600
"Yu siu Kun mengucapkan banyak terima kasih atas budi
pertolongan yang telah nona berikan kepadaku"
Mendengar nama tersebUt, satu ingatan segera berkelebat
dalam benak Han Siong Kie pikirnya lagi.
"Bangsat muda itu bernama Yu siu Kun, kalau begitu ketua
perkumpulan Thian che kau sudah pasti she Yu pula..."
Sementara itu orang yang ada maksud telah ulapkan
tanganya sambil berkata: "Yu sau kaucu, anda tak usah
berterima kasih kepadaku, cepatlah pergi dari sini"
"Bolehkah aku tahu siapakah nama nona ?"
"Orang yang ada maksud "
"Namamu..."
"Engkau tak usah pikirkan peristiwa yang telah terjadi pada
saat ini didalam hati, Nah cepatlah berlalu"
Per-lahan2 Yu sau Kun putar badan, setelah melotot
sekejap kearah Han Siong Kie dengan penuh kebencian
serunya :
"Hei manusia bermuka dingin, selama gunung menghijau,
air tetap mengalir... kita sampai jumpa lain waktu"
Han Siong Kie mendengus dengan nada menghina, hawa
napsU membUnuh menyelimuti seluruh wajahnya, dengan
seram ia menyahut:
"Yu sau Kun akupun akan memperingatkan dirimu, kalau
engkau berani mengganggu kuburan dari mendiang guruku
ini, maka perkumpulan Thian che kau akan kubasmi dari muka bumi"
Yu sau Kun mendengus dingin. "Manusia barwajah dingin,
engkau tak usah tekebur, lihat saja bagaimana akhirnya nanti"
teriaknya penuh kebencian.
601
Habis berkata dia segera enjotkan badan dan berlalu dari
situ, dalam sekejap mata bayangan tubuhnya sudah lenyap
dari pandangan.
Menanti Yu sau Kun sudah jauh tinggalkan tempat itu,
orang yang ada maksud baru berjalan kedepan kuburan itu,
tangannya bergerak cepat menghapus tulisan diatas batu
nisan tersebut.
Han Siong Tie merasa amat terperanjat cepat2 ia maju
kedepan dengan maksud menghalangi, serunya dengan nada
terperanjat: "Nona, apa yang kau lakukan ?"
"Aku hendak menghapus namamu dari atas batu nisan itu"
"Kenapa? "
"Apa engkau sudah lupa kalau Manusia bermuka dingin Han
Siong Kie sudah mati, diatas bukit sebelah sana masih berdiri
kuburanmu, sekarang kedudukanmu adalah Malaikat
penyakitan, ahli waris dari iblis diantara iblis"
Han Siong Kie tersenyum.
"Buat seorang pria sejati, menentang maut tak akan
mundur, kenapa aku musti berbuat main sembunyi macam