Chapter 28

5.6K 631 9
                                    

;H-3;



Hari kedua Taejoon di sekap, Jungkook benar-benar membuatnya menderita.

Seulgi sudah sadar kemarin malam dan memekik ketakutan saat melihat jika ia di kurung di ruangan gelap yang sempit dan pengap. Persis seperti saat ia di culik dulu.

Namun Taejoon berhasil menenangkannya dan mengatakan jika mereka akan baik-baik saja jika Taejoon bisa membuka tali yang mengikatnya.

Ia meminta bantuan Seulgi tadi, tapi Jungkook mengetahuinya dan menjauhkan tempat duduk mereka. Ia juga mengikat kaki kursi masing-masing ke besi sudut gudang dengan rantai yang mana kursinya akan terjatuh atau patah jika mereka tak mau diam.

Jungkook juga menambah satu ikatan kencang lagi di tubuh mereka agar menempel lebih dekat pada kursi.

Jungkook tak membiarkan mereka makan dan berbicara karna sekarang mulut mereka di lakban. Taejoon terlihat mulai stress dan Seulgi mulai berhalusinasi.

Keduanya benar-benar tersiksa, Jungkook mempermainkan kejiwaan mereka dengan baik. Taejoon bahkan sudah berada di titik ingin mati bunuh diri dari pada harus di kurung seperti ini.

Bahkan luka yang ada di tubuh keduanya mulai terasa nyeri, sepertinya lukanya sudah terinfeksi.

Tapi Taejoon beberapa kali akan membenturkan kepalanya ke senderan kursi dengan kuat sampai belakang kepalanya berdarah. Namun dengan sigap Jungkook datang dan memotong sandaran kursinya agar Taejoon tak bisa menyakiti dirinya lagi.

Jungkook tak akan membiarkan keduanya mati dengan mudah. Mereka harus menderita terlebih dahulu sebelum mati.

Setelah memastikan jika keduanya mulai kehilangan energi, Jungkook membuka lakban mereka dan duduk di tengah-tengah mereka dengan kedipan polos namun bibir yang menyeringai kejam.

"JEON JUNGKOOK SIALAN! LEPASKAN AKU!"

"BAJINGAN! LEPASKAN AKU!"

"BRENGSEK! KAU MANUSIA GILA!"

"LEPASKAN AKU!!"

Jungkook menyilangkan kakinya sambil mengambil sebatang rokok di saku celananya, ia merokok dengan tenang sambil melihat keduanya yang mengumpat dengan kasar di sisi kanan dan kirinya.

"Kalian sangat berisik, mungkin Jimin yang sedang tidur bisa saja terbangun karna kalian." Ucapnya dengan asap yang keluar dari belah bibirnya.

Keduanya terlihat mengeram, namun Seulgi sudah menangis lagi. Ia benar-benar trauma jika berada di ruangan seperti ini.

"Apa yang akan kalian berikan jika aku melepaskan kalian?" Tanya Jungkook dengan tenang dan masih merokok di tempatnya.

"Aku tak sudi memberimu apapun!" Pekik Taejoon sambil meronta dan berteriak ingin di lepaskan. Suara yang di keluarkannya sangat bising.

"Kalau begitu, kalian mau di penjara seumur hidup?" Jungkook terkekeh saat melihat Taejoon menegang dan mengeram kesal.

Info yang di berikan Namjoon benar-benar membantunya. Taejoon paling tidak mau masuk penjara, karna pria itu mempunyai kenangan buruk disana. Lebih baik ia berada di rumah sakit jiwa dari pada di penjara.

Semua data pribadi Taejoon dan Seulgi ada di tangannya. Jadi apapun yang Jungkook lakukan pada keduanya, itu semua akan mempengaruhi kejiwaan keduanya.

"Pikirkan lagi, aku akan membebaskan kalian asal kalian mau mengaku dengan jujur. Bayi yang ada di kandungan Yeri adalah bayimu kan? Taejoon?" Ucap Jungkook sambil mendekati Taejoon dengan kekehan sinisnya.

Ia mengurung mereka hanya ingin mendapatkan data penting ini. Rahasia yang akan menjadi jalannya untuk bisa lepas dari Yeri dan bisa menikahi Jimin.

Taejoon ikut terkekeh lirih dan tak lama tertawa keras dengan nada putus asa. Matanya menatap Jungkook dengan dingin.

Seorang psikopat sepertinya, di kurung layaknya korban-korbannya yang lain. Sial. Ia merasa hina.

"Ya, anak yang Yeri kandung adalah anakku! Aku menyetubuhinya berkali-kali sampai ia hamil!"

"Lalu?"

"Lalu ia dan Seulgi menjebakmu untuk bertanggung jawab! Aku hanya menerima enaknya saat menggunakan tubuh jalang bodoh itu! Aku ingin tertawa melihat drama ini. Kau hanya berciuman dengannya dan besoknya ia hamil. Aku yang memukulmu dari belakang saat berciuman dengannya! Hahahaha spermamu keluar lewat mulut ya bajingan? Hahahaha menjijik-

Buagh!

Buagh!

Bugh!

Jungkook terus memukul wajah Taejoon dan menendang lelaki itu dengan ekspresi dingin dan tatapan datar.

Jungkook memukulnya dengan kuat sampai beberapa kali retakan tulang terdengar jelas dari arah Taejoon. Seulgi sendiri tengah menangis melihat pemandangan mengerikan itu.

"Kau memang bajingan kurang ajar. Aku akan membunuhmu hari ini."

I'm Not The Only One [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang