[1] First Meet

91 10 5
                                    




Baiklah, malam ini akan menjadi malam penting bagiku. Seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup, tapi penuh ambisi.

Malam ini akan menjadi malam panjang untukku. Segala rencana tidak boleh hanya sebatas dipikir, melainkan harus dijalankan juga.

Kesempatan emas untukku bisa masuk kedalam acara jamuan besar perusahaan keluarga Jeon. Untung saja kedua orang tuaku tidak datang, jadi dua undangannya bisa dipakai Yoora dan kakak perempuannya yang sedari tadi sudah masuk kemansion mewah ini.

Bisa dibilang acara ini diselenggarakan untuk merayakan keberhasilan putra tunggal dari Tuan Jeon atas percobaannya selama setahun menjadi CEO dan ternyata perkembangan keuntungan dan eksistensi perusahaan meningkat pesat setelah dipegang anaknya. Akhirnya mungkin ini adalah waktu yang menegangkan ketika Tuan Jeon memutuskan untuk memilih pensiun dini dan menyerahkan seluruh aset perusahaannya untuk dikelola anaknya, Jeon Jungkook.

" Rencanaku semakin dipermudah jika begini, terimakasih ya Tuhan" ,  aku menyatukan telapak tangan didepan dadaku penuh syukur.

Segera Aku menemui pria gagah seusia kakaknya itu yang sedang menjadi topik pesta ini.

" Selamat malam, Tuan",

Tampak pria itu menoleh, agaknya ia sibuk berbincang dengan rekan kerja ayahnya.

" Oh,hai. Ada apa?",

Sepertinya Jungkook sedikit bingung dengan seseorang didepannya, terlihat sangat muda untuk dikatakan dia seorang pemilik perusahaan. Bisa dibilang wanita didepannya ini lebih seperti gadis kuliahan yang mana mungkin ada dijamuan ini, ya itu aku. Tapi aku sudah lulus kuliah berbulan bulan lalu.

" Aku Kim Yoora, calon pemilik perusahaan By Corporation. Boleh berkenalan? ",

Ah sungguh !! Ini bukan Aku yang sesungguhnya. Mengingat Aku orang yang selalu jual mahal pada orang orang, bagaimana mungkin?

Ah sial, harga diriku.

Tepat setelah beberapa detik kemudian, tangan besar terulur menyapa tanganku.

" Aku Jungkook. Mukamu terlihat mirip juga dengan kekasihku",

" Oh, jadi kau sudah memiliki kekasih ya? Beruntung sekali hidupnya, pasti dia cantik dan pandai. Hingga kau saja mampu ditaklukan", aku kecewa. Belum melakukan apa apa tapi aku sudah gagal dulu.

" Aku dengar kau sulit untuk ditaklukkan. Jika ada wanita wanita merayumu kau pasti dengan tegas menolaknya ",

" Karena sebenarnya aku sudah punya ikatan dengan seseorang dari SMA. Aku berjanji akan menikahinya setelah aku bisa kaya dengan usahaku sendiri. Dan untungnya ketika aku terobsesi dengan sesuatu, sisi egoku bisa berteman baik dengan sisi ambisiku ",

" Jadi, apa dia datang juga disini?",  sungguh aku penasaran siapa wanita beruntung itu.

" Iya, dia sedang berbincang dengan orang orang hebat dijamuan ini. Dia sangat pintar memanfaatkan situasi ",

"Tentu saja, dia kan kekasihmu ", sungguh aku tidak sengaja mengucapkannya.

" Aku kira kau ingin menggodaku, juga? Haha",

Aku tersenyum licik.

" Awalnya memang begitu, kau tahu? aku masih gadis dan mencari seseorang untuk kukencani juga. Aku suka mengoleksi gambar gambar mu dari majalah, itu membuatku menghayal tentang dirimu", baiklah Tuhan, maafkan aku berbohong. Laki laki biasanya akan terpancing mendengar ini.

Jungkook menertawakanku, dan bahkan mengajak rekan kerja disampingnya supaya ikut tertawa. Aku merasa dipermalukan. Bahkan ketika ia menceritakan kembali apa yang kukatakan tadi. Aku malu sekali, tapi aku harus tetap terlihat anggun. Supaya mereka merasa sia sia tertawa.

ACCISMUS -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang