Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Reyhan dan Indah sampai di rumah.
"Lo mau mampir dulu nggak ?." Tanya Indah sambil bersusah payah melepas kaitan kunci helm yang dia pakai.
"Nggak usah. Ntar malem aja gue kesini," Tolak Reyhan. "Sini. Gue buka in. Nggak bisa itu bilang, apa gunanya gue ada di depan lo." Ucap Reyhan setelah sesaat memperhatikan Indah yang kesulitan membuka kaitan kunci helmnya.
Indah pun mendekat ke arah Reyhan dengan lirikan tidak bersahabatnya.
"Berisik lo!." Kata Indah setelah helmnya terlepas dari atas kepalanya sambil merapikan tatanan rambutnya.
"Udah. Gue pulang, assalamualaikum." Reyhan melajukan motornya ke arah rumahnya yang berjarak 6 rumah dari tempat tinggal Indah.
Indah melangkahkan kakinya setelah mengamati bagian luar rumahnya dengan tatapan sendu dan menghela napas sedikit kasar.
Rumah yang telah menyimpan banyak kenangan. Rumah yang dulu nyaman dan hangat, kini layaknya rumah kosong. Terasa hampa dan dingin. Tidak ada lagi kehangatan.
>>>
"Mau kemana Rey ?, rapi amat." Tanya Dewi - Bunda Reyhan - sambil meletakkan makanan dan minuman ringan di atas meja ruang keluarga.
"Biasa Bund. Ke rumah nya Unyil." Jawab Reyhan dengan sibuk menggulung lengan jaketnya.
Seluruh anggota di rumahnya tau. Bahwa panggilan sayang Reyhan untuk Indah adalah Unyil. Jika ditanya alasannya kenapa ?, dia akan menjawab dengan polos "Karena Indah itu pendek, berisi, mungil, kayak anak panda." . Bahkan orangtua Indah yang tau akan hal itu hanya menanggapinya dengan sanyuman, bukan cacian.
"Kesambet apaan lo ?. Biasanya kesono cuma pake kolor doang. Sok Iye !. Mana beraninya cuma ngapelin doang, ngajak jadian kagak berani. Ntar diembat yang lain mewek." Kata Ahmad Rama Dwiansyah A.K.A Rama -adik satu - satunya Rama yang masih duduk di bangku kelas VIII-
"Eh bocah! Diem ya!. Belajar sono lo, kagak usah ngurusin kisah cinta gue. Minum aja masih sering keselek lo." Ucap Reyhan dengan sarkas.
"Dih! Apaan lo ?. Receh." Jawab Rama terkekeh, membuat Bunda tersenyum melihat kelakukan kedua anaknya.
"Ayah pulang jam berapa bun ?." Tanya Reyhan.
"Tadi bilangnya sih udah di jalan. Paling bentar lagi nyampek."
"Yaudah kalo gitu Reyhan berangkat. Assalamualaikum," Pamit Reyhan sambil mencium punggung tangan Bunda "Bocah!. Jagain Bunda." Titahnya pada Rama sambil menatapnya tajam.
°°°
"Kamu nggak pulang mas ?, ntar istri kamu nyariin lho." Ucap Dita -Selingkuhan Arman-"Kamu lupa ?, sampai tiga hari ke depan kan aku bakalan tidur disini. Lagian, jam segini istriku pasti masih seneng - seneng sama pacarnya." Kata Arman sambil pengecup puncak kepala Dita.
"Anak kamu ?." Tanya Dita kembali dengan menengadahkan wajahnya agar bisa menatap wajah Arman.
"Udah ada Mbok Sum yang ngurusin." Jawab Arman dengan enteng. Mereka pun saling tatap dan tersenyum layaknya pasangan yang sedang dimabuk asmara. Meski begitu, isi dalam hati Dita sangat berbeda 180°.
Dita A.K.A Anindita Amelia teman satu sekolah Indah, yang mana merupakan selingkuhan Ayahnya. Dita hanya mengincar uang Dari man untuk mencukupi kebutuhannya. Dengan mengandalkan kecantikannya.
_________________________________________________"Eh Mel, lihat deh. Yang duduk dibangku pojok bukannya nyokapnya Indah ya ?." Kata Rina kepada Melta. -teman dekat Dita-
"Mana ?."
"Itu. Bangku pojok sebelah kiri." Kata Rina.
"Yakin lo ?, tau dari mana ?." Tanya Melta
"Gue pernah lihat waktu Indah dianterin nyokapnya kesekolah. Sekali doang sih, tapi gue yakin itu bener nyokapnya. Gue afal sama mukanya kok." Kata Rina dengan yakin.
"Loe foto deh. Besok tanyain Dita. Dia kan tau nyokapnya Indah. Secara bokapny Indah simpenannya Dia." Titah Melta.
Setelah mendapatkan gambar yang jelas dan pas. Rina dan Melta meninggalkan Cafe. Setelah masuk kedalam mobil dengan Melta duduk dibalik kemudi. Rini segera mengirim pesan pada Dita.
Send message to Dita
Besok loe sekolah ?
19.45 WIBIya. Kenapa ?
19.46.WIBBahas besok aja
Read 19.46 WIBSetelah membaca pesan singkat dari Rini. Dita meletakkan kembali ponselnya di atas nakas samping tempat tidur.
"Siapa Yang ?." Tanya Arman sambil menyisir rambutnya di depan cermin.
"Temen sekolah aku, si Rini. Sini aku sisirin rambutnya." Jawab Dita. Sambil mengambil alih sisir yang dipegang Arman. "Kamu duduk."
Setelah dirasanya sudah terlihat rapi. Arman dan Dita bergegas untuk beristirahat.
Ya. Sesuai dengan yang Arman sampaikan tadi pagi pada Arum. Bahwa dalam tiga hari ke depan dirinya akan tidur di rumah Dita. Bukan, lebih tepatnya Apartement Dita.
~~~
Jangan vote, comment, dan share.
Thx.🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed
Teen FictionMasa remaja memang menyenangkan. Apalagi ketika manginjak masa SMA. Masa dimana kalian akan belajar untuk berpikir dewasa, memandang dunia dengan berbeda, menentukan masa depan kalian. Agar nantinya kalian bisa berdiri sendiri di atabs kaki kalian...