Chapter 18

5.9K 766 133
                                    

"Apa?! Kenapa ayah menghentikan pencarian Jungkook?!"

"Yeri-ah, dengar dulu. Ayah melakukannya kar-

"Ayah tak mengerti?! Aku sedang hamil!"

"Ayah tau, ayah juga mengerti dan-

"Aku tak mau tau! Jungkook harus kembali padaku!"

Yunho hanya bisa menghela nafas pasrah saat Yeri menatapnya dengan kesal dengan nafas yang memberu kasar. Menantunya itu marah besar padanya saat ia membicarakan penghentian pencarian Jungkook di meja makan saat sarapan.

"Yeri, ibu mau bertanya sesuatu padamu." Jaejoong yang sedari tadi diam mendengarkan akhirnya angkat suara dan menatap Yeri sambil tersenyum penuh arti.

Yeri menyadari hal itu, selama mereka tinggal bersama. Yeri sudah memahami sifat ibu dan ayah mertuanya.

Yunho lebih memihak padanya dan akan melakukan apapun untuknya. Type seorang ayah yang menyayangi putrinya.

Dan Jaejoong..

Ibu mertuanya itu adalah type yang tidak suka padanya, Jaejoong memang tak pernah menunjukannya dengan jelas. Namun beberapa kali Yeri sering melihat jika Jaejoong menatapnya dengan tatapan tidak bersahabat.

Jaejoong tak senang saat tau ia hamil, ibu mertuanya itu hanya menganggap jika ia menumpang di rumah ini. Jaejoong lebih sering menganggapnya bukan sebagai menantu.

Awalnya Yeri tak mempersalahkannya, selama Jaejoong diam dan tak melakukan apapun, Yeri aman.

Tapi ini, Jaejoong berbicara lagi padanya setelah sekian lama ia mendengar suara ibu mertuanya.

"Selama ini kau tinggal bersama kami bukan?" Tanya Jaejoong sambil meminum teh madu hangatnya.

Yeri merasakan perasaan menjanggal dengan pertanyaan Jaejoong. Pertanyaannya simple dan ia bisa menjawabnya. Namun entah mengapa, pertanyaan ini menjebak dirinya.

"Iya ibu.. Ada apa memangnya?" Dalam hatinya, Yeri berpikir jika ibu mertuanya ini akan mengusirnya.

Pikiran gila memang, karna Yunho tidak akan melakukan hal itu. Di tambah ia tengah mengandung, Yunho tak akan tega.

"Apa saja yang sudah kau lakukan disini? Setiap harinya kau melakukan apa?" Yeri mengerjap disana, kekesalannya pada masalah Jungkook seakan sirna begitu saja karna bahasan baru Jaejoong.

"Um.. Aku disini lebih sering menonton tv, lalu tidur, bermain di halaman belakang dan makan." Ucapnya dengan polos. Jaejoong tersenyum lalu memanggil satu pelayan yang memang bertugas menjaga Yeri.

Yeri makin keheranan disana, namun ia tetap tenang dan mengedipkan matanya bingung.

"Dia pelayan yang 24 jam bersamamu kan?" Yeri mengangguk kembali. Kali ini dengan perasaan yang sedikit tak enak.

Namun ia sedikitnya sudah mengantisipasi hal ini. Seulgi yang mengajarinya dan memberi tahu apa yang harus ia lakukan saat rencana sudah berjalan.

Ia sudah memberi uang lebih untuk para pelayan yang menjaganya. Yunho memang menyiapkan 3 pelayan yang setia menjaganya jika Yunho tak ada di rumah.

Pelayan yang akan membantu Yeri dan memenuhi apapun yang Yeri mau. Ia yang di perlakukan seperti itu merasa seperti putri raja.

Tapi saat akan memulai rencana ini, Yeri memberi uang lebih untuk pelayannya tutup mulut jika ia keluar tanpa pengawasan untuk bertemu Seulgi.

"Ah, tapi ibu bukan ingin bertanya pada maid." Yeri makin menyergit disana, kenapa perasaannya makin tidak karuan saat ini.

"Berapa kali kau bertemu Jungkook?" Yeri menaikan alisnya saat Jaejoong bertanya begitu. Ia berpikir jika mungkin Jaejoong ingin tau kapan terakhir ia bertemu Jungkook.

Selama ini, Yeri melihat jika Jaejoong tak panik dan biasa saja mengetahui Jungkook kabur. Ia pikir Jaejoong menyerahkan semuanya pada Yunho.

Dalam pikirannya, ia berpikir Jaejoong tak tahan dan ingin ikut mencari Jungkook.

Itu bagus, Jungkook pasti akan kembali dengan cepat jika Jaejoong membujuknya. Ia yakin itu.

"Uhmm.. Aku pikir sekitar seminggu dua kali. Aku yang menghubunginya."

"Ah begitu, jika keluar kau pergi kemana? Salah satu maid berkata kau keluar dan pulang hampir tengah malam bersama Jungkook."

"Oh itu, aku dan Jungkook jalan-jalan bu!"

"Benarkah? Seharian penuh sampai tengah malam?"

"Huum!"

"Lalu setiap pulang Jungkook mengantarkanmu kesini?"

"Iya, Jungkook bilang aku tak bisa ke apartemennya karna ada Jimin. Ia tak mau menyakiti Jimin, padahal aku tak masalah dengan itu."

Jaejoong menyeringai dalam hati, Yeri adalah gadis yang polos dan egois jika ia menjawab pertanyaannya seperti ini.

"Lalu, apa Jungkook sering tidur bersamamu?"

"Uh? Tentu tidak, Jungkook selalu tidur di sofa dan ak-

Deg

Yeri refleks menutup mulutnya dan menoleh perlahan pada Jaejoong yang tersenyum sinis padanya.

Jantungnya berdegup dengan cepat, ia meremat sendok dan garpu yang sedang ia genggam dengan erat.

Jaejoong menjebaknya!

"Kalau begitu, kau hamil anak siapa jika Jungkook saja tak tidur bersamamu?"

I'm Not The Only One [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang