Jae dengan mobilnya mengikuti mereka,jiwoo dan laki-laki asing yang menjemputnya. Entah kenapa hatinya tak nyaman melihat jiwoo dengan laku-laki lain.
Di depan gerbang sebuah rumah yang cukup tinggi, jae melihat mereka berbincang sebentar. Tapi kemudian laki-laki itu ikut masuk bersama jiwoo ke dalam rumah, ada rasa tak suka di hatinya.
Jae putar balik lalu pergi.
_Esoknya.
Saat berjalan di lorong sekolah yang sepi menuju ke kelas nya ,jae berpapasan dengan jiwoo yang seragam nya basah kuyup.
"Jiwoo,loe kenapa?" ujar menghampiri Jiwoo.
"Gak papa" Jiwoo lalu buru-buru pergi meninggalkan Jae.
Karna khawatir, Jae pun mengikuti Jiwoo.Ia menunggu Jiwoo di luar toilet,ia merasa deja vu.
Setelah Jiwoo keluar, Jae lalu bertanya kembali"Yakin loe gak papa?""Daripada bertanya saya
baik-baik saja atau pun tidak lebih baik mulai sekarang kamu tidak perlu dekat-dekat dengan saya,maaf jika saya terlalu percaya diri. Tapi tolong saya hanya ingin bersekolah dengan damai tanpa permusuhan." ujar Jiwoo panjang lebar dengan bahasa formalnya lagi.
Jiwoo kenapa?pikir Jae."Oke,tapi sebelum itu pake jaket gue dulu gue takut loe masuk angin,terus kita ke koperasi sekolah beli seragam baru buat loe."Jae memakaikan jaketnya ke pundak Jiwoo yang tak mau memakainya,lalu menarik pergelangan tangan Jiwoo menuju koperasi.
_Setelah memakai seragam barunya di toilet, Jiwoo keluar menghampiri Jae yang masih menunggunya dan mengembalikan jaket miliknya yang sempat di pinjam.
" makasih"ujar Jiwoo.
"Sama-sama" Jae mengangguk.
Jiwoo lalu pergi meninggalkan Jae yang masih menatap kepergiannya. Jae lalu menghirup jaket nya yang wangi parfum,milik Jiwoo.
_Jae yang pulang sekolah menggunakan motor berhenti karna tiba-tiba motornya mati, ia lalu mengecek ternyata bensin nya habis. Ia lalu turun,Jae melihat sekeliling nya ,tempatnya saat ini sangat sepi dab terasa asing. Apakah ia tersesat?monolog pikiranya.
Terpaksa Jae harus mendorong motornya. Ia mulai mendorong sampai akhirnya ada yang menarik kerah bajunya tiba-tiba.
Dua orang preman, satu yang sedang menarik kerah nya sampai ia merasa tercekik. Dan satu lagi yang sedang mencoba menyalakan motornya, mereka begal atau entahlah.
"Gak nyala bos."ujarnya.
" nyalain yang bener!"sentak seseorang yang di panggil bos.Ehm.
Serentak mereka melihat ke arah suara. Mereka dengan ekspresi sama terkejut tapi dengan pikiran berbeda.
Setelah melepas kan kerah Jae, dua preman itu langsung pergi saat melihat Jiwoo.Jae terbatuk setelah lama terasa tercekik. Setelah membaik ia lalu menatap Jiwoo.
"Loe ngapain disini?" tanya Jae penasaran.
"Lebih baik kamu sekarang pulang." ujar Jiwoo mengalihkan pembicaraan."Tap-..." belum Jae selesai bicara ,hujan deras sudah mengguyur mereka berdua.
Saat Jiwoo akan pergi, Jae menahannya.
"Tunggu dulu! Loe mau ke mana? Loe tau gak tempat pom bensin yang deket dari sini?bensin motor gue abis,gue gak tau jalanan sini." tanya Jae lagi."Saya mau pulang. Dan tidak ada pom bensin di sekitar sini,kalaupun ada itu sangat jauh dari sini. Hujan nya tambah deras dan belum ada tanda-tanda berhenti,kamu lebih baik ikut saya." Jiwoo lalu meninggalkan Jae seolah menyuruhnya mengikuti. Jae mengikutinya dari belakang dan mendorong kembali motornya.