Chapter 45

4.8K 601 26
                                    

"Ayah.. Kumohon, biarkan aku di rumah ini. Bukankah kalian yang mengatakan jika akan membantuku mengurus bayi yang aku kandung?"

"Tapi Yeri-

"Aku mohon ayah! Aku mohon dengan sangat!"

Yunho hanya bisa menghela nafas kasar melihat Yeri berlutut di depannya sambil menangis keras. Gadis itu tadi memintanya untuk mengobrol sebentar setelah Jaejoong sudah terlelap.

Yunho sudah tau apa yang akan di bicarakan Yeri padanya, dan ini adalah percakapan pertama mereka setelah sekian lama Yunho tak mau berbicara pada Yeri.

Ia memijat pelipisnya memikirkan bagaimana nasib Yeri kedepannya, ini merupakan hari liburnya dan hari liburnya di habiskan dengan masalah yang sepertinya tak ada habisnya.

"Yeri, aku tak mungkin menentang perintah Jaejoong. Lagi pula Jaejoong benar, kau seharusn-

"Apa semua orang membenciku disini?! Apa Tuhan juga membenciku?! Kenapa nasib baik tak pernah berpihak padaku?!"

Yunho lagi-lagi menghela nafasnya pasrah, sebenarnya ia juga tak tega pada Yeri. Tapi mendengar jika sahabatnya sendiri merupakan penjahat pedofil yang menyukai sesama lelaki membuat Yunho tak mau berpikir panjang untuk menjauhkan keluarga mereka. Ia tau Yeri sedang hamil dan pasti gadis itu tak akan bisa mengurus dirinya sendiri, apalagi ayahnya masih belum sembuh total.

Tapi mau bagaimana lagi? Jaejoong sudah memutuskan jika ia tak mau Yeri ada di rumah ini lagi.

"Yeri, kau harus mengerti. Tidakkah kau sadar keluargaku hancur karna dirimu?"

Deg.

Yeri yang awalnya menatap Yunho dengan emosi terlihat terkejut dengan penuturan Yunho dan raut wajah pria Jeon itu yang sendu. Tatapannya sangat sayu dan terkesan pasrah menatap ke arah dirinya.

"Masalah pertama, kau yang memaksaku untuk mencari Jungkook yang hilang untuk bertanggung jawab pada bayi yang bahkan bukan bayi Jungkook." Yeri mengerjap pelan saat Yunho berkata begitu, ia refleks menunduk menatap perutnya yang sudah terlihat besar di balik bajunya.

"Aku sampai membuat berita tentang pencarian Jungkook dan membuat citra perusahaanku beserta Jungkook hancur dalam sekejap. Masih untung aku bisa mengatasinya dengan cepat, jika tidak? Aku pastikan aku sudah menjadi bahan cemooh dan saham perusahaan akan menghilang satu persatu." Yunho terlihat mengepalkan tangannya kesal disana, ia menatap Yeri dengan kilatan kesal namun tak bisa berbuat apa-apa.

"Masalah tidak terhenti dari situ saja, Jaejoong juga selalu di tanyai hal yang sama oleh teman-temannya. Kau tidak paham seberapa malu dan kesalnya ia jika anak yang ia kandung dan perjuangkan hidupnya di hina karna tidak mau bertanggung jawab atas bayinya?"

"....."

"Dan Jungkook.. Ia tak pernah sekalipun membantahku, ia tak pernah kabur dari rumah. Jungkookku selalu menjadi putra kebanggaan yang selalu aku sayangi berubah drastis karna ia memberontak tak ingin bertatap muka denganmu. Jika saja aku tak memaksa Jungkook menikahimu, mungkin Jungkook masih mau memandangku sebagai pahlawannya. Seperti dulu ia menatapku dengan bangga dan berkata ingin seperti diriku jika sudah besar."

"......"

"Kau tidak sadar sekarang Jungkook menatapku seperti apa setelah semua pembelaanku padamu yang nyatanya sangat bersalah?"

"......"

"Dan Jimin.. Dia adalah anak yang baik. Dia sopan dan anak dari keluarga terpandang, Jimin yang selalu menegur Jungkook jika anakku itu melupakan kewajibannya sebagai anak. Jimin adalah sosok yang sangat pantas bersanding bersama Jungkook di banding dirimu."

"....."

"Dan kau masih mau mempertahankan apa? Apa yang sudah kau perbuat untukku? Untuk Jaejoong? Untuk Jungkook dan untuk Jimin? Apa yang sudah kau lakukan dalam hidupmu untuk kami selain membuat hancur keluarga kami?"

"A-ayah..."

"Aku tak mau bertele-tele. Kau tinggal bersama ayahmu lagi, kau bukan tanggung jawab kami lagi. Di mata hukum dan agama, kau memang tak seharusnya berada di rumah mantan suamimu yang akan menikah."

"Tapi ayah-

"Cukup Yeri, jangan ada pembelaan lagi. Aku akan menyuruh orang membereskan barangmu."

I'm Not The Only One [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang