part 2

45 7 0
                                    


Bruk

"aaa..."pekik alishba sambil memejamkan matanya karna ia yakin akan terjatuh,tetapi setelah beberapa saat yang ia rasakan justru seperti melayang .

Saat membuka mata alishba bertemu pandang dengan mata hitam pekat milik seorang laki laki yang menabraknya,beberapa saat keduanya terpaku. Alishba yang terpaku karena terkejut melihat wajah seseorang yang begitu dekat dengan wajahnya, sedangkan daffa terpaku karena melihat wanita berhijab berparas cantik. Ya orang yang menabrak daffa adalah alishba.

Alishba yang tersadar duluan langsung menjauhkan badanya dari daffa. Daffa pun ikut tersadar dari keterpakuannya.

"maaf maaf saya gak sengaja"ujarnya meminta maaf samil tersenyum kaku

Sebelum alishba menjawab safiyya terlebih dahulu memotongnya.

"kiya loe gak papa,gak ada yang sakitkan mana coba gue liat" ujar safiyya heboh sambil membolak balikan tubuh alishba.

Setelah mengecek keadaan alishba,safiyya menatap dengan tajam orang yang menabrak sahabatnya

"hey tuan yang terhormat kalau jalan itu pakai mata, gara-gara anda sahabat saya hampir terjatuh"ujarnya menggebu-gebu sambil menunjuk daffa

Yang di tabraknya aja biasa aja lah ini temannya sewot amat.batin daffa

"sekali lagi saya minta maaf,saya gak sengaja."ujarnya sekali lagi meminta maaf.

"lain kali kalau jalan jangan sambil main hp tapi fokus pada jalanan"ujarnya datar

"permisi"ujarnya lagi sambil menyeret safiyya untuk pergi dari restoran tersebut dan tidak jadi makan Karena moodnya sudah hancur

"baru kali ini gue di cuekin sama cewe"gumam daffa sambil berlalu pergi dari restoran itu.

***

Tepat jam Sembilan malam alishba baru sampai dirumah mewah keluarga pradipta yang bergaya klasik dan mempunyai halaman yang luas. Alishba ingin segera merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya tapi itu hanya angan semata.ketika alishba sudah sampai di depan pintu kamarnya tuan candra ayah dari alishba memanggil.

"alishba papa ingin bicara" ujar tuan candra

"besok aja pah alishba cape" ujarnya malas sambil membuka knop pintu,sebelum pintu terbuka suara tuan candra terdengar lagi

"papah akan jodoh kan kamu dengan anak teman papah."ujarnya dengan nada tegas

Alishba memejamkan mata sambil menghela napas berat kemudian membalikan tubuhnya menghadap sang ayah

"aku belum siap untuk menikah"ujarnya datar sambil menatap lurus tuan candra

"perjodohan ini sudah ada sebelum kamu lahir jadi mau tidak mau terima tidak terima suka tidak suka kamu harus menyetujui perjodohan ini."ujar tuan candra tegas

"bisa gak papah jangan selalu maksain kehendak papah ke aku, aku itu udah besar bisa nentuin jalan hidup aku sendiri jadi papah jang__" ujarnya terpotong omongan nyonya Belinda

"bisa gak jadi anak itu gak usah membantah omongan orang tua,turuti apa yang dikatakan orang tua karena tidak ada orang tua yang akan menjerumuskan anaknya pada hal yang negatif."sambar nyonya Belinda yang kesal melihat putri semata wayangnya yang selalu membantah.

"dari kecil aku selalu menuruti apa kata kalian mulai dari sekolah aku ingin sekolah kemana dan kalian menyuruh aku sekolah kemana aku turutin,saat aku lulus SMA aku ingin masuk fakultas sastra dan budaya tapi kalian ingin aku masuk sekolah design aku turutin, dan setiap kali kalian meminta aku untuk berbohong di depan umum supaya keluarga kita terlihat harmonis akupun turutin meskipun aku gak mau. Tapi untuk permintaan yang satu ini maaf aku gak bisa" tangis alishba pecah setelah mengungkapkan isi hatinya.

Plak

Tamparan keras dari nyonya Belinda mendarat di pipi mulus sebelah kanan alishba.

" mamah ngelakuin itu bukan semata mata untuk memenuhi kemauan mamah sendiri tapi mamah ngelakuin itu supaya masa depan kamu lebih terjamin. Buktinya sekarang kamu sudah menjadi seorang desainer terkenal dan mempunyai butik serta café sendiri." Ujar nyonya Belinda menggebu gebu sambil menunjuk nunjuk alishba.

" ya memang betul, dan aku berterima kasih akan hal itu tapi untuk soal pernikahan aku tidak bisa menuruti kemauan kalian."

" kenapa? Kamu sudah cukup umur, punya karier bagus mau ngejar apa lagi?" ujar nyonya Belinda dengan tegas. Sebelum menjawab pertanyaan nyonya Belinda, alishba menghela nafas kasar kemudian berujar

" aku belum mau menikah karena aku gak mau rumah tangga yang aku bina nanti seperti kalian"

Plak

Tamparan kedua kembali alishba dapatkan di pipi sebelah kiri

" rumah tangga mamah dan papah seperti ini gara gara kamu . dia meninggl gara gara kamu." Emosi nyonya Belinda meledak karena ucapan alishba yang mengingatkannya kembali pada masa lalu.

" mah, papah udah pernah bilang untuk tidak membahas masalah itu lagi, alishba tidak tahu apa-apa soal itu" ujar tuan candra

Alishba yang bingung dan tidak tahu apa-apapun memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya karena muak melihat pertengkaran orang tuanya.

***

Jangan lupa voment nya teman-teman😘😊

Takdir Cinta AlishbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang