Chapter 34

5.3K 587 7
                                    

"Ibu, aku dan Jimin akan pergi hari ini untuk menghabiskan waktu. Aku tak tau kapan akan kembali, pintunya di kunci saja nanti." Yeri yang tadinya sedang menikmati teh madu hangat buatan Jaejoong sedikit menegang mendengar perkataan mantan suaminya yang berada di sisi kanannya.

Ya, mereka sudah resmi bercerai minggu kemarin. Waktu berlalu begitu cepat sampai dimana hari persidangan mereka berlangsung kemarin, yang mana menyatakan secara resmi mereka telah berpisah di mata hukum.

Yeri benar-benar sedih mengetahuinya, selama seminggu ini Jimin dan Jungkook tinggal bersama di rumah keluarga Jeon. Ibu mertuanya juga sudah bisa memperlakukan dan menerimanya dengan baik, bahkan beberapa kali mereka semua menuruti ngidamnya yang tak seberapa.

Tapi, Jimin mendapat perhatian lebih dari Yunho, Jaejoong dan tentu saja Jungkook. Apapun keinginannya pasti akan langsung di berikan detik itu juga.

Jimin terlihat lebih manja pada Jungkook, obrolan terakhir mereka adalah saat di kamarnya minggu lalu dimana Jimin menyuruhnya untuk menandatangani surat cerainya bersama Jungkook. Setelahnya Jimin jarang berbicara padanya, lelaki manis itu seolah mengatakan jika mereka tak ada hubungan lain setelah pembicaraan malam itu.

Jimin dan Jungkook juga bahkan tak sungkan membicarakan pernikahan mereka yang akan berlangsung dua minggu lagi. Tanpa ia ketahui, ternyata keduanya memang sudah berencana menikah sebelum Jungkook dan ia menikah. Yeri tersenyum hampa mengingatnya, ia mengerti jika keduanya memang berhubungan lebih dari 6 tahun dan pasti pembicaraan serius mengenai masa depan selalu ada.

Tak heran lagi jika pernikahan mereka cepat di laksanakan, Jungkook dan Jimin sudah merencanakannya dengan matang dan juga uang yang katanya mereka kumpulkan berdua selama 3 tahun sudah terkumpul banyak. Pernikahan mereka akan di adakan sederhana, hanya di datangi teman dan keluarga. Tak akan semewah pernikahan orang lain.

Yeri juga bahkan mendengar jika setengah dari tabungan menikah mereka akan di simpan untuk anak mereka, walau uang yang di kumpulkan lebih dari cukup. Keduanya sepakat memakai konsep sederhana dan tak akan mewah.

Mendengarnya tentu saja Yeri merasa sedih sekaligus kagum. Ia merasa bersalah menghambat kebahagiaan yang sudah mereka rencanakan jauh-jauh.

"Baiklah, selamat bersenang-senang." Yeri sedikit tersentak saat mendengar Jaejoong berkata dengan riang di depannya. Ibu mertuanya itu terlihat lebih bahagia saat bersama Jimin, walau sifatnya sudah melembut padanya, ia masih merasa jika Jaejoong tak menyukai kehadirannya.

Yeri bisa melihat jika mantan suaminya itu tersenyum lepas sambil merangkul Jimin untuk keluar rumah. Mereka membawa tas ukuran sedang yang Yeri yakin isinya adalah baju ganti.

Ia tak tau sampai kapan mereka akan pergi, yang jelas keduanya mungkin akan bersenang-seneng setelah Jungkook resmi bercerai dengannya.

"Yeri, kau mau makan siang dengan apa?" Yeri yang tadinya melihat kepergian Jungkook dan Jimin menoleh saat Jaejoong bertanya padanya. Ibu mertuanya itu tersenyum dengan manis, namun masih terasa menjanggal dalam perasaannya. Mungkin karna Jaejoong jarang atau tak pernah tersenyum padanya selama ini, jadi saat ibu mertuanya itu tersenyum, Yeri merasa aneh.

"Ah, aku terserah ibu saja." Ucapnya dengan nada pelan, Yeri masih merasa takut dengan Jaejoong setelah semua rahasianya terbongkar.

Harusnya ia merasa bahagia mereka semua masih menerimanya saat semua kebusukannya terbongkar, namun tetap saja ia merasa hampa. Ada yang hilang dari hidupnya dan ia tak mengerti perasaan apa itu.

"Baiklah, karna Jimin dan Jungkook tak akan pulang. Ibu akan masak makanan biasa saja." Yeri hanya bisa tersenyum saat Jaejoong beranjak dari duduknya untuk ke dapur.

Memang, selama ini Jaejoong selalu masak besar-besaran untuk Jimin. Jaejoong akan memasak semua hidangan walau nantinya akan ada yang tersisa, Jaejoong selalu membuatkan Jimin makanan yang enak. Berbeda dengannya saat dulu, Jaejoong hanya membuatkan sarapan dan makan malam sederhana untuknya.

Untuk Yunho terlihat sedikit spesial karna tentu saja Yunho adalah suaminya. Tapi untuk Yeri, semuanya adalah hal biasa. Yeri tak mengeluh, semua makanan yang di buat Jaejoong itu enak dan sehat. Ia hanya bisa bersyukur Jaejoong masih mau membuatkan makanan untuknya.

Tapi jauh di lubuk hatinya, Yeri merasa seperti tak berguna untuk hidup. Ia mempertanyakan kenapa ia harus hidup dan menderita seperti ini.

Yeri perlahan bangkit dari duduknya, ia berjalan ke kamar dan menutup pintunya dengan perlahan. Air mata mulai mengalir di pipinya dengan tangan yang meremas baju bagian perutnya.

Semua penyesalan dan kekecewaan dalam hidupnya seakan terus menghantui dirinya. Ia ingin terbebas dari semua ini.

Yeri tau apa yang membuatnya merasa hampa.

Yeri sendiri. Ia sendirian.

Ia hanya sendiri dan tak ada seorang pun yang memihaknya.

"Aku benci hidupku hiks."

I'm Not The Only One [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang