Tubuh dengan dua kancing teratas kemeja terbuka, rambut yang acak menutupi mata, penampilan yang benar sexy sekaligus menjijikan karena disekitarnya tersaji 3 wanita dengan baju ketat kurang bahan merayu dan menyentuhnya sensual.
Astaga, setelah menyusuri dance floor, kursi bar, ternyata dia malah asik asikan duduk di sofa mengenaskan. Ku pikir itu bukan Taehyung, tapi nyatanya memang benar.
Alhasil aku menemuinya tapi tidak dengan membentak bentak karena tega membuatku menunggu lama, itu bukan gayaku.
Baru saja Taehyung akan menunjuk satu orang berkulit sawo matang yang sepertinya bukan orang Korea asli, rambut ikal terkucir tinggi, baju merah ketat mencolok tanpa lengan yang belah dadanya mencuat seolah ingin menyembul keluar terlempar pada muka Taehyung. Pantas saja sih, Taehyung hendak memilihnya— sedari tadi wanita itu sengaja menekan nekan payudaranya keketiak Taehyung yang lengannya tersampir kepunggung wanita itu, sedangkan yang lain hanya bergelayut manja dan merangkul leher Taehyung dari belakang.
" Sudah selesai main mainnya, mari kita pulang ", kataku menghampiri.
Aku mengambil jas yang tergeletak di meja penuh minuman, dan sekalian dompetnya dari sana. Wanita disekitar Taehyung menatapku tajam.
Aku membuka dompet Taehyung dan mengeluarkan sejumlah uang. " Oiya, untuk kalian kuberi cash. Sepertinya uangnya cukup karena kalian belum sampai tidur bersamanya ".
Aku berusaha menarik Taehyung berdiri dan rupanya susah sekali bangun, mengingat dia sudah mabuk. " Nanti kuberi service dahsyat untukmu ", asalku.
Lalu Taehyung berdiri gontai dan aku merangkul lengannya kepundakku.
" Kau siapa? Jangan asal bawa dia, dia calon penyewa kami ", kata salah satu dari mereka.
" Aku siapa ya? Mungkin sama seperti kalian, bedanya bayaranku saham dan perusahaan ", senyumku.
Akhirnya aku memapah Taehyung perlahan keluar dari sini dengan meninggalkan keirian pada diri mereka.
Ternyata memapah badannya ini membutuhkan tenaga ekstra, belum lagi terkadang dia meracau tidak jelas.
" Oiya, kau benar benar bisa dibayar saham? ", tanyanya tak jelas.
Aku diam dan fokus pada parkiran.
Dia terus menggesek gesekan kepala diceruk leherku dan kadang mendekatkan wajahnya padaku yang selalu kutolak dengan menjauhkan kepalaku juga. " Jangan banyak bergerak! Itu hanya akan menambah beban beratku ".
" Katanya, mau memberiku service dahsyat hmm ", ucap Taehyung.
Muncul ide lagi dikepalaku. " Jika kau bisa jalan sendiri ke mobilmu ".
Nyatanya dia tak beralih dari tubuhku dan berjalan sendiri.
" Kalau begitu seperti ini saja ", kata Taehyung.
Pikirku dia memang tidak kuat berjalan, jadi ya sudah kupapah saja langkahnya.
" Ingin dipeluk terus olehmu. Aku tahu tidak ada service service, itu cuma akal akalanmu saja. Lebih baik seperti ini".
Sial, setelah hampir sampai pada pintu mobil dia malah berkata seperti itu. Tahu begitu, aku dorong saja dia sampai mau jalan sendiri. Mau menipu malah aku yang kena tipu.
Aku mendorongnya masuk kekursi belakang agar dia bisa beristirahat setidaknya untuk meluruskan kaki. Dan sekarang aku yang bingung. Aku kan tidak bisa menyetir!
" Taehyung? ",
" Hmm ", gumamnya.
Aku memberikan air mineral yang tersedia di dashboard padanya agar cepat pulih dan efek alkoholnya bisa sedikit ternetralisir. Setidaknya makin lama dia bisa memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS -kth
Fanfic[R A T E : M A T U R E] [ACCISMUS] ; Keadaan dimana Anda berpura pura tidak tertarik pada seseorang atau sesuatu tapi sebenarnya Anda tertarik. Bagaimana mungkin keduanya sadar telah jatuh pada perasaan, sedang mereka juga sadar mereka saling memper...