Tengkorak Maut II

959 9 0
                                    

tapi...dengan cepat ia teringat kembali akan pesan yang

disampaikan orang yang ada maksud kepadanya:

" . . . kau harus pura2 berlagak seperti seseorang yang

kehilangan ilmu silat . . . kalau tidak maka akibatnya sukar

dibayangkan mulai sekarang"

Hatinya jadi terkesiap. dengan cepat la mengendalikan

kembali napsu marahnya dan melengos kesamping.

"Bangsat cilik, pendekar berwajah dingin .... ayohlah"

terdengar Kaucu muda itu mengejek.

Han Siong Kie benar2 merasa amat mendongkol, ingin

sekali ia memberi sebuah pelajaran yang hebat kepadanya.

tapi ia teringat kembali akan bahaya yang sedang mengancam

dirinya, dia ingin melanjutkan hidup sebab banyak persoalan

yang harus ia selesaikan.

Pemuda itu berusaha keras untuk menahan gusarnya, ia

tidak ingin hanya disebabkan urusan kecil membuat urusan

yang lebih besar jadi terbengkalai, sambil menahan rasa

dongkol dan gusar yang tak terkirakan per-lahan2 ia

berpaling.

"Ploook ploook baru saja sianak muda itu menoleh, dua

gaplokan yang amat nyaring telah bersarang diatas pipinya

membuat ia jadi pusing dan pandangan matanya jadi

berkunang2.

"Bangsat" teriaknya dengan penuh kebencian, ""suatu hari

aku pasti akan membinasakan dirimu"

297

“Ploook” kembali sebuah tamparan yang lebih keras

bersarang diatas wajahnya.

Han Siong Kie tak berani mengerahkan tenaga dalamnya

untuk menahan rasa sakit yang menyerang tubuhnya itu, dia

takut rahasianya ketahuan lawan, hal ini membuat tamparan

tersebut hampir saja ia membuat jatuh tak sadarkan diri,

darah segar segera muncrat keluar dari bibirnya, membasahi

seluruh pakaian yang dia kenakan. Dengan bangga kaucu

muda itu tertawa ter-bahak2. "Haah...haah haah.. bangsat,

kau berani ulangi kembali perkataanmu itu?"

Dengan penuh kebencian Han Siong Kie melotot sekejap

kearahnya, namun ia tetap membungkam dalam seribu

bahasa. Ia merasa penderitaan serta siksaan yang dialaminya

saat ini jauh lebih hebat daripada menghadapi kematian.

"Manusia berwajah dingin. " seru kaucu muda itu dengan

suara penuh penghinaan, "Bila aku hendak bunuh dirimu maka

hal itu akan kulakukan dengan gampang sekali. Hmm. .

Hmm.. kau bilang mau bunuh aku?? haahh haahh haahh...

sayang sekali untuk selamanya kau tak akan mendapatkan

kesempatan itu."

Tentu saja Han Siong Kie dapat memahami apa yang

Tengkorak MautWhere stories live. Discover now