part 3

31 6 0
                                    




POV Alishba

“tapi karena alishba kita harus kehilangan dia”

“ bukan karena alishba tapi karena keteledoran kamu yang tidak bisa menjaga dia”

“jika  dia tidak menyelamatkan alishba, dia tidak akan meninggal”
Samar samar aku mendengar pertengkaran mereka yang membahas sesuatu yang tidak aku mengerti.

“siapa yang meninggal? Siapa yang diselamatkan dan siapa yang menyelamatkan?” pikirku yang semakin membuat kepalaku pusing
ARRRGGG “ aku muak dengan semua ini selalu disalahkan tapi aku sendiri tidak tahu salahku apa, AKU BENCI HIDUP SEPERTI INI YA ALLAH” Teriakku diakhir kalimat, setelah itu aku bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diriku dan pergi tidur.

***

“ AZIMA AWASSSS” teriak seorang anak laki laki sambil berlari kea rah anak perempuan yang diteriakinya
Sebelum menggapai bola yang akan diambilnya, anak perempuan yang dipanggil azima itu menoleh kesebelah kanan dan melihat mobil melaju dengan kecepatan tinggi yang mengarah kepadanya.sebelum mobil itu menabrak tubuh azima sudah ada anak laki laki yang mendorong tubuh azima dan mengakibatkan anak laki laki itu yang tertabrak mobil.

BRUKKK

“KAK ALLLL” teriak anak perempuan itu melihat kakaknya tergeletak tak berdaya dengan darah yang keluar dari kepala kakaknya.

***

POV Author

alishba terbangun  dari tidurnya karena mendapat mimpi buruk itu lagi. Alishba berpikir siapa itu azima? Siapa itu all? Dan apa hubungannya mimpi itu denganku?
Karena tidak ingin terus menerus memikirkan hal  yang tidak penting alishba segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri  dan mengambil wudhu karena jam sudah menunjukkan waktu sholat subuh.

***

Setelah sholat subuh dan membereskan kamar alishba memutuskan untuk turun ke bawah membantu bi ijah membuat sarapan.

“selamat pagi bi” sapa alishba ramah kepada pembantunya yang terlihat sedang menyiapkan bahan makanan untuk menu sarapan pagi ini.

“ eh neng alishba, selamat pagi juga neng” ujar pembantu yang disebut bi ijah itu dengan tersenyum ramah
Dirumah ini hanya kepada bi ijah lah alishba bisa mengungkapkan semua isi hatinya, karena dari kecil alishba diasuh oleh bi ijah maka dari itu alishba menganggap bi ijah seperti ibunya sendiri.

“ bi aku bantu yak,,, bibi mau buat menu sarapan apa?”

“boleh, bibi mau buat nasi goreng seafood “

Perbincangan mereka terus berlanjut sampai nasi goreng yang mereka buat selesai, setelah itu bi ijah menaruh nasi goreng di meja makan dan kembali ke dapur untuk mencuci peralatan yang sudah dipakai.

***

Suasana dimeja makan yang awalnya hening menjadi tegang setelah tuan candra mengungkit kembali masalah perjodohan.

“bisa gak papah jangan bahas masalah itu sekarang” ujar alishba jengah mendengar masalah perjodohan dan nafsu makannya pun hilang entah kemana.

“papah butuh jawaban kamu sekarang” ujar tuan candra dengan tegas.

“keputusanku tetap sama, untuk saat ini aku belum memikirkan untuk menikah” ujar alishba keukeuh dengan keputusannya semalam.

“dan keputusan kami pun sudah bulat kalau kamu akan tetap kami jodohkan dengan anak teman papah kamu” ujar nyonya Belinda dengan menatap jengah anaknya.

“Terserah”ujar alishba sambil meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar.

***

POV Alishba

“hallo fi, loe dimana? Lagi sibuk gak?” tanyaku pada safiyya di seberang telefon

“hallo ki, gue dirumah,, nggak kok, gue nggak lagi sibuk kenapa emangnya?”Tanya safiyya diseberang telefon

“gue ke rumah loe sekarang” akupun langsung memutuskan sambungan secara sepihak dan segera bersiap siap.

Aku Cuma memakaikan pelembab,bedak tabur dan liptint supaya terlihat lebih segar,karena aku tidak suka memakai make up yang berlebihan. Dan aku memakai rok plisket warna navy, kemeja panjang warna navy yang dipadukan dengan cardigan tanpa lengan warna grey serta kerudung pashmina yang senada dengan cardigan yang hanya disampirkan ke bahu kemudian memakai sepatu sneakers warna putih serta sling bag warna navy. Setelah selesai bersiap siap akupun langsung pergi ke garasi untuk mengendarai mobil Honda HR-V 1.5L E CVT dan pergi ke rumah safiyya.

***

POV Author

Setelah sampai dan memarkirkan mobil dipekarangan rumah safiyya, alishba  bergegas menuju pintu utama.

TING TONG

Setelah alishba menekan bel, beberapa saat kemudian munculah seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik diusianya yang sudah memasuki kepala empat.

“ assalamualaikum tante”salam alishba sambil mencium tangan wanita paruh baya tersebut.

“ waalaikumsalam”menjawab salam dari alishba “eh ada alishba udah lama yah gak main kesini,, gimana kabar kamu sama orang tua kamu?

“hehe iya tan…Alhamdulillah baik tan, mamah sama papah juga baik, tante sendiri gimana kabarnya?” Tanya alishba tersenyum ramah

“alhamdulillah tante juga baik, eh ayo masuk malah ngobrol didepan pintu”ujarnya sambil mempersilahkan alishba masuk.

“eh iya tan fiyya nya ada?” Tanya alishba kembali

“ada, silahkan duduk tante panggilin fiyya nya dulu.”mempersilahkan alishba duduk dan peergi meninggalkan alishba untuk memanggil safiyya.

Tidak lama setelah tante uzma meninggalkan alishba sendiri munculah safiyya dengan muka ditekuk karena masih kesal terhadap alishba yang mematikan sambungan telefon secara sepihak.

“kebiasaan banget deh loe suka matiin telefon sepihak padahal loe sendiri yang nelpon” cerca safiyya setelah duduk di hadapan alishba.

“to the point aja, mau apa loe kesini?” Tanya safiyya dengan ketus.

“gue mau curhat sama loe fi.” ujar alishba dengan serius.

“yaudah ke kamar gue aja biar lebih nyaman ngomongnya”

Mereka pun bergegas pergi ke kamar safiyya

***

Jangan lupa tinggalkan jejak ( voment )🙏😊

#salampersahabatan

Takdir Cinta AlishbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang