part 4

28 6 0
                                    


POV Alishba

“ kedua orang tua loe nyuruh loe buat bohong lagi?” Tanya safiyya to the point kepadaku

“ini lebih parah fi, loe tau kan gue itu belum siap buat membina rumah tangga, dan loe tahu kan alasannya kenapa?” ucapku dengan tidak bersemangat.

“wait wait maksud loe membina rumah tangga? apa Loe mau nikah?”Tanya safiyya kepadaku memastikan.

“iya, lebih tepatnya gue mau DIJODOHIN”uacapku dengan menekan kata dijodohin

“bagus dong berarti loe bakal terbebas dari tekanan orang tua loe.” Ucap safiyya dengan semangat

“masalahnya bukan itu fi, gue gak cinta sama dia, gue gak kenal sama dia dan gue juga gak tahu seluk beluk tentang kehidupan dia. Gue takut pernikahan gue nantinya kaya mamah sama papah gue, mereka aja yang nikahnya didasari cinta rumah tangga nya sekarang kayak gini, apalagi gue yang gak tahu menahu tentang dia. Gue itu maunya nikah sekali seumur hidup sama cowok yang gue cintai dan mencintai gue. Bukan kayak gini, dijodohin” ucapku panjang lebar dan tidak bisa lagi membendung air mata yang ingin keluar.

“iya ki gue tahu perasaan loe dan gue tahu gimana tertekannya loe saat kedua orang tua loe memaksakan keinginan nya yang bertolak belakang sama loe, tapi coba loe berpikir sisi positifnya” ucapnya bijak

“sisi positif apa yang loe maksud?” tanyaku tidak mengerti maksud dari safiyya.

“maksud gue, loe pikir deh dulu saat loe mau masuk fakultas sastra tapi kedua orang tua loe masukin lo ke sekolah desain dan hasilnya liat sekarang, loe bisa jadi desainer terkenal punya butik sendiri dan  café yang udah punya beberapa cabang diberbagai kota di Indonesia. Emang cara orang tua loe salah karena terkesan menekan tapi dibalik itu semua gak ada satu pun hal yang menjerumuskan lo ke dalam sesuatu yang negatif.”ucap safiyya menasihatiku supaya jangan negative thinking dulu

“gue akuin untuk hal yang satu itu mereka gak salah tapi ini menyangkut kehidupan rumah tangga gue nantinya.”ucapku masih tidak terima dengan apa yang diucapkan safiyya.

“kenapa loe gak coba terima dulu perjodohan itu, siapa tahu dia emang laki laki yang ditakdirkan buat loe. orang tua loe gak mungkin ngasih lo ke orang yang salah. Mungkin sekarang loe gak cinta sama dia tapi siapa yang tahu kalo loe udah ketemu sama dia loe langsung jatuh hati, Allah itu maha membolak balikan hati manusia dan ingat cinta itu datang karena terbiasa.”

“tapi gue takut fi”ucapku dengan lemah

“loe lawan rasa takut loe, jangan sampai rasa takut loe ngebuat loe tetap diam di zona nyaman loe yang nantinya bakalan buat loe nyesel. Coba loe keluar dari zona nyaman loe dan terima perjodohan ini siapa tahu laki laki yang dijodohin sama loe itu adalah kunci kebahagiaan loe.”ucap safiyya yang sudah kehabisan kata kata untuk menasihatiku.
Apa yang diucapkan safiyya itu memang ada benarnya, kenapa aku gak mencobanya  batinku berkata.

“ok gue bakalan coba terima perjodohan ini.” Ucapku final

“nah ini baru sahabat gue yang pemberani, gue doain semoga kehidupan loe kedepannya lebih baik lagi dan loe bisa ngerasain kebahagiaan yang loe inginkan dari dulu”

“ aamiin “ ucapku dan safiyya berbarengan.

“ makasih ya fi udah buat pikiran gue terbuka,dan sudah mau menjadi sahabat gue sampai sekarang.”sambil memeluk safiyya dan safiyya pun membalas pelukan itu.

“sama-sama, santai aja kali itulah gunanya sahabat.

“kalau gitu gue pamit, mau langsung kekantor papah gue.”

“oke take care.”

***

POV author

Sesampainya alishba di “PRADIPTA’S ENTERPRISE”. Kantor itu terlihat sepi karena memang alishba datang disaat jam makan siang. Alishba langsung menaiki lift menuju lantai dimana ruang papanya berada. Setelah sampai dilantai 18 alishba langsung menghampiri sekretaris papahnya dan bertanya apakah papahnya ada di ruangan.

“ maaf nona alishba, tuan pradipta sedang makan siang bersama clientnya. Apakah nona ingin menunggu atau meninggalkan pesan untuk tuan pradipta kepada saya?.”Tanya sekretaris dengan sopan dan tersenyum ramah.

“ saya akan menunggu diruangan papah saja.”ucapnya datar dan berlalu masuk begitu saja

***

Setelah menunggu kurang lebih 15 menit munculah sosok yang ditunggu alishba.tanpa basa basi alishba langsung mengutarakan maksud dan tujuan kedatangannya kepada tuan candra.

“ langsung aja pah,kedatangan aku kesini mau memberitahukan kalau aku menerima perjodohan ini.”ujarnya serius menatap tuan candra. Tuan candra yang mendengar ucapan putrinya langsung merasa bahagia karena putrinya mau menerima perjodohan yang telah duibuat olehnya.

“serius nak, terimakasih sudah menerima perjodohan ini. Kalau gitu papah akan mengabarkan berita baik ini ke teman papah.”ujar tuan candra antusias

“ Cuma itu yang mau aku sampein, kalau gitu aku pamit dulu. assalamualaikum”pamit alishba sembari mencium tangan ayahnya itu.

Meskipun hubungan alishba dan ayahnya tidak baik tapi alishba masih mempunyai rasa hormat pada papahnya. Itu semua berkat didikan bi ijah pembantu dari alishba. Bi ijahlah yang sudah mendidik alishba dari kecil dan ia juga yang mengajarkan alishba tentang agama.

“ yaudah, waalaikumsalam. Hati-hati dijalannya"

Alishba pun keluar dari ruang kerja ayahnya dan langsung bergegas menuju parkiran utuk mengambil mobilnya dan pulang.

Setelah kepergian alishba tuan candra langsung menghubungi keluarga yang akan menjadi besannya itu.”

***

Maaf kalo cerita nya enggak greget maklum cerita pertama dan masih amatir
Jangan lupa tinggalkan jejak
#salampersahabatan

Takdir Cinta AlishbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang