1. LDR

1K 95 7
                                    

"Will you marry me, chagi?"

Yeoja itu terkejut dan menggangguk tanda bahagia. Namja yang melamarnya pun memakaikan cincin bermata berlian biru limited edition di jari manisnya. Ia tersenyum bahagia kepada namja itu.

"Bolehkah aku menciummu?"

Mata yeoja itu terbelalak terkejut.

"M-worago?"

"Ini pertunangan kita, awal kehidupan kita, jadi boleh aku mencium bibirmu?"

Yeoja itu masih tetap pada pandangan kosong karena bingung. Selama ini ia belum pernah berciuman bibir apalagi dengan lawan jenis.

"Yeppeuda, bibirmu indah."

Tanpa menunggu jawaban, namja itu langsung menciumnya. Yeoja itu menahan napas selama namja itu menciumnya. Semua tamu undangan bertepuk tangan karena ikut bahagia atas pertunangan mereka.

Tiba-tiba...

"Arkhhh, yak, siapa yang beraninya menendangku?"

So Hyun terjatuh dari kasurnya. Ternyata pertunangan itu hanyalah mimpinya. Arkhh, kenapa So Hyun harus bangun, siapa lagi jika bukan kakaknya yang mengganggu mimpi indahnya itu.

"Wae?"

"Sakiit!" Kata So Hyun sambil berdiri dan duduk di tepi ranjang.

"Hyaa, jika selimutmu tidak aku tarik, mana mungkin kamu bisa bangun!"

So Hyun hanya mendengus kecil, karena setiap pagi ia harus bertengkar sia-sia dengan kakaknya yang menyebalkan ini. Walaupun perempuan, So Hyun memang susah jika harus bangun pagi.

"Mandi lalu sarapan, atau naik bus ke kampus sendiri!"

Ancaman dari Seokjin membuat So Hyun terpaksa mengambil handuknya lalu menuju kamar mandi. Ia sangat membenci naik bus karena bus jadwal pagi sangat ramai dan membuatnya sesak. Saat ingin masuk ke kamar mandi Seokjin menghalanginya.

"Kenapa tadi saat tidur bibirmu seperti orang yang akan dicium?" Kata Seokjin sambil menahan tawa.

"Aku memang dicium, wlee."

"Nuguya? Kamu dikamar sendiri! Apa ada hantu? Atau jangan-jangan....."

"Aku dilamar Yoongi Oppa asal kamu tau!" Kata So Hyun menunjuk dirinya.

"Cihh, setiap hari selalu dimimpiin! Salah siapa LDR, wkwk." Kata Seokjin penuh penekanan.

"Oppa tidak mengaca, ya? Oppa sudah punya kekasih?"

Seokjin yang sedari tadi menggoda adiknya dan tertawa terbahak-bahak, kini langsung bungkam.

"Wae? Urusi saja hidupmu!"

Brak!!

Seokjin menutup pintu kamar So Hyun dengan membantingnya keras.

Melihat tingkah lalu kakaknya, So Hyun tertawa penuh kemenangan. Memang, So Hyun selalu menang jika bertengar dengan Seokjin. Jika Seokjin tidak mengalah maka perdebatan itu akan selesai tahun depan, atau bahkan tidak.

Di pikiran So Hyun hanya ada nama Yoongi, Yoongi, dan Yoongi, lelaki dengan kulit putih pucat juga sangat berkharisma. Dan pertanyaan yang selalu ada di pikirannya adalah kapan Yoongi pulang. Setiap kali mengingat perpisahan Yoongi dengannya, hati So Hyun terasa sesak.

Flashback On

"Wae? Waegeurae Eomma, Appa?!"

"Aku punya So Hyun, aku tidak bisa jauh dengannya, bagaimana jika dia terluka karena aku tidak melindunginya?!"

I'M FINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang