Kalian tahu dia membawaku kemana yang katanya nostalgia? Dia menculik ku ke pulau seribu.Hello!!
Aku terpaksa absen dong dari kantor, dan mengikuti si pria gila ini. Dia benar-benar nggak jelas! Kemarin gayanya sok-sokan lupa, sekarang dia berlagak seperti kekasih yang mau kencan. Dia sampai mengganti setelan jas mahalnya dengan t-shirt ketat dan celana pendek hitam. Ditambah kaca mata hitam dan topi hitam berlogo merk terkenal yang di bordir dengan benang putih. Aku nggak akan bohong, dia beneran cakep. Pesonanya bikin aku lupa kalau dia adalah suami orang. Tolong garis bawahi suami orang, pemirsah!
Hina sekali diriku ini. Lama menjadi jomlo karatan, sekalinya jalan malah sama laki orang. Dosa apa yang telah ku perbuat sampai takdir mengajakku bercanda seperti ini?!
Kita menikmati angin pantai dan riuh suara deburan ombak. Zhao Juan asyik menikmatinya sembari merebahkan diri dikursi pantai dan memejamkan matanya. Sedang aku hanya fokus pada sosok disampingku. Untuk apa dia seperti ini? Setelah semua kisah nggak mungkin bisa terulang kembali. Sumpah, aku bukan pelakor! Aku nggak bakalan bikin rumah tangganya berantakan. Meski tubuhku selalu nggak bisa nolak setiap perintah dan tawaran dari dia. Dan lebih sialnya lagi, rasa yang dulu sempat tertidur, kini menyeruak tanpa permisi. Cinta itu mengembang kembali memenuhi rongga dadaku. Membuat ku tremor hebat hanya karena menatap senyumnya seperti sekarang.
Kalau begini jadinya CLBK betulan. Alias cinta lama belum kelar. Duh, drama banget hidupku!
"Di pulau seribu, 2010 bulan Desember. Perayaan akhir tahun bersama seluruh fakultas ekonomi. Seseorang gadis duduk sendirian ditepian pantai. Dia memakai sweater kebesaran berwarna merah muda dan bando kain putih." Juan menjeda kalimatnya. Dia mencuri pandang kearahku lewat ekor matanya. Dadaku lagi-lagi bergemuruh.
Eh, dia masih ingat? Serius?
"Tepat saat itu, saat dia tersenyum karena air ombak, tanpa dia tahu, perasaanku tumbuh padanya tanpa permisi. Untuk pertama kalinya aku menginginkan dan mencintai seorang gadis dengan begitu besar. Tapi, sayang aku terlalu pecundang. Aku tidak ingin menyakitinya dengan sebuah hubungan yang membuatnya tidak nyaman, membuatku sekedar dekat tanpa status apa pun sudah cukup. Dia hanya perlu tahu aku sangat mencintainya dan harus menungguku. Itu saja. Tapi, semua prediksi dan pikiranku salah. Dia tidak akan selamanya mau menungguku. Dia telah menemukan orang yang dicintainya. Dan bukan aku! Sakit, bukan?!" Juan menatapku sepenuhnya. Dia telah melepas kacamatanya, sehingga tatapannya menghujam tepat di manik mataku.
Aku bersama pria lain? Kapan?
Ingin rasanya aku berteriak TIDAK. Tapi, bibirku kelu. Aku bingung harus membela dibagian mana. Bukan suara yang keluar, justru air mataku merembes tanpa bisa ditahan.
"Aku kembali, By! Aku kembali. 5 tahun lalu. Tapi, kamu yang aku temui justru berpelukan dengan pria lain. Kamu terlihat bahagia bersamanya. Kalian serasi. Aku harus apa selain pulang dan kembali ke China? Secinta apa pun aku ke kamu, aku nggak bakal tega merusak kebahagiaan kamu, By!" Dari rona wajahnya, aku tahu Juan menyimpan luka yang teramat untukku. Tapi, ini nggak benar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shabyna Amithy
General FictionINTINYA, FOLLOW AJA DULU!! BACA CERITA KEMUDIAN.... . . . . SHABYNA AMITHY Disaat penantian dan kesetiaan mulai tiada artinya. Disaat semua harapan tak sesuai ekspektasi. Shabyna merasa hidup tak pernah adil. Kekasih yang menghilang bertahun...