9. Just One Day

267 57 7
                                    

----- 2 bulan berlalu -----

So Hyun masih belum memberikan tanda-tanda matanya terbuka.

Selama 2 bulan inilah Jungkook yang menjaga dan merawat So Hyun. Seokjin hanya sesekali datang ke rumah sakit untuk menengok adiknya.

Kenapa Seokjin tidak ikut menjaga So Hyun? Karena ia masih membenci Jungkook. Padahal dia sudah mengatakan kepada Jungkook, agar Seokjinlah yang menjaga So Hyun, bukan Jungkook. Apa pun keadaannya, Seokjin masih mempunyai hubungan darah dengan So Hyun dan ia berhak menjaga adiknya. Tetapi Jungkook bersikeras untuk menjaga So Hyun. Dan itu membuat muak jika Seokjin lama-lama berada di dekat Jungkook.

Kini Jungkook mengganti bunga mawar yang telah layu diatas nakas ruang inap So Hyun. Ia lalu duduk di kursi samping ranjang So Hyun, menggenggam tangannya yang bebas dari infus.

"So Hyun-ah, ironaa, jinjja mianhae."

Kini Jungkook malah tertidur pulas di pinggir ranjang So Hyun dengan posisi masih menggengam erat-erat tangan So Hyun. Berharap So Hyun bangun. Matanya sembab, terlalu banyak menangis.

Jungkook kini merasakan ada yang bergerak dari tangannya. Ya itu tangan So Hyun yang digenggamnnya.

Jungkook segera bangun dan mengusap ujung rambut So Hyun.

"So Hyun kau bangun?"

Bibir Jungkook melengkung ke atas tanda bahagia.

"Yoongi kau dimana?" So Hyun mengigau.

"So Hyun irona." Bisiknya.

"Yoongi aku menjemputmu!"

Jungkook mengerutkan keningnya.

"Apa ia berharap mati agar bertemu Yoongi?" Gumam Jungkook.

So Hyun perlahan membuka matanya dan melihat sekitarnya. Ia merasa tidur selama 100 tahun. Saat ia melihat namja yang ada disampingnya sedang tersenyum namun matanya sembab. So Hyun menyipitkan matanya dan sekarang terlihat jelas wajah Jungkook terpampang di matanya.

So Hyun segera melepaskan tangan yang digenggam Jungkook. Ia berusaha duduk dan ingin turun dari ranjangnya setelah melihat Jungkook. Tetapi kepalanya sangat sakit dan pusing.

"So Hyun, kamu baru sadar dari koma, jangan banyak bergerak dulu, arrachi?"

So Hyun menepis tangan Jungkook yang mengelus rambutnya. Matanya memerah menahan tangisan.

"Kka!"

"Eung?" Jungkook menaikkan alisnya.

"Kau tak mendengar? Kka! Kalau kau tak keluar, aku yang keluar!"

So Hyun hendak melepas infus yang menancap pada tangannya, tetapi dicegah oleh Jungkook.

"Hajima! Geuraeyo, aku yang keluar."

Jungkook mengerti perasaan So Hyun yang membencinya. Kini Jungkook keluar dari ruang inap So Hyun. Ia menutup pintu dan duduk sambil memeluk lututnya.

Terdengar tangisan keras dari kamar So Hyun. Jungkook merasa bersalah, sangat sangat bersalah. Ia lalu memanggil dokter Jung, temannya untuk memeriksa keadaan So Hyun.

"Hoseok Hyeong? Bagaimana keadaannya?"

"Dia terlihat begitu lelah dan sepertinya banyak pikiran."

"Sepertinya."

"Eung! Tadi dia menyuruhku untuk mengusirmu, apa dia membencimu? Apa kalian tidak saling mencintai?"

I'M FINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang