Setelah libur semester selama 2 minggu. Pagi ini siswa - siswi SMA NUSA BANGSA mulai memadati halaman sekolah yang cukup luas. Suara ghibahan, teriakan, cacian, tertawa, dan suara langkah kaki. Menggema disetiap sudut sekolah.
"Woy Curut!". Teriak Dian dari arah gerbang sekolah. Kemudian berlari mengejar Indah.
"~Woy!" Sapanya sembari merangkul pundak Indah hingga membuatnya sedikit oleng kesamping.
Indah yang sedang mendengarkan musik dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya pun seketika menoleh.
"Yee! Pantesan di panggil kagak nyaut." ucap Dian saat melihatnya melepas earphone.
"Apaan sih!". Jawab Indah dengan sarkas.
"Tumben lo dateng pagi ?." tanya Dian masih dengan merangkul bahu Indah dengan tangan kirinya.
"Biasa." Jawabnya dengan singkat.
Dian yang mengerti akan maksudnya pun hanya mengangguk paham. Mereka pun berjalan dalam diam menuju ke kelas mereka. Yaitu XII - IPS 3.
~~~
Indah Aryanti A.K.A Indah. Gadis dengan sejuta rahasia di dalam dirinya. Hanya sedikit orang yang tau tentang dia. Walaupun terkesan dingin dan cuek, dirinya masih memiliki sifat peduli dan penyayang.
Diandra Oktania A.K.A Dian. Sahabat satu - satunya Indah. Berisik, receh, alay, dan banyak sifat lainnya yang membuat Indah tetap merasa nyaman.
•••
Arman Baskoro -Ayah Indah- menuruni tangga menuju ruang makan. Sambil berbicara dengan koleganya melalui sambungan telepon yang diapit antara telinga dan bahunya, sembari menggulung lengan kemajanya sampai siku.
"Mbok tolong buatin saya teh anget yah, jangan terlalu manis". Ucap Triyanti Arum -Ibu Indah- pada Mbok Sumiati -ART-.
"Iya Bu." Jawab Mbok Sum, dan mulai menyeduh tehnya.
"Mulai nanti malem aku tidur di rumahnya Ayu. Pulang paling tiga hari lagi." Kata Arman, sambil mengoleskan selai pada rotinya.
"Mbok, Tehnya buat kamu aja saya berangkat," Setelah meneguk jusnya, Arum bangkit dari duduknya dan berkata "Kamu nggak pulang sampai seterusnya juga nggak masalah." Arumi pun bergegas meninggalkan ruang makan dan berangkat menuju butiknya.
Mbok yang melihat kejadian tadi, hanya bisa menghela napas.
>>>
"Ndah, kantin yuk. Tadi pagi nggak sempet sarapan gue." Ajak Dian.
"Yok!"
Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin. Tanpa ada kisah layaknya drama wattpad, dimana mereka akan menjadi pusat perhatian bagi kaum adam yang memuja atau kaum hawa yang menghujat. Bagaimana bisa begitu ? Ya karena mereka bukan siapa - siapa. Bukan most wanted atau putri kolongmerat dan sejenisnya.
Bahkan selama mereka bersekolah di SMA Nusa Bangsa. Hanya segelintir orang yang tau siapa Indah dan Dian.
Setelah sampai di kantin mereka menuju tempat duduk yang tersisa, yaitu di tengah - tengah kantin.
"Lo mau pesen apa ? Gue pengen nasi goreng telor ceplok ama teh manis anget kayak gue." Ucap Dian. Membuat Indah menatapnya dengan jengah.
"Samain aja." Jawab Indah sambil menatap layar ponselnya.
"Okeh." Dian pun bergegas memesan makanan.
1 message from Reyhan
Oi Nyil
Dimana lu ?
09.40
Kntn
09.41Otw
09.41Setelah membaca pesannya, Indah kembali meletakkan ponselnya. Bersamaan dengan Dian yang datang membawa nampan berisi makanan mereka. Indah dan Dian menikmati makanan mereka dalam diam.
Ahmad Reyhan Pratama A.K.A Reyhan, sahabat Indah dari kecil, tetangga satu komplek, teman satu sekolah, musuh bebuyutan, kakak terhebat. Dan masih banyak lagi. Dia satu - satunya orang yang tau semua tentang Indah selain Dian. Satu - satunya orang yang berarti dalam hidupnya, selain Dian.
Tanpa butuh waktu lama. Reyhan datang sendirian.
"Nyil." Sapa Reyhan manja, dengan bersandar di bahu kiri Indah."Nyil!" Panggil Reyhan lagi.
"Uuunyiiiiil!!" Panggil Reyhan dengan gemas, namun kali ini tepat di telinga kiri Indah.
"Apasih! Gue nggak budek!." Jawab Indah dengan jengkel.
"Buktinya loe dipanggil nggak nyaut."
"Nama gue Indah, bukan Unyil." Jawabnya dengan mata sedikit melotot.
"Bodo! Dasar Unyil!. Itu mata biasa aja nggk usah dilebar - lebarin! Mata loe tu minimalis." Kata Reyhan dengan sarkas.
Indah yang mendengar kalimat terakhir Reyhan dengan jelas, langsung memukul belakang leher Reyhan tanpa belas kasihan. Kemudian melanjutkan acara makannya dengan khidmat.
Sedangkan Dian. Tertawa terbahak - bahak diatas penderitaan Sabahatnya.
"Awww! Sakit Nyil~. Elo mah gitu ama gua." Ucap Reyhan sedikit memelas, sambil menggosok leher belakangnya yang sakit.
"Elo sih. Bego!." Imbuh Dian dengan terkekeh, kemudian melanjutkan makannya.
Reyhan hanya mendengus kesal. Tanpa permisi dan pamit. Dirinya langsung meneguk minuman milik Indah hinggal tersisi setengah gelas. Melihat itu, Indah hanya diam saja. Karena sudah biasa, bahkan terkadang dirinya juga seperti itu. Indah juga tak mau ambil pusing dengan hal sepele.
>>>>
Kringgg.... Kringggg....
Suara bel tanda berakhirnya kegiatan belajar pun menggema diseluruh penjuru sekolah.Indah dan Dian berjalan beriringan menuju lapangan. Indah meminta tolong Dian untuk mengantarnya pulang, karena hari ini Indah sedang malas untuk membawa motor sendiri. Saat hendak naik ke boncengan motor Dian, Reyhan memanggilnya.
"Nyil! Pulang bareng gue aja." kata Reyhan. Sambil duduk Diatas motornya, kemudian melaju tepay di depan motor Dian.
"Apasih! Orang Dian maunya ama gue!." Jawab Dian dengan sewot.
"Yaudah gue ngikut loe Rey. Lo langsung pulang aja Ian. Lagian rumah gue ama Rey jaga deket. Sampek ketemu besok. Ati - ati." Kata Indah sambil mengenakan helm dari Reyhan, dan bergegas naik ke boncengan motor. Reyhan melajukan motornya diikuti Dian setelahnya.
Ya. Itulah Indah. Meski terkesan cuek. Dia tetap akan bersikap perhatian dan respect pada orang - orang terdekatnya.
_________________________________________________
Ini cerita pertama gue. Nyoba ajasih. Hehe
Jangan lupa vote dan comment sebanyak - banyaknya sebagai bentuk dukungan kalian buat cerita gue.
Daaannn jangan lupa share ke temen - temen kalian.
Thx.🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed
Teen FictionMasa remaja memang menyenangkan. Apalagi ketika manginjak masa SMA. Masa dimana kalian akan belajar untuk berpikir dewasa, memandang dunia dengan berbeda, menentukan masa depan kalian. Agar nantinya kalian bisa berdiri sendiri di atabs kaki kalian...