaehyun.
"Gak perlu." tolak Jaehyun malah menggenggam tangan Jiwoo.

"Gue cuman perlu istirahat doang."lanjut Jaehyun merebahkan dirinya di atas kasur dengan tangan  Jiwoo masih di genggaman nya.

" Temenin gue."pinta Jaehyun menutup matanya.
Jiwoo duduk di atas ranjang sebelah Jaehyun yang sudah tertidur.

Datang bi Yati dengan kantung plastik warna putih di genggaman nya.
"Makasih ya, neng Jiwoo udah mau jagain nak Jaehyun."ujar bi Yati berterima kasih.
" iya bi sama-sama."

"Maaf tadi bibi kelamaan, sedikit macet soalnya."
"Iya, gak papa. Kalau begitu saya pamit pulang dulu." ujar Jiwoo melepas perlahan tangan Jaehyun yang menggenggam nya.

"Saya pamit pulang ,bi." ujar Jiwoo tersenyum tipis.
"Iya,hati-hati ya."
_

Malam hari nya, Jaehyun terbangun dengan tubuh yang terasa lebih baik dari sebelumnya.

Jaehyun keluar kamar ,menuruni tangga lalu menuju dapur untuk mengisi perutnya yang lapar.
Di dapur ia melihat bi Yati sedang memasak untuk makan malam.

"Masak apa bi?" tanya Jaehyun.
"Aduh, nak Jaehyun ini ngagetin aja." ujar bi Yati tersentak kaget.
"Bibi masak sayur lodeh sama tumis kangkung, bibi masak gak banyak soalnya cuman ada nak Jaehyun aja." lanjut bi Yati mulai menaruh makanan di atas meja makan dan Jaehyun duduk di kursinya.
"Iya gak papa bi." jawab Jaehyun mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Kata mang Tio, Motor nak Jaehyun udah ada di garasi, temennya tadi sore nganterin ke sini." jelas bi Yati sedang sibuk membersihkan dapur habis memasak.
"Temen?motor?" Jaehyun mengerutkan kening.

"Iya,tadi ada perempuan kalau gak salah namanya Jiwoo, katanya dia temennya nak Jaehyun terus tadi juga sempet jagain nak Jaehyun sebentar waktu bibi ke apotek." jelas bi Yati panjang lebar.
Jadi tadi bukan mimpi?pikir Jaehyun.
_

Hari ini hari minggu.
Sekolah libur, jadi Jiwoo berniat tidur hingga siang. Namun niatnya tak terlaksanakan karna gedoran  dari pintu depan rumahnya, suaranya terdengar jelas karna kamar Jiwoo berada di lantai satu.

Dengan malas Jiwoo menuju depan rumahnya. Tanpa peduli penampilannya sekarang.
Setelah terbuka pintu,seorang laki-laki bertubuh jangkung menatapnya.

"Abang?"Jiwoo mengangkat sebelah alis heran.
"Lama banget sih." omelnya lalu masuk seenaknya ke dalam rumah.

Jiwoo lalu menutup kembali pintunya.
"Woo,gue numpang tidur.  Males gue di rumah cuma sendirian."jelasnya lalu menaiki tangga menuju lantai dua dimana kamar miliknya berada.

Jiwoo lalu melanjutkan langkah menuju kamarnya, belum sampai pintu kamar sudah ada yang mengetuk kembali pintu rumahnya.
Dengan kesal Jiwoo membuka nya.

" Jaehyun? "Jiwoo mengerutkan kening.
Jaehyun tersenyum melihat penampilan Jiwoo saat ini. Masih memakai piyama,rambut cepol asal,muka polos tanpa bedak, menurutnya saat ini Jiwoo terlihat cantik dan imut sekaligus. Tidak seperti biasanya yang hanya menampilkan wajah datar.

"Hai." sapa Jaehyun tersenyum.
"Ngapain ke sini?"tanya Jiwoo.
" mau ngajak loe jalan-jalan."ajaknya.
"Mager."balas Jiwoo menutup pintu.

"Eh,tunggu!kalo gitu gue main di rumah loe aja." Jaehyun mendorong kembali pintu sampai terbuka lalu nyelonong masuk ke dalam  rumah tanpa izin.
"Heh?" kesal Jiwoo dengan menutup pintu kembali.

Sampai di ruang tamu, Jiwoo melihat Jaehyun sudah duduk manis di sofa.
"Mending loe pulang ,gue mau tidur lagi."ujar Jiwoo menutup mulutnya yang sedang menguap.

"Kalo gak mau?"tanya Jaehyun santai.
"bakal gue usir."jawab Jiwoo dengan tangan menarik Jaehyun sekuat tenaga, tetap saja Jaehyun itu laki-laki jadi tenaganya lebih besar dari Jiwoo.

Jiwoo malah jatuh ke pelukan Jaehyun, Jiwoo melotot kaget sedang kan Jaehyun tersenyum senang.

Baru saja Jiwoo akan protes, sebuah suara mendahuluinya.
"Woo, loe ngapain?" ternyata abangnya.
Jiwoo cepat melepaskan diri dari pelukan Jaehyun.

Abangnya datang menghampiri dengan langkah cepat.
Setelah sampai di depannya , abangnya bertanya dengan tangan menunjuk Jaehyun yang masih setia duduk.

"Dia siapa?"
"Adek kelas." jelas Jiwoo malas.
"Boong." ia tak percaya.
"Terserah."Jiwoo memutar bola mata malas.

"Trus ngapain dia di sini?"
"Tanya aja sendiri." ujar Jiwoo duduk di sofa lalu memejamkan matanya.

"Ngapain loe kesini?" tanya abangnya alias Kim matthew kepada Jaehyun,lalu beranjak duduk.
"Ya,ngapelin pacar lah."ujar Jaehyun santai.

Jiwoo langsung membuka matanya" terus ngapain loe kesini?ganggu gue aja tau ga?"
"Ya kan loe pacarnya." jawab Jaehyun tersenyum.
"Hah?"

"Udah ah dramanya. Woo,mending cepet mandi terus bikinin gue sarapan." suruh abangnya dan Jiwoo hanya bisa patuh.
"Iya-iya."gagal total rencana tidurnya hingga siang.
_

JEON JIWOO[hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang