(2)
There's a scene have violence. If you under 18 or have a traumatic about violence, please get out form here.
Scene ini mengandung kekerasan. Jika kamu dibawah 18 tahun atau memiliki trauma terhadap kekerasan, tolong menjauh.
*************
Dia memasuki ruangan dengan membuka pintunya kasar, matanya mencari sosok yang tergeletak di atas lantai dengan alas kardus tipis.
Lucas mendekat dan menunduk menatap wajah penuh luka itu dengan seksama. Ah, sepertinya dia tahu apa yang harus dilakukan untuk gadis malang ini.
Lucas menendang kaki seorang gadis yang masih terbalut perban putih. Rasa iba nya melenyap begitu saja ketika mengingat bahwa gadis kecil ini cukup cantik untuk dijual ke tempat pelelangan.
Ashley bangun dan mendapati dirinya tertidur di lantai dingin. Ia menatap sekeliling tempat yang gelap penuh dengan sarang laba-laba. Matanya menyipit ketika seorang pria lengkap dengan setelan jasnya berdiri congkak di depannya.
"Bagus kau sudah bangun. Cepatlah bersiap, aku akan menjual mu. Kuharap kau punya harga yang bagus sebagai imbalan aku menolong mu"
Ashley menatap tak percaya pria di depannya. Air matanya sudah tak sanggup lagi untuk menetes yang kesekian kalinya, gadis itu hanya bisa memeluk lututnya.
"Tidak bisakah kau meninggalkan ku saja? Tak usah repot untuk menolongku?" getaran dibibir nya menandakan bahwa dirinya benar-benar pucat kedinginan dan kelaparan.
Gema tawa dari pria itu membuat Ashley semakin merapatkan tubuhnya. Ia semakin dalam menenggelamkan kepalanya didalam lutut ketika mendengar ketukan sepatu pantofel mengarah kepadanya.
Rambutnya ditarik paksa, yang membuatnya menatap mata cokelat milik Lucas.
"Aku mohon beri aku pekerjaan tapi jangan menjualku. Kumohon tuan" suara tertahan dari Ashley membuat Lucas melepaskan tangannya begitu saja.
Dengan tega, dia kembali menendang kaki Ashley. Gadis itu tidak lagi memekik ataupun berteriak, tubuhnya benar benar mati rasa sekarang.
Bersyukurlah bahwa pria di depannya belum menjualnya pada pria hidung belang. Setidaknya dirinya tak terbangun tanpa busana dengan pria asing disebelahnya
"Bagaimana dengan maid?"
Lucas menyunggingkan senyum liciknya. Gadis ini sepertinya tipikal gadis manja yang tak pernah mengerjakan pekerjaan rumah.
"Tentu"
Jawaban itu membuat Lucas berang.
Hanya begitu saja? Tidakkah ia menolak atau semacamnya?"Apa aku salah menjawab?"
Oh sial, Lucas semakin berdecak kesal dan melangkahkan kakinya keluar. Sedangkan gadis itu hanya menatap kepergiannya dan membuatnya semakin kesal.
"Kau mau pergi dari sini atau tidak?!"
Amukannya membuat Ashley terpaksa berdiri, tulang-tulang ditubuhnya seperti ditarik paksa untuk keluar. Kakinya terus melangkah mengikuti punggung lebar milik Lucas.
************
Kini Ashley sudah rapi dengan baju formalnya. Setelah bentakan pria itu ketika mengikutinya sampai ke kamar mandi, dia kembali berteriak marah dan menjadikan Ashley sebagai maid sekaligus pengawalnya.
Ashley menatap sosok yang menjadi tuannya dengan tenang. Pria itu sedang fokus mengerjakan berkas-berkas di depannya. Sedangkan dirinya hanya bisa berdiri di ujung ruangan, tanpa melakukan apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/213062356-288-k567555.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweets Jerk [END]
Non-FictionAshley Aurora Adison [19] Gadis muda yang terpaksa bersikap dewasa ketika berhadapan dengan Tuan manjanya. Tuan yang bahkan ketika pertama kali bertemu dengannya, dengan sangat tega menendang luka luka di sekujur tubuhnya. Ashley terpaksa menetap...